22 May 2018

UNTUK APA KITA DICIPTAKAN?


Apa peran kita di dunia? Apa yang harus kita lakukan? Mau jadi apa kita? Banyak orang yang bingung menjawab pertanyaan ini. Lalu bagaimana solusinya? Berbagai cara dilakukan orang untuk menemukan bakat dan profesi yang akan dijalaninya. Ada yang menggunakan talent maping, mengikuti tes minat bakat dan berbagai macam cara lainnya yang terkadang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Padahal seharusnya sejak kecil kita sudah mengenali bakat kita. Namun kita baru sadar ketika akan mengambil jurusan di SMA, mengambil jurusan di universitas, atau saat memilih pekerjaan. Namun karena tidak tahu caranya, banyak yang salah memilih. Tidak sedikit yang ikut-ikutan dan terpengaruh oleh teman atau keluarga.

Seandainya kita berpedoman kepada Rasulullah, ternyata rumusnya sangat sederhana. Dalam salah satu hadisnya beliau bersabda, “Dari Imran r.a. berkata: saya bertanya: ‘Ya Rasulullah apa dasarnya kerja orang yang bekerja?’ beliau menjawab : ‘Setiap orang dimudahkan mengerjakan apa yang dia telah diciptakan untuk itu.” [HR. Bukhari].

Artinya setiap orang yang lahir, lengkap dengan misi dan tujuan penciptaannya masing-masing. Yaitu untuk melakukan pekerjaan yang mudah dia kerjakan. Misalnya kita dimudahkan untuk mengajar agama maka tujuan penciptaan kita adalah menjadi ustadz atau guru agama. Kita dimudahkan untuk berbisnis maka tujuan penciptaan kita adalah menjadi pengusaha. Kita dimudahkan untuk menulis maka tujuan penciptaan kita adalah menjadi penulis. Kita dimudahkan bernyanyi maka tujuan penciptaannya jadi penyanyi.

Dari mana kita mengetahui sesuatu itu mudah kita lakukan? Tentu berdasarkan pengalaman setelah menjalaninya. Jadi jalani dulu beberapa pekerjaan yang kita sukai. Dari sana akan ketahuan mana yang paling mudah kita lakukan. Cirinya kita senang mengerjakan setiap hari, tidak membuat jenuh dan ada hasilnya. Kalau sudah ketemu fokuslah di sana, berarti itu bidang anda.

Tentu setiap orang akan berbeda minat dan bakatnya karena setiap manusia memiliki keunikan dan tujuan penciptaannya masing-masing. Bahkan antara kakak dan adik dalam satu keluarga pun bisa berbeda bakatnya.

Ada orang yang senang dengan sepak bola tapi tidak mau jadi pemain bola. Dia memilih jadi suporter saja. Karena walaupun senang dengan sepakbola ketika disuruh bermain dia tidak sanggup dan merasa kesulitan. Oleh karena itu acuannya bukan apa yang kita senangi tapi apa yang mudah kita lakukan.

Begitu juga saat menentukan jurusan di SMA atau universitas, pilih mata pelajaran yang disenangi dan mudah dikerjakan. Indikatornya dapat dilihat dari nilai rapor. Kalau nilainya tinggi bisa jadi mata pelajaran itu mudah dia kerjakan.  

Dalam memilih proesi juga begitu. Mislnya ada orang yang suka mendengar ceramah tapi ia tidak mudah untuk melakukannya maka jangan ambil bidang itu. Tapi jadikan bidang itu sebagai jalan pendukung pekerjaan utamanya.

Misalnya anda suka menulis dan mendengar ceramah agama. Namun lebih dimudahkan untuk menjadi penulis daripada berceramah. Maka pilih profesi sebagai penulis. Sedangkan minat pada ceramah dijadikan pendukung untuk profesi menulis. Contohnya dengan menulis tentang cara-cara berceramah yang baik, kisah para pendakwah terkenal, dan hal-hal yang berkaitan dengan ceramah. Atau menjadikan ceramah-ceramah yang didengar sebagai sumber tulisan.

Jadi kalau pekerjaan yang paling mudah bagi anda adalah menulis, tapi anda juga menyukai beberapa bidang lainnya seperti bisnis, ceramah agama, pengembangan diri misalnya, maka semua ini harus anda ramu untuk jadi bahan penulisan anda. Jadi output-nya berupa tulisan baik dalam bentuk artikel ataupun buku. Sedangkan profesi anda bisa saja sebagai seorang pengamat dunia dakwah atau pengamat bisnis.

