17 April 2018

PERUBAHAN GAYA HIDUP


Saat ini bisnis online sudah memasuki berbagai sektor kehidupan. Seperti makanan, pakaian, media cetak, transportasi, pendidikan dan berbagai sektor kehidupan lainnya. Sebagian masyarakat berpendapat bisnis online sangat membantu dalam berbagai urusan kehidupan, khususnya dalam jual beli.

Namun sebagian kalangan justru menganggapnya sebagai penyebab matinya usaha mereka. Seperti yang dirasakan oleh para penjual baju, celana, sepatu, kerudung dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena orang yang datang ke tokonya sudah mulai berkurang dibanding waktu-waktu sebelumnya.

Begitu juga di bidang media terjadi perubahan yang drastis. Kalau dulu setiap hari kita harus membeli koran untuk mengetahui berita yang terjadi hari kemarin. Pagi pagi tukang koran sudah datang ke rumah kita dan barukah kita bisa mengetahui peristiwa apa yang sudah terjadi.

Berbeda halnya dengan sekarang. Sebelum matahari terbit pun kita sudah bisa mengakses informasi lewat gadget kita. Kita sudah bisa tahu pertistiwa apa yang terjadi beberapa jam bahkan beberapa menit yang lalu. Tidak hanya berita di negara kita tapi juga berita dibelahan dunia lainnya. Dan itu bisa kita nikmati dengan mudah bermodalkan kuota internet saja.

Media konvensional mulai ditinggalkan masyarakat. Saya sendiri terus terang beberapa tahun terakhir ini sudah tidak berlangganan korang lagi dan sudah tidak pernah lagi beli koran. Cukup dengan mengakses berita dari media online saja lewat gadget.

Hal ini tentu sangat terasa dampaknya bagi perusahaan media terutama Penjual koran dan agen-agennya. Kalau dulu sebelum makan siang para pedagang sudah panen keuntungan karena koran dan majalah daganganya habis. Tapi sekarang untuk laku 5 buah saja sudah syukur.

Begitu juga dengan penjual fashion di mall-mall. Paling tidak setiap akhir pekan mall ramai diserbu oleh pembeli. Tapi sekarang tidak seramai dulu lagi. Karena orang sudah banyak yang berbelanja di toko online yang terkadang harganya justru lebih murah dibanding di mall.

Kalaupun ada yang datang ke mall cuma untuk jalan-jalan dan cuci mata saja, tidak berbelanja. Paling juga jajan, makan di restoran atau sekedar untuk nonton di bioskop. Namun untuk membeli fashion terkadang mereka lebih memilih untuk berbelanja di toko online. Makanya tidak aneh sekarang orang sudah jarang yang ke mall untuk berbelanja.

Saat ini konsumen sudah beralih belanja di toko online seperti lazada, tokopedia, shopee, bukalapak, oxl dan berbagai market place lainnya. Hanya dengan menekan tombol buy/beli maka urusan belanja sudah beres. Sedangkan pembayaran bisa dilakukan dengan transfer baik lewat kartu kredit, mobile banking, internet banking atau ATM. Jadi tidak perlu lagi capek-capek keliling dari satu toko ke toko yang lain untuk mencari barang yang kita inginkan.

Kalau dilihat dari segi keuntungannya justru bisnis online lebih menguntungkan buat penjual dan pedagang. Penjual tentu tidak akan butuh lagi biaya untuk sewa toko dan gaji karyawan. Sedangkan bagi konsumen tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi atau cari tempat parkir yang susah-susah gampang.

Kecuali bagi konsumen yang masih khawatir dan tidak bisa berbelanja online masih memaksakan untuk datang berbelanja ke toko. Biasanya orang orang tua yang gaptek dan takut ditipu. Atau bagi konsumen yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata. Mereka takut pakaiannya tidak muat. Maka dia lebih sreg kalau langsung datang ke toko karena bisa dicoba ukurannya.

Sama halnya dengan bidang transportasi. Dulu kita mengenal ada tukang ojek yang suka ngetem di pangkalan ojek. Kalau kita mau bepergian maka kita harus datang dulu ke pangkalan ojek, kemudian tawar menawar, baru bisa diantar sama tukang ojek ke tempat tujuan kita.

Beda halnya dengan sekarang. Kita bisa panggil tukang ojek ke rumah kita dengan hanya bermodalkan gadget. Kemudian dengan harga yang sudah ditetapkan oleh aplikasinya  kita siap diantar ke tempat tujuan kita tanpa ada tawar menawar harga. Jadi kita tidak usah lagi mendatangi pangkalan ojek, justru tukang ojeklah yang mendatangi kita. Seperti yang dilakukan oleh gojek, grab dan ojek online lainnya.

Memang pada awalnya tukang ojek konvensional merasa tersaingi. Sering kita lihat spanduk yang melarang tukang ojek online untuk masuk ke kawasan mereka. Bahkan sempat terjadi bentrokan antar ojek tradisional dan online di beberapa tempat.

Tapi yang namanya perubahan tidak bisa dihambat. Yang menghambat perubahan justru akan terlindas oleh perubahan itu sendiri. Itulah yang terjadi sekarang. Ojek online sudah berseliweran di mana-mana tanpa bisa dibendung. Pada akhirnya sebagian tukang ojek konvensional pindah dengan sukarela menjadi tukang ojek online.

Orang tertarik menjadi tukang ojek online karena peluangnya lebih banyak. Contohnya bagi pelaku usaha gojek mereka tidak hanya mengantarkan orang (go ride) tapi juga bisa mengantarkan barang (go send), membelikan makanan(go food) atau berbelanja di supermarket (go mart).

Begitu juga kalau kita mau naik pesawat tidak usah lagi datang ke tempat penjualan tiket. Cukup membelinya lewat gadget. Harganya pun murah karena banyak promo. Maka urusan beli tiket pesawat pun menjadi mudah. Seperti halnya yang ditawarkan oleh aplikasi traveloka.

Sudah tiak ada pilihan, perubahan zaman harus kita ikuti. Kalau kita melawannya maka kita sendiri yang akan terlindas oleh perubahan. Tidak ada gunanya kita menentang sistim bisnis online. Lebih baik kita terjun ke bisnis online dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita.

Karena kalau kita lihat data, saat ini pengguna internet di indonesia sudah lebih dari setengah jumlah penduduknya. Tercatat lebih dari 57% (132 juta) pengguna internet di indonesia. Hal ini tentu berbanding lurus dengan perkembangan bisnis online di indonesia. Semakin banyak pengguna internet maka semakin banyak orang yang bertransaksi secara online.

Jadi kalau sekarang orang jarang beli koran maka jangan protes pada media online. Alangkah baiknya merubah koran berbasis cetak menjadi koran online atau mensinergikan keduanya. Bahkan toko sekelas matahari pun tidak sanggup melawan perubahan. Dia justru menyesuaikan diri dengan membuat mataharimall.com.

Namun demikian tidak semua usaha bisa dilakukan dengan online. Ada juga yang tetap harus dilakukan dengan ofline.  Kalau anda ingin membeli cabe untuk memasak tentu tidak efektif membeli secara online. Masih lebih praktis kalau kita pergi ke tukang sayur dekat rumah dan membelinya secara ofline.

Bagi pelaku bisnis konvensional yang tidak siap untuk beralih secara total ke bisnis online, minimal bisa menggunakan sistim online untuk mengiklankan produknya. Sedangkan untuk berjualan masih tetap dilakukan secara ofline. Jadi bisa disinergikan bukan dipertentangkan.*
  

No comments:

Post a Comment