Permasalahan hidup yang menimpa kita bisa jadi sama dengan masalah yang menimpa orang lain. Kita mungkin pernah mengalami musibah kecelakaan, mengalami kerugian dalam bisnis, atau ditinggal wafat oleh orang yang kita cintai.
Namun sikap terhadap kejadian berbeda pada setiap orang. Ada yang menyikapi dengan reaktif, marah, dan menggerutu. Tapi ada juga yang menyikapinya dengan sikap positif dan sabar.
Sikap atau respon kita terhadap suatu peristiwa jelas akan memengaruhi tingkat kebahagiaan kita. Oleh karena itu, orang yang sikapnya bergantung kepada tindakan orang lain maka kehidupannya akan sangat labil karena sikap orang lain tidak bisa kita kendalikan.
Sikap berarti cara kita mengomunikasikan suasana hati. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi hati kita. Orang yang hatinya penuh dengan kedengkian dan kemarahan, akan berperilaku jelek sebagaimana kondisi hatinya. Sebaliknya orang yang hatinya baik maka akan baiklah sikapnya.
Oleh karena itu, kalau ingin memiliki sikap yang baik maka sudah sepantasnyalah kita memperbaiki kondisi hati ini secara terus menerus. Inilah yang dilihat dan dinilai oleh Allah, yaitu hati kita. ”Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS asy-Suaraa’ [26]:88-89)
Manusia sendiri memiliki sifat yang khas. Apabila kita mengenal sifat ini maka kita akan lebih mudah membentuk kepribadian dan lebih mudah menyikapi orang lain. Diantara sifat-sifat dasar manusia itu adalah:
Pertama, setiap orang pasti sangat memperhatikan kepentingan dirinya. Orang akan senang bila dihargai dan dihormati kepentingannya.
Kedua, setiap manusia selalu berusaha untuk mempertahankan diri. Bila dihina dia akan berusaha membela diri. Kalau ada yang mengancam keselamatannya dia akan berusaha menghindar.
Ketiga, setiap manusia ingin dihargai dan dihormati. Penghargaan itu merupakan bentuk pengakuan atas kelebihan seseorang. Kalau seseorang dihargai dengan tulus maka dia akan senang dan merasa terhormat.
Namun sikap dan kepribadian kita adalah sesuatu yang bisa diperbaiki dan bisa ditingkatkan kualitasnya. Kepribadian itu akan terbentuk menjadi kepribadian yang matang seiring dengan pengalaman dalam menghadapi setiap ujian dan masalah. Agar kita bisa menyikapi setiap kejadian dengan baik maka ada beberapa hal yag bisa kita lakukan:
- Terus mengevaluasi diri. Sadari dan perbaiki kekurangan-kekurangan kita. Lakukanlah evaluasi secara berkala agar kita semakin tepat dalam menyikapi setiap kejadian.
- Tingkatkan wawasan dan cakrawala berpikir. Belajarlah untuk mengomunikasikan pandangan dan sikap kita kepada orang lain. Hal ini akan meminimalisasi penyikapan yang salah dari orang lain.
- Bersikaplah lemah-lembut. Dengan ini orang akan nyaman bersama kita. ”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS Ali Imran [3]:159)
- Selalu berpakaian yang baik. Tidak harus memakai pakaian yang mahal yang penting bersih dan rapi. Karena pakaian yang tepat menentukan sikap orang lain kepada kita. Gunakanlah pakaian tertentu yang cocok dan bisa mencerminkan kepribadian kita.
- Selalulah tampil dengan wajah yang cerah ceria. Hal ini akan terasa mudah bagi orang yang hatinya bersih. Orang yang berhati bersih akan memancarkan wajah yang cerah dan menyejukkan.
- Berusahalah untuk menjadi diri sendiri. Setiap kita adalah unik. Tidak ada orang yang sama persis dengan diri kita. Maka tampilkanlah jati diri kita. Jangan meniru orang lain karena hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri kita dan sikap yang salah dari orang lain.
- Yakinlah bahwa sikap positif dalam menghadapi setiap permasalahan akan selalu membuat kita jadi pemenang. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment