09 January 2012

Manusia diciptakan untuk sukses



Manusia diciptakan untuk sukses. Ini terbukti dengan lahirnya kita ke dunia dengan selamat setelah bertarung dengan puluhan juta sel sperma lainnya. Sebagaimana kita ketahui, sel sperma yang akan membuahi sel telur berjumlah puluhan juta dan hanya satu yang berhasil yaitu kita.
Kalau kita bukan bibit unggul maka sejak berupa sperma kita sudah kalah. Ini merupakan salah satu bukti bahwa kita ini memang diciptakan untuk sukses. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk gagal.
Orang yang memilih untuk menyerah adalah orang yang tidak sadar dengan potensinya. Dia seharusnya merenungkan kembali apa yang sudah ditakdirkan olah Allah pada dirinya, yaitu sebagai makhluk terbaik yang pernah diciptakan. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. 95:4)
Jadi semua kelengkapan untuk sukses sudah ada pada diri kita. Mulai dari akal fikiran, anggota tubuh, dan panca indra. Semua itu memberikan dukungan untuk kesuksesan kita. Terbukti orang lain yang sama kelengkapan tubuhnya dengan kita bisa sukses. Bahkan ada orang yang tidak sempurna dari kita tapi dia juga bisa sukses. Ini menunjukkan bahwa apa yang ada pada diri kita sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan kita pada kesuksesan.
Bagaimana dengan keterbatasan pendidikan? Ini pun tidak boleh menjadi alasan kita untuk gagal. Banyak orang yang hanya berpedidikan SD tapi bisa sukses. Sebaliknya, banyak juga orang yang lulus perguruan tinggi tapi gagal. Jadi pendidikan pun tidak menjamin kesuksesan seseorang.
Begitu juga dengan kekayaan tidak menjamin seseorang bisa sukses. Banyak orang yang lahir dari keluarga miskin tapi bisa sukses berkat ketekunannya. Sebaliknya ada orang yang lahir dari keluarga kaya tapi gagal menjadi orang sukses. Walaupun sudah dimodali oleh orang tuanya, ternyata dagangnnya habis berikut dengan modal-modalnya.
Oleh karena itu, pantas kita katakan bahwa sukses tidak hanya milik orang kaya, orang pintar, atau orang terpandang. Sukses merupakan hak setiap orang sebagaimana yang sering didengungkan oleh Andrie Wongso, motivator no 1 Indonesia. Dia mempunyai slogan, “Success is my right”, sukses adalah hak saya.
Dia sendiri telah membuktikan, walau terlahir dari keluarga miskin dan tidak tamat SD tapi dia bisa sukses.  Sehingga dia sering diminta untuk memberikan motivasi bagi atlit nasional, pengusaha, mahasiswa, dan berbagai kalangan lainnya. Dia telah membuktikan bahwa pendidikan dan kekayaan tidak selalu menjamin kesuksesan seseorang.
Jadi setiap orang, bagaimanapun kondisi ekonomi, fisik, dan tingkat pendidikannya berpeluang untuk sukses. Karena kesuksesan hakiki ditentukan oleh karakter dan kepribadian seseorang. Kepribadian dan karakter ini bisa kita pelajari secara gratis dan otodidak. Tidak harus dengan sekolah formal, biaya mahal, dan tidak harus memiliki tubuh yang lengkap. “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. 49:13)
Bahkan kita juga disuruh oleh Allah untuk meraih surga yang merupakan puncak kesuksesan. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. 3:133)
Allah tentu tidak akan menyuruh kita meraih surga kalau itu hal yang mustahil. Karena Allah yakin kita bisa ke surga maka kita diperintahkan ke surga. Karena Allah yakin kita bisa pergi haji maka kita diperintahkan pergi haji. Karena Allah yakin kita bisa berkurban maka kita diperitahkan untuk berkurban. Karena Allah yakin kita bisa menikah maka kita diperintahkan utuk menikah.
Oleh karena itu, tidak ada yang mesti kita takutkan lagi. Raihlah   kesuksesan itu. Kalau tidak, kita akan rugi sendiri karena telah menyia-nyiakan amanah yang diberikan Allah. karena kita akan diminta pertanggungjwaban di akhirat nanti. Apa saja yang telah kita lakukan dengan amanah tubuh ini. “Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 16:93) Wallahua’lam.***


No comments:

Post a Comment