07 May 2018

MENYIKAPI KRITIKAN


Menurut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) pemimpin adalah kotak pos-nya kritikan. Jadi pemimpin harus siap menampung berbagai kritikan bahkan cacian dan makian. Lalu bagaimana tip-tips dalam menghadapinya?

Hakikatnya kita lebih mudah mengingat cacian dan hinaan orang dari pada pujiannya kepada kita. Terbukti pujian-pujian orang selama ini jarang yang melekat di benak kita. Tapi cacian orang beberapa tahun yang lalu terkadang masih berbekas dan terasa pedihnya sampai sekarang.

Berdasarkan hasil penelitian, sesuatu yang dimasukkan dengan penuh emosional ke dalam otak akan lebih berkesan dan mudah direkam oleh memori kita. Itulah sebabnya orang masih mengingat cacian orang lain kepadanya beberapa tahun yang lalu karena disampaikan secara emosional.

Lain halnya bila orang memberi masukan dengan baik dan sopan. Terkadang hal ini tidak terlalu mengusik emosi dan perasaan sehingga tidak terekam oleh memori kita.

Oleh karena itu, kenapa kita tidak membiasakan diri menerima cacian dan makian orang lain? Toh itu semua bermanfaat untuk  memperkuat mental dan memperbaiki kesalahan kita.

Di dalam memimpin suatu organisasi tidak sedikit cacian, hinaan, dan komplain yang kita rasakan. Apakah dari anggota, orang lain atau pesaing kita. Namun semua itu bermanfaat untuk peningkatan kualitas mental kita.

Semakin terbiasa kita dengan kritikan maka semakin banyak kekurangan yang bisa kita perbaiki dan semakin banyak kejelekan yang kita sadari. Karena tanpa kritikan terkadang kita tidak sadar dengan kekurangan kita.

No comments:

Post a Comment