Jadi sekali lagi cara menentukan minat dan bakat adalah dengan melihat apa yang mudah kita lakukan, bukan apa yang kita senangi semata.

20 May 2018

BALASAN AMAL SETELAH KEMATIAN


Amal seseorang tidak semuanya dibalas di dunia, tapi disempurnakan nanti di akhirat. Bahkan bisa jadi di dunia kita belum mendapatkan balasannya. Tapi jangan khawatir, di akhirat akan dibalas oleh Allah dengan adil. Begitu juga bagi yang melakukan kejahatan. Bisa jadi dia terhindar dari hukum dunia tapi dia tidak akan bisa lari dari hukum akhirat yang sangat teliti.
Banyak kita saksikan orang yang korupsi berhasil kabur ke luar negeri sehingga terbebas dari hukum dunia. Tapi yakinlah dia tidak akan bisa lari dari hukum akhirat. Sebaliknya ada orang yang berbuat kebaikan justru difitnah hingga masuk penjara. Maka di akhirat dia akan mendapatkan balasan dari Allah yang maha tahu mana yang benar dan salah.
Oleh karena itu, nasib seseorang tidak ditentukan oleh ujung kehidupannya di dunia, tapi bagaimana keadaannya di akhirat. Orang yang masuk surga adalah orang yang sukses dan beruntung. Sebaliknya orang yang masuk neraka adalah orang yang gagal dan rugi. Masuk penjara di dunia belum tentu rugi kalau memang dia tidak bersalah. Namun terbebas dari penjara dunia karena berhasil melarikan diri juga bukan suatu keuntungan karena dia tidak akan bisa lari dari penjara akhirat.  
Oleh sebab itu kesenangan dunia adalah kesenangan yang menipu dan memperdayakan. Belum tentu orang yang kita lihat senang merasakan kesenangan. Dan belum tentu orang yang kita lihat susah merasakan kesusahan. Bisa jadi sebaliknya. Orang yang kita lihat susah justru merasa senang dan orang yang kita lihat senang justru merasa susah.
Bukankah kita menganggap orang yang sedang naik mobil mewah adalah orang yang senang dan bahagia? Tapi kenyataannya bisa jadi dia sedang pusing memikirkan cicilan mobilnya. Bisa jadi orang yang tinggal di rumah mewah adalah orang yang senang menurut kita tapi bisa jadi dia sedang menderita karena besarnya biaya untuk perawatan rumahnya. 
Sebaliknya, mungkin saja kita kasihan melihat orang yang hanya naik sepeda kemana-mana. Tapi bisa jadi dia merasa bahagia karena tidak harus memikirkan bensin untuk kendaraannya. Jadi pandangan mata dunia ini benar-benar menipu. Sesuatu itu tidak sebagaimana yang kita lihat. Allahlah yang maha tahu hakikatnya.
“Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” [3:185]
Siksa Kubur
Sebagai seorang muslim kita meyakini adanya siksa kubur. Itulah sebabnya nabi menyuruh kita berdoa untuk mayit bila melewati kuburan. Salah satu siksa kubur adalah diperlihatkannya neraka bagi orang yang berdosa setiap pagi dan petang.
Lalu bagaimana caranya agar kita terbebas dari siksa kubur? Perbanyaklah menabung pahala sebelum kita diwafatkan. Pelajari agama dan jauhi dosa-dosa besar seperti berdusta, mengadu domba, khianat dan tidak bersuci setelah buang air kecil.
Di hadist lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi, juga diungkap penyebab orang disiksa dalam kubur. “Sesungguhnya azab kubur itu adalah dari tiga sebab; karena mengumpat, bergunjing, dan tidak pernah bersuci setelah buang air kecil. Maka hendaklah kamu jauhi dari hal yang tersebut. [HR. al Baihaqi]
Oleh karena itu, kita disuruh oleh Allah mempersiapkan bekal untuk kematian kita. Tapi jangan lupakan kenikmatan di dunia. “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…”[QS. 28;77]
Kita disuruh bekerja mencari akhirat seolah-olah kita akan mati besok. Untuk itu kita harus bersungguh-sungguh karena lusa bisa jadi kita sudah mati. Namun karena Islam adalah agama yang seimbang [wasatan], ketika mencari dunia kita disuruh melakukannya dengan semagat seolah-olah kita akan hidup selamanya. “Bekerjalah engkau untuk duniamu seolah olah engkau akan hidup selama lamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah olah engkau esok akan mati.” [HR. Ibnu Assakir]
Allah memberikan banyak pilihan amal yang bisa kita lakukan selama di dunia. Diataranya ada amal yang spesial yang pahalanya tidak akan putus walaupun kita sudah meninggal. Amalan tersebut adalah sedekah jariah, ilmu yang manfaat dan anak sholeh yang mendoakan kita. “Apabila mati anak Adam putuslah segala amalnya kecuali tiga; Sedakah jariah [wakafnya semasa hidup], Ilmu yang manfaat [yang diajarkannya atau ditulisnya] dan Anak shaleh yang mendoakannya.” [HR Muslim]
Tips lain aga kita terhindar dari azab kubur adalah dengan meningkatkan pemahaman kita tentang kematian dan kehidupan di alam kubur[barzakh]. Berikut akan dipaparkan sebagian dari ayat-ayat Quran yang berkaitan dengan kematian.
  1. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun. [QS. 67;2]
  2. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? [QS. 21;34]
  3. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. [QS. 21;35]
  4. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan. [QS. 29;57]
  5. Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. [QS. 16;61]
  6. Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu). [QS. 23;43]
  7. Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS. 15;5]
  8. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).[QS. 10;49]
  9. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." [QS. 62;8]
  10. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". katakanlah: "semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun. [QS. 4;78]
  11. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. [QS. 3;145]
  12. Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. [QS. 16;61.]
  13. Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS. 15;5]
  14. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS. 3;185]

