Beliau dikenal sebagai ulama dan pakar tafsir yang memiliki pemikiran
moderat dan banyak menjadi rujukan para pemikir Muslim modern. Walaupun tak ada
hubungan kekeluargaan, nama besarnya mengingatkan kita kepada sosok Hujjat
Al-lslam, Abu Hamid Al-Ghazali, penulis kitab Ihya Ulumiddin.
Abu Hamid Al-Ghazali juga dikenal sebagai faqih, mutakallim dan
filsuf. Kiprahnya bukan hanya di Mesir, tapi sampai ke Amerika, Asia Tenggara
dan Australia. Bahkan Yusuf Qardhawi, ulama tersohor yang kini menetap di
Qatar, menyebutnya sebagai pembawa ruh Al-Ghazali abad ke-5 Hijriah.
Beliau lahir di desa Nakhla Al-Inab, Al-Bahirah, Mesir 22 September
1917 M. Pendidikan dasar hingga perguruan tingginya ditempuhnya di lingkungan
pendidikan Al-Azhar, di Alexandria dan Kairo tahun 1941 M. Gelar Syahadah
Alimiyah (Doktoral) juga diraihnya dari Fakultas Ushuluddin, Universitas
Al-Azhar, Kairo.
Semasa kuliah, dia direkrut oleh lmam Hasan Al-Banna menjadi salah
seorang anggota, tokoh, dan juru bicara Ikhwan Al-Muslimin.
Selain menjadi guru besar diberbagai negara lslam, seperti Universitas
Al-Azhar (Mesir), Ummul Qura (Mekah), King Abdul Aziz (Jeddah), Qathar, dan Aljazair,
Beliau juga pernah menjadi penasihat dan pembimbing di Kementrian Wakaf, ketua
Dewan Kontrol Masjid, ketua Dewan Dakwah, dan terakhir menjadi wakil kementrian
Waqaf dan Urusan Dakwah Mesir.
Karya tulis
Ulama yang wafat tahun 1998 ini telah menulis lebih dari 60 buah buku.
Diantaranya Al-lslam wa Al-Andha Al-lqtishadiyah (slam dan Kondisi-kondisi
Ekonomi), Islam wa Al-Manahij Al-lsytirakiyah (islam dan Konsep-konsep
Sosialisme) dan Al-Islam Al-Muftara Alayh bayna Al Syuyu'yyin wa Al-Rasmalyyin
(Islam yang Ternoda. Antara Kaum Komunis dan Kapitalis)*
No comments:
Post a Comment