10 January 2012

Setiap orang berhak untuk sukses



Siapapun dia berhak untuk sukses. Apakah orang miskin, cacat, tidak tampan, atau orang idiot sekalipun. Tidak ada yang melarang dan tidak ada yang menahan. Satu-satunya yang menghalangi seseorang dari kesuksesan adalah dirinya sendiri.

Kekurangan kita menurut orang lain tidak seharusnya membuat kita putus asa. Lebih baik jadikan kelemahan itu sebagai batu loncatan kesuksesan kita. Kalau orang menganggap masa depan kita akan suram karena tidak punya tangan misalnya, maka jangan percayai kata-kata itu. Balikkan keadaan dan katakan pada diri sendiri, “Justru kecacatan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan saya.”

Sesungguhnya tidak ada orang yang cacat dalam pandangan Allah. Sebagaimana difirmankan dalam al quran, “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS.82:7-8)

Kalau orang bilang kita tidak akan sukses karena hanya lulusan SD, maka katakan pada diri sendiri, “Justru kekurangan ini akan saya jadikan cambuk untuk terus belajar.” Sehingga keterbatasan pendidikan itu  menjadi awal kesuksesan kita.

Bila ada orang bilang kita tidak akan sukses jadi pengusaha karena tidak punya modal, koneksi, atau usia sudah terlalu tua maka kita bisa menolak argumen itu mentah-mentah. Justru banyak orang yang meraih prestasi setelah dia berusia lanjut.

Kolonel Sanders pemilik waralaba Kentucky Fried Chicken(KFC) yang terkenal itu justru memulai usahanya saat berusia 66 tahun. Hasilnya bisnis pensiunan Angkatan Darat Amerika ini sukses bahkan merambah ke seluruh dunia.

Masih banyak bukti lain yang bisa kita saksikan. Bahkan orang yang menurut kita memiliki keterbatasan secara fisik justru bisa berprestasi. Gus Dur, misalnya yang tidak bisa melihat dengan sempurna dan harus menggunakan kursi roda ternyata bisa jadi presiden.

Syekh Ahmad Yasin, pemimpin kharismatik dari Palestina juga lumpuh dan harus duduk di kursi roda. Tapi karena kejernihan pikiran dan hatinya dia diangkat menjadi pemimpin. Bahkan beliau sangat ditakuti oleh Israel yang memiliki persenjataan lengkap dan canggih. Ternyata orang yang lumpuh sekujur tubuhnya bisa membuat gentar orang yang normal, kuat, dan memiliki persenjataan lengkap.

Di sisi lain banyak yang bertubuh lengkap dan kuat tapi jiwanya lemah. Bahkan tidak sedikit yang putus asa dan berujung dengan bunuh diri. Tidak aneh bila kebanyakan orang yang putus asa adalah orang yang normal dan lengkap anggota tubuhnya.

Oleh karena itu, bagaimanapun kondisi kita saat ini maka yakinlah bahwa kita bisa sukses. Temukan bakat kita dan tekuni dengan serius. Yakinlah kalau istiqomah maka suatu saat akan berhasil meraih apa yang kita  impikan. Tidak usah minder kalau memiliki kekurangan. Toh orang lain juga memiliki kekurangan bahkan lebih dari kita tapi ternyata berhasil.

Percayalah kondisi fisik tidak 100% menentukan kesuksesan dan kebahagiaan seseorang. Kita memiiki “The power of choice”, kekuatan untuk memilih. Artinya hidup ini adalah pilihan dan kita bisa memilih sesuai dengan yang kita inginkan. Itulah kunci kesuksesan seseorang. Wallahua’lam.***

No comments:

Post a Comment