19 May 2018

APAKAH KEMATIAN ITU?


Kehidupan hakiki bukanlah di dunia. Dunia tidak abadi dan hanya tempat ujian yang sifatnya sementara. Sedangkan manusia diciptakan abadi maka tempat hidupnya juga tempat yang abadi [akhirat]. “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” [QS.29:64].

Kalau diumpamakan dengan seorang murid, maka nasibnya ditentukan saat ujian. Kalau bisa menjalani dengan baik maka dia akan naik kelas. Begitu juga dengan manusia, dunia adalah tempat ujiannya, surga adalah tingkatan yang lebih tinggi dan neraka adalah tingkatan yang rendah. Kalau kita lulus ujian di dunia maka akan naik ke kelas ke tingkat yang lebih tinggi [surga]. Kalau kita gagal di dunia maka akan turun ke tingkat yang lebih rendah [neraka].

Dunia tidak cocok untuk manusia karena dunia itu fana sementara manusia abadi. Tempat hidup manusia yang cocok adalah akhirat yang kekal. Surga buat orang yang baik, neraka buat orang yang jahat.

Mati hanyalah sekadar batas akhir perjalanan hidup di dunia. Mati bukanlah akhir dari kehidupan manusia tapi hanya masa transisi. Panah kematian sudah diarahkan kepada kita sejak lahir dan akan mengenai kita saat ajal sudah sampai.

Al Quran sendiri menyebutkan bahwa siklus hidup manusa berawal dari mati, hidup, mati [dimatikan], dan hidup kembali. Sebagaimana firman-Nya, “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” [QS.2;28]

Oleh karena itu kita harus ridha diwafatkan oleh Allah kapan saja. Orang yang takut mati berarti tidak suka dengan perbuatan Allah. Padahal Allah maha pengasih, maha penyayang dan maha lembut kepada hamba-Nya. Kecuali orang yang takut karena merasa bekalnya belum cukup. Seharusnya itu memotivasi dia untuk meningkatkan amalanya.

Bahagialah bila anda diwafatkan, karena anda sedang dipanggil oleh Allah. Siapa yang tidak senang dipanggil oleh Sang kekasih yang selama ini selalu dirindukan? Dipanggil oleh presiden saja kita senang apalagi dipanggil oleh Allah. Lalu kenapa kita takut?

Apalagi orang yang beriman, seharusnya senang dipanggil oleh Allah. Karena setelah mati di dunia tidak ada lagi kematian. Kita akan hidup selamanya di surga. Kematian di dunia adalah gerbang keabadian akhirat. “Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka.” [QS. 44.56]

Alam Kubur [barzakh]
Fase kehidupan di alam kubur [barzakh] sangatlah singkat. Sehingga ketika mayat dimasukkan ke dalam kubur disebut berziarah yang artinya sebentar.

