19 December 2011

Apa Untungnya Jadi Entrepreneur?





Menjadi seorang entrepreneur jelas mendantangkan banyak keuntungan. Disamping memiliki kecukupan rezeki, kita juga bisa menjadi jalan untuk membantu orang lain. Berikut akan dipaparkan beberapa keuntungan yang akan diraih oleh seorang entrepreneur.

1. Menikmati Kemandirian
“Sungguh seandainya salah seorang diantara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik dari pada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi maupun tidak.” (HR. Bukhari)
Hadist di atas menunjukkan betapa mulianya orang yang mandiri. Dia tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Rasulullah sendiri memuliakan orang yang bekerja dengan tangannya sendiri. Suatu saat Rasulullah pernah ditanya oleh para sahabat, “Pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah?” Beliau menjawab; ”Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.” (HR. al Bazzar)
Bahkan pada masa Rasulullah ada orang yang sehari-hari hanya berzikir di masjid. Sementara untuk makan sehari-hari diantar oleh saudaranya. Menurut rasul, orang yang mengantarkan makan setiap hari itu lebih mulia dari pada saudaranya yang hanya berzikir di masjid tanpa mau bekerja.
Para nabi dan rasul pun bekerja untuk memenuhi kebutuhannya hidupnya. Tidak ada nabi yang menggantungkan hidupnya kepada orang lain apalagi kepada pengikutnya. Karena para nabi dilarang untuk meminta upah dari dakwahnya. Rasulullah pernah bersabda, ”Tidak seorangpun yang akan memperoleh kehidupan yang lebih baik dari pada orang yang memperoleh penghasilan dengan tangannya sendiri. Nabi Daud pun memperoleh nafkah penghidupan dengan tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Apalagi bila kita melihat kehidupan nabi. Beliau sudah mulai belajar mandiri sejak kecil. Beliau menggembalakan kambing milik Ibnu Abi Mu’ith dengan imbalan segenggam kurma. Kemudian pada usia 12 tahun beliau sudah mulai ikut membantu pamannya berdagang ke Syiria.

2. Bekerja Sesuai Keinginan
Dengan menjadi entrepreneur kita bisa bekerja sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Bekerja dengan orang lain belum tentu cocok dengan hati kita.  Bisa jadi yang muncul adalah rasa jenuh dan bosan karena melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan hati nurani kita.
Padahal setiap manusia sudah diberikan bakat khusus oleh Allah. Hal ini biasanya menjadi isyarat tentang peran kita di dunia. Tugas kita dalam kehidupan ini adalah bekerja dan berbuat kebaikan bagi orang lain dengan bakat yang sudah dianugerahkan oleh Allah kepada kita.
Namun kenyataannya tidak sedikit orang yang bekerja walau tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Karena terdesak oleh kebutuhan hidup mereka mau bekerja apa saja asal dapat uang. Sudah barang tentu orang yang pekerjaannya tidak sesuai dengan hati nurani akan berpengaruh pada tingkat produktivitasnya.
Hal ini tidak saja dialami oleh pegawai rendahan. Orang-orang yang sudah sampai pada posisi puncak pun bisa mengalaminya. Pada suatu saat mereka akan mengalami kejenuhan dengan pekerjaan rutinnya. Orang yang sudah jenuh biasanya bekerja setengah hati. Hal ini disebabkan karena merasa tidak ada tantangan baru dalam pekerjaanya. Bahkan menurut sebuah survey, 50% orang tidak ingin berangkat kerja pada hari senin.

3. Membuka Lapangan Pekerjaan
“Hai Muhammad, Aku berikan untuk semua manusia sepuluh pintu rezeki. Sembilan pintu untuk orang yang berdagang, satu pintu lagi buat yang lain.” (Hadist Qudsi) Hadist ini menunjukkan betapa besarnya peluang rezeki dengan berdagang. Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari memang di bidang itulah Allah membukakan lahan pekerjaan dan pintu rezeki yang banyak.
Oleh karena itulah, Islam mendorong umatnya untuk berusaha dan bekerja. Bahkan Allah menempatkan perintah bekerja setelah kewajiban beribadah. “Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah.” (HR. ath Thabrani dan Baihaqi)

4. Membantu Banyak Orang
Dengan berbisnis kita bisa menjadi jalan rezeki bagi banyak orang. Semakin besar usaha kita, secara tidak langsung akan membuka pintu rezeki buat orang lain. Dengan banyak menolong orang maka Allah akan senantiasa menyertai langkah kita dalam berusaha. “Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik.” (QS. Al Ankabut[29]:69)
Usaha yang terus berkembang sudah barang tentu membutuhkan banyak SDM. Pemilik usaha tidak bisa lagi bekerja sendiri. Bahkan sebagian dari mereka memiliki beberapa perusahaan sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa bekerja.
Inilah yang dicontohkan oleh rasul dan para sahabat pada saat menegakkan agama Islam. Mereka bekerja dan berusaha bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tapi juga untuk membantu orang lain, kepentingan dakwah, dan perjuangan menegakkan agama islam.
Bahkan para sahabat tidak hitung-hitungan dalam membantu dakwah islam. Ini terbukti pada saat terjadi perang Tabuk. Usman bin Affan menyumbangkan 950 ekor unta, 50 kuda, dan uang tunai 1000 dinar. Kalau ditotal, sepertiga dari biaya perang itu ditanggung oleh Ustman bin Affan. Begitu juga dengan Abu Bakar Siddiq, beliau pernah menyumbangkan 1000 ekor unta untuk membantu kaum miskin saat terjadi musin kering.
Berbeda halnya kalau bekerja sebagai pegawai, kita mungkin hanya bisa mengisi lowongan pekerjaan untuk diri sendiri. Tapi kalau mendirikan perusahaan kita bisa menampung banyak tenaga kerja sehingga bisa menjadi jalan rezeki buat orang lain.
Bisa kita bayangkan kalau setiap lulusan perguruan tinggi berpikir untuk mendirikan usaha sendiri, berapa banyak orang yang bisa diserap sebagai tenaga kerja. Lain halnya kaau melamar pekerjaan di perusahaan orang lain, mungkin hanya bisa menampung satu orang saja.
Oleh karena itu, Semangat wirausaha ini sangat penting ditumbuhkan. Tingkat pengangguran di negara kita sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Bahkan setiap tahun angkanya terus bertambah, sementara lapangan pekerjaan semakin sempit.

5. Bebas Menentukan Penghasilan
Kalau bekerja sebagai pegawai kita sudah bisa memperkirakan penghasilan setiap bulannya. Tapi dengan menjadi entrepreneur, kita bisa menentukan berapa penghasilan yang kita inginkan. Keuntungan yang kita raih akan sesuai dengan pengorbanan dan kerja keras yang kita lakukan. Kalau kita bekerja lebih giat maka hasilnya pun akan lebih besar.
Allah telah menjelaskan dalam al Quran bahwa kita akan mendapatkan sesuai dengan apa yang telah kita usahakan. Tidak ada yang luput dari penilaian Allah dan kita tidak akan dirugikan walau sedikitpun. “Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan.” (QS. Al baqarah[2]:134).Wallahua’lam.***