03 December 2011

Bahagia di Tengah Penderitaan



Kebahagiaan seseorang tidak ditentukan oleh benda-benda yang ada di luar dirinya. Kebahagiaan hanya ditentukan oleh apa yang dirasakan orang dalam hatinya. Oleh karena itu, kehidupan yang mewah dan penuh dengan segala fasilitas belum tentu menjamin kebahagiaan seseorang.
Terkadang kita menyaksikan sepasang suami istri yang sedang bertengkar hebat ketika sedang mengendarai mobil mewah. Di dalam rumah megah dan mentereng  tidak jarang terjadi percekcokan antara anak dan orang tua. Sehingga rumah mewah serasa neraka. Sungguh ironi.
Lalu kenapa semua itu bisa terjadi? Mungkin karena kita menyangka kebahagian itu bisa didapatkan dengan mengejar harta dan dunia semata. Padahal kenyataannya tidak selalu identik antara kelimpahan materi dengan kebahagiaan.
Kita tentu mengenal Bunda Theresa. Dia meninggalkan semua kenikmatan hidup di tanah kelahirannya yang berlimpah. Beliau memutuskan untuk pergi ke Calcutta, India guna melayani dan berkhidmat kepada orang-orang yang telah “dicampakkan” dan tidak dipedulikan karena kemiskinan.
Jelas keputusannya itu bukan untuk mencari kemegahan dunia dengan segala kemudahan dan fasilitasnya. Justru yang dia temukan di sana adalah kemiskinan, kesengsaraan, dan penderitaan.
Namun ternyata semua yang kita lihat sebagai penderitaan itu justru mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa bagi bunda Theresa. Dengan itu dia bisa membantu banyak orang yang terbuang dan kurang dipedulikan oleh lingkungannya. 
Ternyata kemiskinan, kesulitan, dan penderitaan yang dihadapi dengan hati yang lapang akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar dari sekedar kemegahan duniawi.
Oleh karena itu, kalau saat ini rumah kita tidak terlalu megah dan kendaraan kita belum sesuai dengan keinginan maka tidak usahlah berkecil hati. Karena bukan itu yang menentukan kebahagiaan dan kesuksesan kita. Terimalah sesuatu dengan lapang dada dan hati yang bersyukur maka kebahagiaan akan lebih sering menghapiri kita. Wallahua’lam.***



No comments:

Post a Comment