Hakikatnya kematian hanyalah perpindahan dari satu alam ke alam lain. Namun kita sering lalai akan kematian dan kehidupan setelahnya. Baru tersadar setelah kita mati ketika ditampakkan seluruh rahasia oleh Allah. “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” [QS.50:22].

Di alam Barzakh mayit mempunyai daya tangkap terhadap sesuatu. Oleh sebab itu dia bisa merasakan azab kubur yaitu ketika Allah memperlihatkan siksaan yang akan ditimpakan kepadanya. Kepada mayat orang kafir diperlihatkan neraka pada pagi dan petang. Inilah yang membuat mayit merasa tersiksa sehingga dia berputus asa.

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.” [QS. 60:13]

Jadi ketika mati orang bisa melihat dan mendengar tapi tidak bisa mengungkapkan. Makanya ketika memasuki pekuburan kita disuruh mengucapkan salam kepada ahli kubur. Karena dia bisa mendengar salam kita namun kita tidak bisa mendengar jawabannya.

Penyesalan Akhirat
Di akhirat nanti orang kafir minta dikembalikan ke dunia karena ingin beramal saleh. Tapi tidak bisa karena dia sudah berada di alam barzakh. Tidak ada satupun orang yang bisa kembali ke alam dunia. Maka sebelum sampai di alam barzakh banyak-banyaklah beramal agar tidak menyesal.

Kehidupan dunia hanya sebentar. Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung" [QS. 23:112-113]

Kehidupan dunia hanya ujian sementara. Sebagaimana firman Allah, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.” [QS.67:2]

Namun tidak seorangpun tahu dimana dia akan mati. “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” [QS.31:34]

Kondisi Orang Yang Husnul Khatimah
Ciri orang yang husnul khatimah tercantum dalam al Quran, “(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): ‘Salaamun´alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan’". [QS.16:32].

Dia akan disambut oleh malaikat rahmat dengan ucapan salam  dan kabar gembira bahwa dia akan dimasukkan ke dalam surga lantaran amal yang sudah dia lakukan. Inilah yang membuat mayat tersenyum ketika meninggal.

Kondisi Orang Yang Husnul Khatimah
Sedangkan orang yang suul khatimah akan ketakutan karena melihat malaikat azab mengancamnya dengan neraka. Sebagaimana firman-Nya, “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): ‘rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar’, (tentulah kamu akan merasa ngeri).” [QS.8:50]

Di ayat lain juga digambarkan kondisi orang yang suul khatimah. “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu’ di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” [QS.6:93]

Diantara ciri suul khatimah adalah wajah mayit yang muram dan ketakutan karena diperlihatkan kepadanya neraka. Jadi mayit bisa melihat tempatnya di neraka sebagaimana diungkap oleh al Quran, “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat dan kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu tetapi kamu tidak melihat.” [QS. 56:83-85]

Hikmah Dirahasiakannya Kematian
Hikmahnya adalah agar setiap saat orang bersiap untuk mati kapan dan dimanapun. Kita tidak bisa memajukan dan menunda ajal kita yang telah ditetapkan oleh Allah. Tapi kita yakin satu-satunya yang menyebabkan kita mati adalah karena ajal kita sudah sampai dan kita percaya ketentuan Allah selalu yang terbaik buat kita.  

Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah’. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” [QS.10:49]

18 May 2018

KEMATIAN


Tidak ada manusia yang abadi. Setiap orang pasti mati kalau sudah sampai ajalnya. Apapun pangkatnya, berapapun kekayaannya, dan bagaimanapun kondisi kesehatannya. “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” [QS.21;34]

Merasakan Kematian
Setiap orang akan merasakan mati dan kita tidak bisa menghindarinya. Oleh karena itu, jangan takut mati karena itu sesuatu yang pasti dialami oleh siapapun.

Lalu untuk apa kita dihidupkan oleh Allah? Untuk menguji kita dengan kebaikan dan keburukan. Kalau mengikuti kebaikan kita akan beruntung dan masuk surga. Sebaliknya kalau mengikuti kejahatan kita akan rugi dan masuk neraka.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” [QS.21;35]

Mati Akan Menemui Kita
Kita tidak bisa lari dari kematian. Bahkan kematian akan mengejar kemanapun kita lari. Ada sebuah kisah pada zaman nabi Sulaiman. Suatu ketika beliau sedang rapat dengan para menterinya. Salah seorang menterinya heran karena ada orang asing yang selalu menatapnya.

