Karya Tulis yang Sudah Diterbitkan :
1. "Berbisnis sukses dengan Allah", diterbitkan oleh Dinar Publishing, Bandung(2008).

Tidak lupa penulis merangkum point-pint penting untuk dijadikan pegangan. Biasanya dengan mencatat tips-tips praktis itu pada selembar kartu kecil. Tujuannya agar bisa dimasukkan ke saku sehingga bisa dibaca kapanpun dan di manapun.
Namun tanpa disadari, catatan-catatan kecil itu terus bertambah sehingga timbullah gagasan untuk membukukannya. Alangkah sayangnya kalau catatan berharga itu hilang begitu saja, pikir penulis dalam hati. Padahal selama ini terasa betul manfaat dari kutipan-kutipan sederhana itu. Penulis pun berkeyakinan tips-tips itu akan bermanfaat bagi pembaca dalam menghadapi lika-liku kehidupan khususnya dunia bisnis.
Secara umum buku yang ditulis dengan ringkas dan sederhana ini berisi kiat-kiat praktis dalam membentuk kepribadian islami. Ditujukan kepada sahabat-sahabat yang ingin atau yang sudah menjadi entrepreneur. Baik teman-teman pelajar SMU, santri, mahasiswa, dan pasangan muda yang sedang menata ekonomi keluarga.
Saya berharap buku ini bisa menjadi pegangan dalam membina karakter dan menempa diri untuk menjadi entrepreneur muslim yang tangguh. Selamat membaca.
2. "Spiritual Entrepreneur" diterbitkan oleh MQS Publishing, Bandung. (2008)

Gede Prama, seorang pakar manajemen pernah mengatakan, ”Kalau perusahaan ingin sustainable dan berumur panjang, ia harus menganut nilai-nilai spiritual. Dengan begitu, integritasnya akan teruji dan dipercaya mitra bisnisnya.”
Allah pun sudah menegaskan dalam al Quran, ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”(al araf[7]:96)
Hal itulah yang mendasari lahirnya buku ini. Terdorong keinginan untuk saling mengingatkan tentang arah bisnis kita. Dari yang tadinya hanya sekedar mencari keuntungan dunia menjadi sebuah ikhtiar mencari karunia Allah. Tentunya dengan tetap menjaga etika bisnis.

Bagi pembaca yang tertarik untuk berbisnis produk anak, ada dua alternatif yang bisa dipilih. Pertama, menjadi produsen dan menjualnya ke pedagang eceran dan grosir. Kedua, menjadi pedagang dan menjualnya di tempat-tempat yang strategis.
Kalau tertarik untuk menggeluti bisnis ini, ada baiknya sering jalan-jalan ke pusat grosir produk anak. Banyak sekali peluang dan ide bisnis yang akan menginspirasi kita. Kalau sudah ketemu produk yang cocok, fokuslah di bidang itu. Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terlihat hasilnya jika dibarengi dengan ketekunan dan keuletan.

Namun produk-produk kebutuhan manula masih jarang di pasaran. Bahkan buku-buku yang membahas tentang manula pun sangat sulit kita jumpai di tokok-toko buku. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian kita pada manula dengan segala kebutuhannya terlihat masih kurang.
Bagi pembaca yang tertarik, kondisi ini tentu merupakan peluang tersendiri yang bisa dijadikan sebagai lahan bisnis. Karena pasarnya luas dan terus mengalami peningkatan. Sementara masih sedikit orang yang menggarap pasar untuk segmen tersebut.
5. “Rupian meriah dari bisnis busana muslim” diterbitkan oleh PPM Jakarta. (2011)

Ratusan bahkan ribuan pelaku usaha busana muslim terus menggeliat dan berkembang. Hal ini tidak lepas dari permintaan pasar yang terus meningkat. Bahkan tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar Indonesia.
Permintaan akan busana muslim juga ditunjang oleh semangat keberagamaan umat islam Indonesia yang terus meningkat. Hal ini biasanya diekspresikan dengan cara berbusana yang sesuai dengan syariat islam.
Namun sebagian orang kebingungan untuk memulai usaha ini. Apa saja persiapan dan strateginya agar bisa bertahan. Untuk itulah buku ini lahir. Penulis berharap buku ini bisa menguatkan motivasi dan memandu pembaca yang tertarik menekuni bisnis busana muslim.
6. “Rupiah meriah dari bisnis jaket dan asesoris kulit.” diterbitkan oleh PPM Jakarta. (2011)

