28 April 2018

TIPS PRAKTIS DALAM MEMIMPIN


Banyak cara agar bisa memimpin dengan efektif.
Berikut kiat-kiat praktis yang dapat digunakan :
  1. Gantinlah perintah dengan kalimat bertanya. Mendelegasikan tugas dan wewenang tidak harus selalu dengan nada perintah. Dengan kalimat bertanya akan terasa lebih enak di telingan bawahan sehingga dia merasa itu bagian dari pekerjaannya bukan perintah. Jadi cara penyampaian bisa diatur yang penting maksud tercapai.
  2.  Jangan memarahi karyawan di tempat ramai. Kalau ada bawahan yang melakukan kesalahan jangan ditegur dan dimarahi di depan orang lain karena hal itu akan melukai perasaannya. 
  3. Dengarkanlah usulan dari bawahan. Hindarilah sikap diktator dan selalu ingin menang sendiri tanpa mau menghargai bawahan.
  4. Jangan sungkan memberikan pujian kepada bawahan. Tidak ada ruginya menghargai orang lain. Apalagi keinginan untuk dihargai merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling tinggi.
  5. Penuhi janji. Jangan pernah ingkar janji. Kalau khawatir tidak bisa menepati janji maka jangan mudah berjanji.
  6. Memberitahukan kesalahan bawahan dengan efektif. Pemimpin memberi tahu kesalahan bawahannya secara tidak langsung. Karena kalau secara langsung bisa menurunkan motivasi kerja kalau caranya tidak tepat.


Penyebab Kegagalan Pemimpin
Kegagalan seorang pemimpin bisa disebabkan oleh faktor internal (dalam dirinya) dan juga bisa dsebabkan oleh faktor eksternal (di luar dirinya).
Berikut ini akan dibahas kegagalan pemimpin yang disebabkan oleh faktor internal.
  1. Kurang perhatian kepada hal-hal kecil. Ada sebagian pemimpin yang sibuk dengan hal-hal besar sehingga lupa dengan hal-hal sederhana tapi berpotensi menjadi masalah besar.
  2. Ingin selalu sempurna. Karena ingin sempurna, tidak jarang sebagian pemimpin menjadi perfeksionisme. Dia terjebak ingin melakukan semuannya sendiri karena khawatir kalau pekerjaannya didelegasikan kepada orang lain, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  3. Takut disaingi oleh orang lain. Salah satu indikasi pemimpin yang akan gagal adalah ketika dia tidak siap menerima kelebihan orang lain terutama bawahannya.
  4. Kurangnya kreatifitas. Kreatifitas adalah modal utama dalam kemajuan di bidang apapun. Tanpa kreatifitas sulit untuk bersaing dengan kompetitor. Apalagi seorang pemimpin, bila tidak kreatif maka kepemimpinannya tidak akan bertahan lama.
  5. Sikap terlalu membanggakan diri. Ketika kita merasa paling berjasa, merasa seolah-olah kita menjadi penentu segalanya maka sadarilah itu adalah bibit kesombongan. Padahal tidak ada satu pun yang suka dengan orang yang sombong.
  6. Ketidaksetiaan kepada organisasi dan bawahan. Pemimpin yang sudah terjebak kepada materi dan hanya melihat untung rugi buat pribadi maka bersiaplah kepemimpinannya akan gagal.
  7. Terlalu membanggakan jabatan. Pemimpin yang selalu bersandar kepada jabatannya akan menjadi pemimpin yang sangat rapuh. Dia selalu membawa-bawa jabatannya dan selalu ingin diketahui sebagai pemimpin. Ketika dia menjabat maka dia merasa hebat, ketika tidak berkuasa lagi maka hilanglah kekuatannya.
  8. Terjebak dengan klenik. Tidak jarang ada pemimpin yang sudah tidak mengunakan akal sehat. Dia lebih percaya kepada klenik dan paranormal sehingga tidak rasional lagi.

Coaching
Salah satu tugas pemimpin adalah mendidik bawahan (coaching). Bawahan harus dididik agar melakukan tugasnya dengan baik. Disamping itu juga dididik agar menjadi pemimpin baru. Untuk itu ada beberapa tip yang dapat dilakukan yaitu:
  1. Mulailah dengan penghargaan yang jujur. Perbaiki kinerja bawahan dengan cara tidak langsung menyebutkan kesalahannya. Pujilah terlebih dahulu sisi positif dan kebaikan yang sudah dilakukannya. Setelah itu barus sampaikan kekurangannya.
  2. Bicarakanlah sisi kekurangan kita terlebih dahulu. Bicarakan kekurangan kita karena belum maksimal dalam melayani. Setelah itu baru sampaikan kekurangan bawahan yang harus diperbaiki.
  3. Doronglah bawahan kita untuk memperbaiki diri dan perlihatkan bahwa kesalahan itu bisa diperbaiki dan diatasi. Jangan memperburuk masalah dengan melebih-lebihkan masalah.




No comments:

Post a Comment