Sang menteri bertanya kepada nabi Sulaiman, “Wahai nabi siapakah orang itu?” “Oh… dia itu malaikat Izrail” jawab nabi. Sang menteri langsung ketakutan, khawair malaikat Izrail akan segera mencabut nyawanya.

Kemudia dia minta tolong kepada nabi Sulaiman agar diterbangkan ke gunung Himalaya dengan kendaraan angin. Tujuannya agar bisa menjauh dari malaikat Izrail. Nabi Sulaiman mengabulkan permintaannya. Sehingga sampailah orang itu di Himalaya.

Kemudian nabi Sulaiman bertanya kepada malaikat Izrail,” Kenapa engkau selalu menatap wajah sang menteri?” Kemudian malaikat Izrail menjawab, “Karena saya disuruh oleh Allah mencabut nyawanya. Namun saya heran karena sang menteri ada bersama engkau di sini. Sementara Allah menyuruh mencabut nyawanya di Himalaya. Untung engkau sudah mengirimkannya ke sana. Sekarang saya tahu hikmah dari perintah Allah”.

Akhirnya nyawa sang menteri dicabut oleh malaikat Izrail di Himalaya. Begitulah kematian, kita justru lari ke tempat nyawa kita akan dicabut.

Setelah mati kita akan kembali kepada Allah. Kemudian Allah akan menimbang amal kita. Allah tidak akan luput dari sekecil apapun amal kita. Karena Dialah yang maha tahu yang nyata dan yang ghaib. Kalau kebaikan lebih sedikit maka kita akan masuk neraka. Kalau kebaikan lebih banyak kita akan masuk surga.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" [QS.62;8]

Kematian tidak bisa kita hindari. Dia akan datang kalau ajal kita sudah sampai. Walaupun kita bersembunyi di peti besi yang terkunci, di dalam rumah yang dibentengi dengan tembok beton dan dikawal oleh ribuan tentara. “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” [QS.4;78]

Tidak Bisa Ditunda
Segala sesuatu ada ajalnya, termasuk manusia. Kalau sudah sampai waktunya dia tidak akan bisa menahan dan tidak bisa mempercepatnya. Walaupun dibantu dengan alat secanggih apapun. Begitulah kemahakuasaan Allah. Kita sungguh tidak berdaya untuk menahan ajal kita sesaat pun.

Bagi yang merasa hebat cobalah untuk menahan ajalnya sedetik saja, pasti tidak akan bisa. Makanya raja-raja terkenal Seperti Fira’un, Namruz, Hitler dan Musolini, semuanya mati tanpa terkecuali walaupun kekuasaannya tidak terbendung. “Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” [QS.10;49]

Mati Izin Allah
Seseorang mati bukan karena penyakit, usia lanjut, atau sebab-sebab lainnya tapi semata-mata karena izin Allah Swt. Izin Allah artinya ajal seseorang sudah sampai. Karena segala sesuatu di dunia baik manusia, tumbuhan, hewan atau makhluk lainnya memiliki ajal. Kalau sudah sampai waktunya tidak ada yang bisa menghalangi. “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. [QS. 3;145]

Tujuan Mati
Tidak seorang pun yang bisa menghentikan detak jantung kita selain Allah Swt. Orang yang mati terbunuh disebabkan karena ajalnya sudah tiba. Kalau ajalnya belum datang maka dia tidak akan mati. Jadi seseorang mati semata-mata karena ketetapan Allah Swt.

Bahkan tidak ada yang bisa menghidupkan setiap bayi yang lahir kecuali Allah Swt. Kalau takdirnya tidak hidup, bisa jadi dia meninggal dalam kandungan atau saat keluar dari perut ibunya.

Lalu untuk apa Allah menghidupkan dan mematikan kita? Tidak lain untuk menguji siapa yang paling baik amalnya. Kalau selama hidup dia senantiasa berbuat kebaikan, maka Allah akan memberi pahala dengan surga. Tapi kalau dia ingkar dan melakukan kejahatan, maka diberi balasan berupa siksa neraka. Jadi kehidupan dunia ini adalah ujian bukan tujuan akhir.

Ibarat orang yang mengikuti ujian kenaikan kelas, kalau dia tidak mampu menyelesaikan soal dan tidak tahan dengan beratnya ujian, dia akan menyerah di tengah jalan. Akibatnya tentu dia tidak akan naik kelas. Penderitaan karena tidak naik kelas bisa jadi membuat seseorang serasa di neraka.

