07 May 2018

COPY PASTE PEMIMPIN SUKSES


Kalau seorang pemimpin ingin sukses maka cara termudah adalah dengan meniru atau meng-copy kepribadian pemimpin yang sudah sukses. Istilah yang akrab di telinga kita dewasa ini adalah copy paste, sebuah istilah yang sering kita gunakan dalam dunia komputer ketika akan menggandakan sebuah data. Istilah ini dipopulerkan oleh Bambang Trim, penulis buku Copy Paste Rasulullah. 
Sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad adalah pemimpin paling sukses sepanjang sejarah dunia.  Kalau kita ingin sukses seperti beliau maka tinggal meniru dan mempraktekan perilakunya dalam memimpin. Bahkan Tuhan pun memuji beliau sehingga menjadikannya sebagai tauladan bagi manusia.
Beliau melatih bakat kepemimpinannya antara lain dengan berbisnis. Usia 12 tahun beliau sudah mulai berbisnis sembari magang dengan pamannya. Puncaknya usia 25 tahun beliau sudah menjadi konglomerat sukses dan sudah sering melakukan perjalanan bisnis antar negara. Semua itu justru beliau lakukan sebelum menikah.
Bahkan bukti kesuksesannya dapat kita lihat ketika beliau memberikan 200 ekor unta sebagai mas kawin saat menikah dengan Khadijah. Belum pernah ada orang yang memberikan mahar sebanyak yang diberikan Rasulullah pada saat itu. Satu aspek ini saja sudah dapat menunjukkan bukti kesuksesan beliau sebagai seorang pemimpin bisnis.
Kalau disimpulkan ada empat karakter unggulan nabi Muhammad yang menjadi kunci kesuksesan beliau sebagai pemimpin. Karakter itu disebut oleh Bapak Bambang Trim dalam bukunya “Muhammad saw is a Great Entrepreneur dengan FAST”. FAST merupakan singkatan dari Fatonah (cerdas), Amanah (terpercaya), Shiddiq (benar dan jujur), dan Tabligh (komunikatif).
Pertama. Fatonah (cerdas). Banyak sekali kisah yang menunjukkan kecerdasan nabi Muhammad. Di antaranya ketika beliau diminta pendapat oleh kaum Quraish untuk mengangkat Hajar aswad. Beliau meletakkan batu Hajar aswad di atas surban dan menyuruh tiap suku mengangkat di setiap ujungnya. Sehingga tidak ada lagi yang merasa paling berhak untuk mengangkatnya. Inilah kecerdasan seorang pemimpin dalam menyikapi perbedaan kaumnya.
Kedua. Amanah (terpercaya). Beliau selalu memegang amanah yang dipikulnya sehingga digelari al Amin [orang yang terpercaya]. Beliau tidak pernah melanggar janjinya dan selalu berusaha untuk menepatinya.
Ketiga. Shiddiq (benar dan jujur). Nabi Muhammad selalu berkata jujur apa adanya, tidak pernah berdusta dan sesuai antara kata dan perbuatannya. Itulah yang membuat orang percaya kepadanya.
Keempat. Tabligh (komunikatif). Nabi Muhammad adalah orang yang komunikatif. Perkataannya singkat, padat, jelas dan mantap. Bahkan para sahabat bisa menghafalkan setiap perkataannya. Pantas hingga kini kita masih bisa membaca petuah-petuah beliau lewat ribuan hadistnya.

No comments:

Post a Comment