14 May 2018

PROBLEM PEMUDA ISLAM DAN PENYEBABNYA


Setengah dari populasi umat Islam di dunia adalah Pemuda. Hal ini diketahui dari survei yang dilakukan oleh Wei Dedong, seorang profesor studi Buddhis di Sekolah Tinggi Filsafat di Renmin University of China tahun 2015. Beliau menemukan bahwa 22.4% dari populasi umat Islam berusia di bawah 30 tahun. Sehingga dia berkesimpulan bahwa Islam memiliki jumlah pengikut tertinggi dari kalangan kaum muda dan cenderung memiliki demografis yang lebih muda.

Sebagaimana kita ketahui pemuda adalah masa depan umat. Mereka memiliki semangat, kemauan, rasa ingin tahu yang besar dan kamampuan menyerap nilai-nilai kebaikan. Namun di sisi lain pemuda juga mudah menyerap nilai-nilai kejahatan.

Pemuda sangat ditentukan oleh pengaruh yang datang kepadanya. Kalau pengaruhnya positif maka dia akan menjadi baik, kalau pengaruhnya negatif maka dia akan menjadi jahat. Oleh karena itu, semuanya terpulang kepada pengaruh yang dominan dalam dirinya.

Oleh karena itu kalau kita ingin memperbaiki umat dan masa depan Islam, berikan lingkungan yang positif kepada generasi muda. Kelilingi mereka dengan hal-hal yang positif agar menjadi generasi yang berkualitas.

Pemuda Islam memegang peranan penting dalam kehidupan. Merekalah yang mewarnai aktivitas masyarakat dan umat. Apabila pemudanya baik maka baik pula masyarakatnya. Sebaliknya bila pemudanya buruk maka akan buruklah masyarakatnya. Untuk itu ada baiknya kita memahami apa saja permasalahan anak muda agar kita dapat mengatasi dan mencarikan solusinya.

1] Arus Besar Musuh Islam
Musuh Islam tidak henti-hentinya menghancurkan pemuda Islam dengan berbagai cara. Mereka menghantam hati generasi muda dengan mengumbar nafsu syahwatnya. Salah satunya dengan menyebarkan budaya sekuler lewat media televisi, internet, buku, majalah dan berbagai media lainnya.

Hal itu jelas akan meracuni mental pemuda Islam. Karena tidak semua pemuda bisa memilah informasi yang benar dan yang salah. Tayangan-tayangan di berbagai media itu menawari kenikmatan nafsu sesaat. Hal itu membuat generasi muda lalai dan larut dalam pemuasan hawa nafsu sehingga lupa tujuan hidup yang hakiki.

Tidak aneh bila saat ini banyak generasi muda Islam yang mengikuti gaya hidup sekuler yang bertentangan dengan Islam. Hal ini disebabkan karena lemahnya pemahaman Islam generasi muda.

Perang pemikiran [gazwul fikri] itu dilancarakan antara lain lewat iklan-iklan yang bertebaran dimana-mana. Pemuda yang mudah terpengaruh dengan perang pemikiran itu adalah yang hatinya kosong dari ajaran Islam.

Penyelewengan dan Penyimpangan Pemikiran
Hal ini dilancarkan lewat perang pemikiran [gazwul fikri] melalui berbagai media masa yang notabene dikuasai oleh mereka. Walaupun ada informasi yang bermanfaat tapi secara dominan lebih banyak yang negatifnya.

Terbukanya Peluang Untuk Mendapatkan Beasiswa
Tidak sedikit mahasiswa Islam yang mendapat beasiswa untuk kuliah di barat. Namun sebagian dari alur pemikirannya berubah menjadi kebarat-baratan. Malah mereka menjadi pendukung setia program orang kafir. Ketika kembali ke negaranya mereka menularkan pemikirannya yang sudah diracuni oleh barat.

Meluasnya Kebodobahan
Sebagian pemuda Islam tidak belajar dengan serius dan menganggap ilmu agama tidak penting. Mereka hanya mempelajarinya di sela-sela pelajaran umum. Akibatnya ilmu yang didapat tidak utuh. Apalagi kalau referensi buku Islamnya didapat dari tulisan para orientalis. Bisa jadi dia akan mendapatkan pemahaman yang salah tentang Islam.

Solusi untuk permasalahan di atas adalah dengan pembenahan kurikulum pendidikan Islam agar merujuk kepada sumber aslinya yaitu al Quran dan hadis, Mengadakan diskusi rutin antar generasi muda dan ulama yang komitmen terhadap Islam, menyeleksi setiap tawaran beasiswa ke negeri barat serta mendukung media cetak dan televisi yang pro Islam.

No comments:

Post a Comment