Yusuf Qardhawi dikenal sebagai ulama dan pemikir Islam. Dia diterima oleh
kalangan dunia Barat sebagai pemikir yang selalu menampilkan Islam secara
ramah, santun, dan moderat.
Beliau lahir tahun 1926 di Desa Shafth Turab, Provinsi Manovia, Mesir.
Pada usia sembilan tahun dia telah hafal 30 juz Al-Quran. Pendidikan dasar
hingga pendidikan tingginya ditempuh di Al-Azhar.
Yusuf Qardawi pernah berkata, “Al-Azhar menurut hemat saya adalah
benteng pertahanan agama dan ilmu pengetahuan. Atas bimbingan ulama Al-Azhar,
orang-orang bodoh bisa belajar dan para pelaku maksiat mau bertobat. Saya bercita-cita
untuk menjadi salah satu ulamanya."
Fanatisme mahzab
Metodologi Islam Qardhawi adalah taysir (memudahkan) dalam pemahaman
dan praktik keagamaan. Menurutnya metodologi taysir dapat membebaskan umat dari
belenggu mazhab tertentu.
Fanatisme mazhab dikategorikan sebagai taklid buta yang merupakan
perbuatan tercela dan merintangi kemajuan umat Islam. Taklid adalah menerima
ucapan orang lain tanpa ada hujjah. Oleh karena itu taklid buta menghapus
manfaat akal.
Dasar utama moderasi Qardhawi adalah Al Quran surat al Baqarah
143. “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya
nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Beliau juga mendasari kepada hadist, “Ah,
kerjakanlah oleh kalian semampu kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan
hingga kalian sendiri bosan.” [HR Bukhari] Hal ini ditegaskan Rasulullah ketika
melihat salah seorang sahabat berlebihan dalam menjalankan ibadah.
Karya dan penghargaan
Beliau telah menulis lebih dari 125 judul buku. Sedikitnya ada 13
aspek kategori dalam karya-karya Qardhawi. Seperti masalah-masalah; fikih dan
usul fikih, ekonomi lslam, ulum Al-Quran dan Al-Sunah, akidah dan filsafat,
fikih perilaku, dakwah dan tarbiyah, gerakan dan kebangkitan Islam, penyatuan
pemikiran Islam, pengetahuan lslam umum, serial tokoh-tokoh lslam, dan sastra.
Sebagian karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk
bahasa Indonesia. Sedikitnya ada 55 judul buku Qardhawi yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.*
(Sumber : Ensiklopedi Tokoh Islam)
No comments:
Post a Comment