01 May 2018

SOFT SKILL SEORANG PEMIMPIN


Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah keterampilan soft skill (intrapersonal). Yang termasuk keterampilan ini antara lain kemampuan negosiasi, diplomasi, adaptasi, membangun semangat dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Tidak jarang keterampilan inilah yang menjadi kunci sukses seorang pemimpin.

Kalau sekadar keterampilan teknis banyak orang yang bisa mempelajarinya. Bahkan persoalan-persoalan teknis akan lebih mudah diselesaikan dengan dukungan keterampilan intrapersonal. Namun sekali lagi keterampilan inilah yang sering diabaikan dan tidak diperhitungkan.

Hal ini disebabkan karena keterampilan ini tidak kasat mata dan sulit diukur. Tapi justru inilah kunci sukses seorang pemimpin. Oleh karena itu wajib bagi seorang pemimpin untuk menguasainya. Untuk itulah berikut akan diuraikan keterampilan soft skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Pertama, komunikasi.
Pemimpin akan lebih mudah mengekspresikan dirinya dengan berkomunikasi. Karena dengan komunikasi efektif dia bisa mempengaruhi orang lain ke arah yang lebih baik, menyampaikan ide-ide dan gagasan serta visi masa depan.

Seperti kita ketahui untuk menyampaikan visi dibutuhkan keahlian berkomunikasi dan meyakinkan orang. Keahlian ini bisa dipelajari seperti halnya1 belajar naik sepeda. Kalau setiap hari dilatih lama-kelamaan pasti bisa.

Untuk mengajak orang kepada sesuatu yang sudah terlihat tidak perlu pemimpin. Karena orang bisa melihat langsung tujuannya dan bisa bergerak sendiri. Tapi mengajak orang kepada cita-cita yang belum terlihat dibutuhkan keterampilan berkomunikasi untuk mempengaruhi dan meyakinkan. Makanya seorang pemimpin sangat membutuhkan keterampilan komunikasi.

Kedua, kemampuan bernegosisasi.
Negosiasi adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Karena setiap saat dia bernegosiasi baik dengan teman, keluarga, anggotanya dan orang lain.

Seorang negosiator yang baik adalah orang yang memperhatikan kepentingan orang tanpa mengabaikan kepentingannya. Kepentingan orang dan dirinya bisa berjalan beriringan tanpa ada yang dikalahkan. Sehingga negosiasi yang dilakukan saling menguntungkan kedua belah pihak.

Kemampuan negosisasi sangat ditunjang oleh keahlian berkomunikasi. Orang yang jago komunikasi biasanya juga jago bernegosiasi. Dengan kemampuan bernegosiasi seorang pemimpin bisa mempengaruhi orang lain untuk meraih tujuan organisasi tanpa paksaan.

Ketiga, kemampuan mendelegasikan tugas.
Seorang pemimpin memahami setiap tugas yang diberikan kepada anggotanya. Namun bukan berarti dia harus mengerjakannya sendiri. Karena pemimpin bukan superman yang bisa melakukannya sendiri. Pemimpin yang melakukan semua pekerjaan sendiri tidak akan membuat dia tampak hebat di mata anggotanya.

Pemimpin tidak hanya bertugas untuk menyelesaikan berbagai agenda organisasi, tapi juga mendidik anggotanya menjadi pemimpin. Untuk itu dia harus memiliki kepercayaan kepada anggotanya dengan cara mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Tanpa delegasi sebuah organisasi tidak akan bisa mencapai tujuanya.

Keempat, intuitif
Seorang pemimpin harus tahu apakah sebuah visi bisa dicapai dan dapat dijalankan. Dalam hal ini dibutuhkan intuisi yang baik. Intuisi juga dibutuhkan saat mengambil keputusan. Tentunya berdasarkan data-data yang peroleh.

Kelima, pendekatan personal.
Dengan kemampuan ini seorang pemimpin mampu mengenali setiap anggotanya, mengetahui permasalahanya, apa kebutuhannya dan memberikan solusi yang tepat.  Kemudian memobilisasi anggotanya sesuai dengan keahlian dan kemampuan anggotanya masing-masing.

Dengan pendekatan personal pemimpin juga bisa memotivasi anggotanya dan memberikan kritikan yang efektif karena dia memahami anggotanya. Tanpa pendekatan personal terkadang  kritikan bisa membuat karyawan jadi demotivasi  dan pesimis.

Keenam, pemberi solusi.
Terkadang dalam sebuah organisasi ditemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan seolah-olah menemui jalan buntu. Disinilah dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki keahlian untuk memberikan solusi yang tepat dan efektif. 

Pemimpin bisa mengelola kelemahan anggota menjadi sebuah kekuatan yang solutif. Jangan sampai ketika anggota menemui jalan buntu, pemimpin ikut ikutan mengalami kebuntuan pikiran sehingga tidak ada solusi.

Namun untuk memiliki semua keahlian itu tentu tidak mudah. Dan tidak semua pemimpin memilikinya. untuk menguasainya pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun semakin anda menguasai semua keterampilan di atas maka semakin efektiflah kepemimpinan anda.
sumber : www.finansialku.com  

No comments:

Post a Comment