Tapi ketika berhasil melewati ujian dengan baik tentu kita akan naik kelas, sehingga kelas yang baru bisa jadi serasa surga bagi kita. Oleh karena itu berjuanglah untuk bisa melewati berbagai ujian di dunia agar kita layak jadi penghuni surga. “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” [QS. 67;2]

Ingat Mati
Nabi Muhammad Saw. menyuruh kita banyak-banyak mengingat mati. Apa itu kematian? Sesuatu yang memutuskan segala kelezatan dunia. Segala kenikmatan yang pernah kita rasakan tidak akan pernah dinikmati lagi, karena ajal sudah datang menjemput.

Kalau sering mengingat kematian maka kita akan termotivasi untuk banyak bertobat sehingga dengan itu Allah akan membersihkan dosa-dosa kita. Disamping itu ingat mati akan membuat kita zuhud terhadap dunia, tidak tamak dan tidak serakah karena sadar semuanya akan kita tinggalkan. “Banyak banyaklah kamu mengingat yang memutuskan kelezatan karena ia membersihkan dosa dan menzuhudkan pada dunia.” [HR. Turmidzy]

Suatu ketika nabi ditanya oleh sahabat tentang siapa orang yang paling cerdik. Kemudian nabi menjawab, dia adalah orang yang banyak mengingat mati dan mempersikapkan kematian. Sebagaimana terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Malik dan Ibnu Majah.

Seorang pria dari suku Anshor bertanya, “Ya Rasulullah, manakah mukmin yang utama?” Jawabnya, “Yang terbaik akhlaknya diantara mereka.”  Tanya pria itu lagi, “Manakah orang mukmin yang lebih cerdik?” Jawab Rasulullah,  “Mereka yang lebih banyak ingatnya kepada mati, mereka itulah orang yang cerdik.” [HR Malik dan Ibnu Majah]

Namun ingat mati tidak boleh membuat kita malas-malasan di dunia. Justru kita harus lebih semangat. Tapi niatnya harus karena Allah, caranya halal dan sesuai dengan syariat islam. Dengan itulah aktivitas dunia kita akan bernilai ibadah.



x

15 May 2018

HANZHALAH BIN ABI AMIR, Pemuda Sahabat Nabi


Ayahnya adalah seorang pemuka suku Aus yang biasa dipanggil Aba Amir sang Durjana, karena dia sangat membenci dan memusuhi Rasulullah. Namun, hal itu tidak serta merta membuat anaknya, Hanzalah menjadi pembenci Rasulullah juga. Justru sebaliknya, sang anak menjadi pecinta dan pengawal setia Rasulullah.

Suatu ketika Hanzalah melamar seorang wanita pujaannya. Sehari setelah pernikahannya dia mendengar seruan jihad. Pagi-pagi buta dia langsung berangkat memenuhi seruan jihad. Sampai-sampai dia lupa mandi wajib karena sudah tidur bersama istrinya di malam pertama.

Dalam peperangan itu dia syahid dan berpisah dengan sang istri untuk selama-lamanya yang baru satu hari dinikahi. Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku melihat para malaikat langit dan bumi memandikan Hanzalah dengan air hujan pada bejana besar yang terbuat dari perak.”

Setelah mendengar sabda rasul para sahabat segera mencari jasad Hanzalah. Mereka dapati kepalanya basah dengan air. Para sahabat segera menyampaikan keadaan Hanzalah kepada rasul.

Kemudian rasul menyampaikan kepada istri Hanzalah, Jamilah binti Abdillah bahwa suaminya syahid di medan jihad. Namun dia sudah dimandikan oleh malaikat karena belum sempat mandi janabah pada saat terbangun dan mendengarkan seruan jihad. Beruntunglah Hanzalah dan pemuda-pemuda yang mengikuti jejak langkah dan perjuangannya.

IKRIMAH, pemuda sahabat nabi


Ikrimah berusia 30 tahun ketika Rasulullah mulai menyampaikan dakwah Islam secara terbuka. Ia adalah seorang bangsawan Quraisy yang dihormati, kaya, dan berasal dari keturunan ningrat.

Kalaulah tidak terhalang oleh sikap ayahnya yang sangat keras menentang Islam, mungkin Ikrimah telah masuk Islam lebih awal, sebagaimana putra-putra Makkah yang berpandangan luas dan maju, seperti Saad bin Abi Waqqash dan Mush’ab bin Umair.

Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir. Ia memusuhi Rasulullah hanya karena didorong oleh sikap keras ayahnya yang sangat membenci Nabi.

Oleh sebab itu, Ikrimah turut memusuhi Rasulullah dan menganiaya para sahabat dengan kejam dan bengis, semata-mata untuk menyenangkan hati ayahnya.

Sejak kematian ayahnya dalam Perang Badar, sikap dan pandangan Ikrimah terhadap kaum Muslimin berubah. Kalau dulu ia memusuhi kaum Muslimin untuk menyenangkan hati ayahnya, kini ia memusuhi kaum Muslimin karena dendam atas kematian ayahnya. Dendam itu ia lampiaskan dalam Perang Uhud.

Ketika Perang Khandaq meletus, kaum musyrikin Quraisy mengepung kota Madinah selama berhari-hari. Ikrimah bin Abu Jahal tak sabar dengan pengepungan yang membosankan itu.

Lalu, ia nekad menyerbu benteng kaum Muslimin. Usahanya sia-sia, bahkan merugikannya hingga ia lari terbirit-birit di bawah hujan panah kaum Muslimin.

Ketika Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), kaum Quraisy memutuskan tidak akan menghalangi Rasulullah dan kaum Muslimin masuk kota Makkah. Tapi Ikrimah dan beberapa orang pengikutnya tak mengindahkan keputusan itu.

Mereka menyerang pasukan besar kaum Muslimin. Namun, serangan itu dapat dipatahkan oleh Panglima Khalid bin Walid. Ikrimah melarikan diri ke Yaman lantaran takut dihukum mati oleh Rasulullah.

Ummu Hakim, istri Ikrimah, menemui Rasulullah untuk meminta ampunan. Rasulullah memenuhi permohonan itu. Maka Ummu Hakim pun berangkat menyusul Ikrimah.

Setelah bertemu dengan Ikrimah di tempat pengasingannya, Ummu Hakim membujuk suaminya agar mau kembali ke Makkah. Ummu Hakim juga mengabarkan bahwa Rasulullah telah mengampuni dan memaafkannya.

Ketika Ikrimah dan istrinya hampir tiba di kota Makkah, Rasulullah berkata kepada para sahabat, "Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian sebagai Mukmin dan Muhajir. Karena itu, janganlah kalian memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meninggal berarti menyakiti orang yang hidup. Padahal makian itu tidak terdengar oleh orang yang sudah meninggal."

Ketika Ikrimah dan istrinya memasuki majelis Rasulullah, beliau menyambutnya dengan gembira. Ketika Rasulullah duduk kembali, Ikrimah duduk pula di hadapan beliau dan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislamannya.

Setelah itu, Ikrimah memohon kepada Rasulullah untuk mendoakannya agar Allah mengampuni dosa-dosa dan kesalahannya yang telah lalu. Rasulullah pun memenuhi permintaan Ikrimah itu.

Maka wajah Ikrimah pun berseri-seri. Kemudian ia berkata, "Demi Allah, ya Rasulullah. Tak satu sen pun dana yang telah saya keluarkan untuk memberantas agama Allah di masa lalu, melainkan mulai saat ini akan saya tebus dengan dengan mengorbankan hartaku berlipat ganda untuk menegakkan agama Allah. Dan tak seorang pun kaum Muslimin yang telah gugur di tanganku, melainkan akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin berlipat ganda, demi untuk menegakkan agama Allah."

Sejak itu, Ikrimah menggabungkan diri ke dalam barisan dakwah sebagai anggota pasukan berkuda yang cekatan dan gagah berani di medan perang. Disamping itu, Ikrimah juga menjadi seorang ahli ibadah dan pembaca Alquran yang tekun di masjid.

Ketika terjadi Perang Yarmuk, Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat tindakan nekat itu, Khalid bin Walid, yang menjadi panglima pasukan segera mengejar, "Ikrimah, kamu jangan bodoh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi kaum Muslimin."

Namun Ikrimah tidak mempedulikan peringatan tersebut. "Biarkan saja, ya Khalid. Biarkan aku menebus dosa-dosaku yang telah lalu. Aku telah memerangi Rasulullah di beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk Islam, aku lari dari tentara Romawi ini? Tidak, sesekali tidak!" Kemudian dia berteriak, "Siapakah yang berani mati bersamaku?"

Beberapa orang segera melompat ke samping Ikrimah, kemudian menerjang ke depan, menghalau pasukan lawan yang terus maju. Akhirnya, walau korban berjatuhan, mereka berhasil memukul mundur pasukan Romawi dengan kemenangan yang gemilang.

Di akhir pertempuran, di bumi Yarmuk berjejer tiga mujahid Muslim yang terkapar dalam keadaan kritis. Mereka menderita luka yang sangat parah; Al-Harits bin Hisyam, Ayyasy bin Abi Rabi'ah dan Ikrimah bin Abu Jahal.

Al-Harits meminta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. "Berikan dulu kepada Ikrimah," kata Al-Harits.

Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat Ayyasy menengok kepadanya. "Berikan dulu kepada Ayyasy!" ujarnya.

Ketika air minum didekatkan ke mulut Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah meninggal pula.

REPUBLIKA.CO.ID,

35 NASEHAT IBRAHIM AL MAHMUD Untuk Pemuda Akhir Zaman



1.       Pelihara perintah Allah.
2.       Bergaul dengan orang yang suka kebajikan.
3.       Hindari duduk di tempat maksiat.
4.       Takutlah kepada murka Allah.
5.       Cintai saudaramu yang mencintai dirimu.
6.       Menyendiri itu lebih baik daripada berteman dengan orang jahat.
7.       Perbaiki cacat dirimu sebelum datang cacat yang lain.
8.       Tidurlah sebelum larut malam dan bangun subuh.
9.       Merendah diri kepada Allah.
10.   Hindari mengumpat dan menfitnah.
11.   Diam itu mutiara.
12.   Seseorang itu akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.
13.   Orang yang menyesali dosa-dosanya seperti orang yang tidak berdosa sama sekali.
14.   Jangan berpura-pura sopan kepada Allah.
15.   Jangan memandang kecil suatu dosa.
16.   Jangan meremehkan waktu dari usiamu untuk berbuat maksiat kepada Allah.
17.   Tidak baik suatu kenikmatan yang kesudahnya adalah neraka.
18.   Jangan mengeraskan suaramu di atas keperluannya sebab orang yang demikian termasuk orang yang beradab jelek.
19.   Jangan berbuat ikut-ikutan kecuali kamu tidak mengetahuinya dan jangan sampai kamu menjadi orang yang menyesal di kemudian hari.
20.   Jangan bermuka dua memandang sekelompok orang dengan satu muka dan memandang yang lain dengan muka yang lain.
21.   Jangan meremehkan orang lain karena sesungguhnya tidak ada kemuliaan selain ketakwaan.
22.   Hindarilah hal-hal yang tidak berguna dan bertentangan dengan agama.
23.   Laksanakan agamamu sekuat tenagamu.
24.   Takutlah menghina orang-orang Soleh.
25.   Hiduplah dengan sederhana, kalaupun mewah tetaplah wajar.
26.   Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu dan doakan agar memperoleh rahmat Allah.
27.   Takutlah berfoya-foya dengan wanita karena agama melarangnya.
28.   Hormatilah yang lebih tua dan yang lebih besar serta kasihanilah yang muda dan lebih kecil.
29.   Banyak-banyaklah berdoa agar umat Islam memperoleh pertolongan Allah dan mendapat kemuliaan.
30.   Tinggalkan film-film keji musik-musik yang mengotorkan hati serta bacaan-bacaan yang menjerumuskan, juga siaran-siaran yang meragukan Islam.
31.   Cepat-cepatlah menikah.
32.   Aktiflah mengunjungi ceramah dan dakwah islam.
33.   Kerjakan sholat jangan mengabaikannya dan mengakhiri waktunya.
34.   Dengarkanlah audio vidio dakwah islam.
35.  Banyak-banyaklah membaca buku tentang Islam.

TIPS MENJADI PEMUDA ISTIQOMAH DI AKHIR ZAMAN
1.       Shalat berjamaah di masjid
2.       Jauhi teman yang jahat
3.       Hindari menonton film yang mengumbar nafsu dan mendengar musik yang sia-sia
4.       Perbanyak tilawah al Quran
5.       Perbanyak mohon petunjuk kepada Allah
6.       Sering mendengarkan tausiah atau ceramah
7.       Bergaul dengan orang yang soleh
8.       Berbakti kepada kedua orang tua
9.       Berjamaah dalam melakukan ketaatan dan ibadah