07 November 2011

Doa dan Ikhtiar Dua Sisi Mata Uang


Setiap doa kita pasti didengar oleh Allah. Kapan dikabulkannya merupakan hak prerogatif Allah. Tidak sedikit doa yang ditangguhkan pengabulannya. Bahkan ada juga yang tidak diberikan di dunia, tapi nanti di akhirat. ”Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdoa, kecuali Allah akan mengabulkannya (memberikannya). Kadang-kadang, pengabulannya dipercepat dan kadang diperlambat atau ditangguhkan.” (H.R. Ahmad dan Hakim)
       Allah berfirman, ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS Al Baqarah[2] :186)
       Belum dikabulkannya doa bukan berarti sebuah keburukan buat kita. Karena Allah-lah yang maha tahu saat yang tepat untuk mengabulkan doa kita. Pengetahuan kita sangat terbatas untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk buat kita. ”Bisa saja kamu membenci sesuatu padahal itu baik untuk kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kamu. Dan Allahlah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah[2]: 216). Pada ayat yang lain dijelaskan, “Bisa saja kamu membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S. An-Nisa[4]: 19).
Oleh karena itu, jangan pernah putus asa dalam berdoa. Karena doa itu menunjukkan kehambaan kita dan menunjukkan akhlak kita kepada Allah. Belajarlah dari munajat nabi Zakaria, ”Ya tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya tuhanku.” (QS Maryam [19]:4) 
Sadarilah bahwa sungguh banyak pemberian Allah yang kita terima tanpa harus berdoa terlebih dahulu. Bahkan lebih banyak pemberian Allah yang kita dapat tanpa berdoa. Yakinlah bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kita. Keyakinan ini akan membuat kita tetap optimis dalam hidup. 
Disamping itu jangan lupa membarengi doa kita dengan ikhtiar dan berusaha dengan maksimal. Allah menyaksikan setiap pekerjaan dan kesungguhan kita. “Berusahalah kamu, maka Allah dan Rasul-­Nya serta orang-orang beriman akan melihat usahamu.” (QS At-Taubah [9]: 105).  
Allah Swt. tidak akan merubah keadaan kita kalau kita tidak berusaha. “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak  ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar Ar-Ra’du [13]:11)
Pada ayat yang lain Allah berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba­-hamba-Nya.” (QS Fushshilat [41]: 46). (Yopi Nasir)
 



No comments:

Post a Comment