16 December 2011

Meraih Keberkahan Rezeki



Panduan dalam mengatur ekonomi rumah tangga sangat banyak terdapat dalam hadist Rasulullah saw. Salah satunya adalah, “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha secara halal, membelanjakan secara sederhana dan dapat menabung untuk menghadapi hari fakirnya dan membutuhkan.” (HR Mutafaqun alaih)
Dari hadis di atas ada beberapa hal yang dapat kita garis bawahi:
Pertama, berusahalah mencari nafkah dengan cara yang halal. Karena bekerja akan bernilai ibadah bila dijalankan dengan aturan syariah. Oleh karena itu, dalam bekerja dilarang melakukan hal-hal tercela seperti mencuri, menyuap, menyogok, praktek riba, menipu, dan memproduksi serta menjual barang yang diharamkan.  Karena harta yang didapat dengan cara yang haram akan menyebabkan rezeki tidak berkah, doa tidak diijabah, sedekah tidak diterima, dan menimbulkan fitnah terhadap keluarga.
Kedua, membelanjakan harta secara sederhana dan tidak bersikap boros. Walaupun kita diberi rezeki yang cukup, tidak boleh membuat kita lupa diri dengan menghambur-hamburkan uang. 
Ketiga, menabung untuk menghadapi masa sulit. Kita disuruh untuk hemat dan tidak berlebih-lebihan. “Tidak akan miskin orang yang bersikap pertengahan dalam pengeluaran.” (HR Ahmad).
Tugas manusia sendiri adalah berusaha dan berikhitar. Berapa yang akan kita dapatkan sepenuhnya merupakan hak Allah. Dia maha tahu rezeki yang terbaik buat kita. ”Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.” (QS. Asyuara[26]: 27)
Untuk itu, Allah menjadikan siang guna mencari rezeki dan karunia-Nya. Rezeki sendiri berarti apapun yang datang dari Allah dan bermanfaat buat manusia.  ”Kami jadikan waktu siang untuk mencari mata pencaharian.” (QS Annaba[78]:11)
Namun, rezeki itu ada yang harus kita cari dan ada juga rezeki yang mendatangi kita. Betapa sering kita mendapatkan rezeki ”nomplok” tanpa kita sadari. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.
Oleh karena itu, tidak sepatutnya manusia takut tidak dapat rezeki. Takutlah kalau kita tidak bersungguh-sungguh mencarinya. Takutlah rezeki yang kita dapatkan tidak halal. Karena selama kita berusaha dengan cara yang halal pasti akan bertemu dengan rezeki kita.
Memang mencari rezeki yang banyak itu perlu. Tapi yang lebih penting dari itu adalah mencari rezeki yang berkah. Rezeki yang berkah adalah rezeki yang mengandung banyak kebaikan, bukannya rezeki yang membuat kita pusing dan sengsara.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan rezeki :
1.   Kita hanya akan mendapatkan apa yang kita usahakan. “Dan tidaklah seseorang itu mendapatkan kecuali apa yang ia usahakan”(QS. An Najm[53]: 30)
2.   Selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Karena ketakwaan akan memudahkan datangnya rezeki. ”Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberi rezeki  yang datang tanpa disangka-sangka.” ”(QS. At Talaq[65]: 4)
3.   Banyak beristighfar. ”Barangsiapa yang membiasakan istighfar, maka Allah akan menjadikan padanya setiap kegundahan menjadi kegembiraan, dan setiap kesempitan akan diberikan jalan keluar, serta diberikan rezeki yang datang tanpa disangka-sangka.” (HR. Daud, Nasai, Ibnu majah)
4.   Tawakal kepada Allah. ”Jika engkau semua bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi kepadamu sebagaimana burung yang pagi hari keluar dengan perut kosong dan sore harinya kembali dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad Turmuzi)
5.   Ikutilah ikhitar dengan terus berdoa. Allah maha mengabulkan setiap doa. ”Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya” (QS. al Mu’min [40]:60)
6.   Biasakanlah untuk bersedekah dan berinfaq. ”Apa yang engkau infakkan maka Allah akan mengganti. Dan dia sebaik baik pemberi rezeki.” (QS. Saba [34]:39) Wallahua’lam. ***

 





No comments:

Post a Comment