24 November 2011

Copy Paste Rasulullah


Kalau kita ingin sukses maka cara termudah adalah dengan meniru atau meng-copy kepribadian orang sukses. Istilah yang akrab di telinga kita dewasa ini adalah copy paste, sebuah istilah yang sering kita gunakan dalam dunia komputer ketika akan menggandakan sebuah data. Istilah ini dipopulerkan oleh Bambang Trim, penulis buku Copy Paste Rasulullah. 
Sebagai seorang muslim maka siapa lagi orang sukses selain Rasulullah saw yang patut kita tauladani. Beliaulah manusia tersukses sepanjang sejarah. Kalau kita ingin sukses seperti beliau maka kita tinggal meniru dan mempraktekan perilaku rasulullah sehingga dengan ini kita pun akan sukses.
Begitu juga bagi anda yang mengeluti dunia bisnis. Kalau kita mau melihat model entrepreneur  tersukses dalam sejarah maka beliaulah Rasulullah saw orang yang paling sukses. Kita bisa membaca dari sejarah. Usia 12 tahun beliau sudah mulai berbisnis sembari magang dengan pamannya untuk berdagang ke Syam. Dan pada usia 25 tahun beliau sudah menjadi konglomerat sukses dan sudah sering melakukan perjalanan bisnis antar negara. Semua itu justru beliau lakukan sebelum menikah.
Bahkan bukti kesuksesan beliau dapat kita lihat ketika beliau memberikan 200 ekor unta sebagai mahar kepada Khadijah. Belum pernah kita mendengar orang yang memberikan mahar sebanyak yang diberikan Rasulullah. Satu aspek ini saja sudah dapat menunjukkan bukti kesuksesan beliau sebagai seorang pengusaha.
Belum lagi kalau melihat bukti-bukti lain yang bertebaran di berbagai catatan sejarah.  Bahkan Allah pun memuji kesuksesan beliau sehingga mejadikan beliau sebagai suritauladan bagi manusia. ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [331: 21)
Sungguh banyak ajaran-ajaran beliau, diantaranya tentang kerja keras dan kesungguhan. ”Engkau akan menemukan seorang mukmin  itu bersungguh-sungguh pada apa yang mampu dilakukannya, dan bersedih atas apa yang tidak mampu dilakukannya.” (HR Ahmad)
Begitu tegas ajaran rasul tentang kesungguhan dalam bekerja. Bahkan dalam hadist yang lain beliau menyuruh kita untuk terus menguatkan harapan kita. ”Kuatkanlah harapanmu dalam meraih apa-apa yang bermanfaat bagimu.” (HR Muslim)
Kalau kita simpulkan ada empat karakter unggulan Rasulullah saw yang menjadi kunci kesuksesan beliau dalam kehidupan. Karakter itu disebut oleh Bapak Bambang Trim dalam bukunya Muhammad saw is a Great Entrepreneur dengan FAST. FAST merupakan singkatan dari Fatonah (cerdas), Amanah (terpercaya), Shiddiq (benar dan jujur), dan Tabligh (komunikatif).
  1. Fatonah (cerdas). Banyak sekali kisah yang menunjukkan kecerdasan Rasulullah saw. Di antaranya ketika beliau diminta pendapat oleh kaum Quraish untuk mengangkat Hajar aswad. Beliau meletakkan batu Hajar aswad di atas surban dan menyuruh tiap suku mengangkat di setiap ujungnya. Sehingga tidak ada lagi yang merasa paling berhak untuk mengangkatnya.
  2. Amanah (terpercaya). Beliau selalu memegang amanah yang dipikulnya. Sehingga beliau digelari dengan al Amin atau orang yang terpercaya. Beliau tidak pernah melanggar janjinya dan selalu berusaha untuk menepatinya.
  3. Shiddiq (benar dan jujur). Rasul selalu berkata jujur dan tidak pernah berdusta. Beliau selalu bicara apa adanya dan sesuai antara kata dan perbuatan. Itulah yang membuat orang percaya kepadanya. Beliau sangat memegang teguh kejujuran terutama ketika berbisnis.
  4. Tabligh (komunikatif). Rasul adalah orang yang komunikatif. Perkataannya singkat, padat, jelas, dan mantap sehingga para sahabat bisa menghafalkan setiap perkataan rasul. Sampai saat ini kita masih bisa membaca dan mendengarkan petuah-petuah beliau lewat ribuan hadisttnya.
 Namun, karakter di atas selama ini hanya dikenal di kalangan santri saja, sementara dalam dunia bisnis misalnya jarang dipakai. Bisa jadi karena persepsi selama ini yang menganggap bahwa rasul hanya sibuk beribadah ritual sehingga karakter itu lebih lekat dengan aktifitas ibadah ritual dan dakwah saja. Padahal karakter itu jugalah yang menjadi kunci kesuksesan beliau dalam berbisnis. Wallahua’lam.***


No comments:

Post a Comment