Salah satu yang ikut mendorong naiknya permintaan akan jaket kulit Garut adalah meningkatnya jumlah pengendara motor di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui jaket sudah menjadi pakaian wajib bagi setiap pengendara motor untuk melindungi tubuh dari terpaan angin dan sinar matahari.
Kalau kita lihat perkembngan bisnis motor maka pada tahun 2010 saja diperkiran 7.3 juta buah motor terjual di Indonesia. Bahkan bila ditambah dengan jumlah motor import dan pabrikan maka angkanya akan lebih besar lagi. Hal ini jelas menjadi peluang yang menjanjikan bagi pembaca yang tertarik berbisnis jaket kulit dan asesorinya.
Disamping itu bagi konsumen yang tidak mengendarai motor pun minat akan jaket kulit tetap tinggi. Karena bahannya yang kuat dan khas membuat pemakainya merasa nyaman dan trendi. Apalagi desain dan pilihan warnanya sudah sangat beragam sehingga cocok untuk anak muda, wanita, bahkan orang tua yang ingin tetap tampil elegan.
Tidak hanya jaket kulit, berbagai asesoris kulit lainnya pun ikut mengalami peningkatan penjualan. Seperti sarung tangan, ikat pinggang, sepatu, sendal, rompi, tas, dan topi. Semua ini tentu menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi pembaca yang tertarik untuk menekuni bisnis jaket kulit dan aneka asesoris kulit.
7. “Jagat Kerajinan Tangan.” diterbitkan oleh Bumi Aksara, Jakarta. (2013)
8. “Berdamai Dengan Kegagalan.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
9. “Berdamai Dengan Kekasaran.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
10. “Berdamai Dengan Perdebatan.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
11. “Berdamai Dengan Tekanan Teman.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
7. “Jagat Kerajinan Tangan.” diterbitkan oleh Bumi Aksara, Jakarta. (2013)
Bisnis kerajinan merupakan pilihan yang
tepat bagi kamu yang menyukai dunia kreativitas. Apalagi, sekarang erannya
bisnis kreatif ketika orang bebas menuangkan ide dan gagasan khususnya dalam
bentuk kerajinan. Untungnya, jika karya kamu disukai banyak orang, itu pertanda
bahwa produk tersebut diterima oleh pasar. Hal ini berarti lampu hijau bagi
kamu untuk memproduksinya secara massal agar dapat dinikmati oleh orang banyak.
Hal ini
tentu saja merupakan peluang bisnis tersendiri, bukan? Kalau tidak berniat
untuk menjadikannya produk massal, itu pun tidak jadi masalah. Kamu tetap bisa
menjual karya satu-satunya itu kepada orang yang tertarik. Tentu saja, dengan
harga yang spesial sesuai dengan nilai karya seninya. Dengan demikian, tidak
aneh jika ada lukisan yang harganya sampai 1 miliar rupiah.
Bagi yang
fokus pada kerajinan fungsional yang diproduksi massal tidak perlu berkecil
hati. Kamu pun bisa menciptakan produk-produk kerajinan yang diminati oleh
pasar. Walaupun harganya lebih murah, kuantitasnya tentu saja lebih banyak.
Dengan demikian, boleh jadi keuntungan yang kamu dapat lebih besar daripada
keuntungan seorang seniman yang menjual sebuah karyanya dengan harga selangit.
8. “Berdamai Dengan Kegagalan.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
9. “Berdamai Dengan Kekasaran.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
10. “Berdamai Dengan Perdebatan.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)
11. “Berdamai Dengan Tekanan Teman.” diterbitkan oleh Dangiang Pustaka. (2011)