Orang orang yang sukses biasanya memiliki kekuatan kepribadian. Bagi kita yang merasa kurang memiliki kekuatan kepribadian maka ada beberapa hal yang perlu kita perbaiki dan ubah. Diantaranya mengubah sikap mental, cara berkomunikasi, dan cara bertindak.
Pertama, mengubah sikap mental. Caranya adalah :
- Miliki tujuan hidup yang jelas. Dengan tujuan hidup yang jelas, orang akan lebih mudah dan cepat sampai di tujuannya. Orang yang memiliki tujuan yang jelas memiliki energi dan semangat untuk terus melangkah sesulit apapun perjalanannya.
- Peganglah kendali penuh atas pikiran. Kita bisa mengendalikan pikiran sesuai dengan keinginan. Tidak ada yang bisa memaksakan pikirannya kepada kita kalau kita tidak mengizinkan. Bahkan setan pun hanya bisa menggoda orang yang menjadikannya sebagai pemimpin. ”Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-oang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS an-Nahl [16]:100)
- Jadilah orang yang menyenangkan. Sikap ini akan membuat kita disukai dan orangpun akan merasa nyaman dengan kita. Sebaliknya janganlah menjadi orang yang menyebalkan. Sifat ini akan membuat orang menghindar dari kita.
- Bersikaplah proaktif dalam kebaikan. Kita disuruh oleh Allah untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Untuk menang dalam berlomba maka kita harus bergerak lebih dahulu dari orang lain (proaktif). Oleh karena itu, ambillah inisiatif dan jangan menunggu. ”Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.” (QS al-Baqarah [2]:148)
- Berjiwa besar dalam setiap situasi. Kita harus menjadikan masalah kita sebagai ujian kepribadian. Orang yang matang belum terbukti kalau belum diuji.
- Berharap yang terbaik. Harapan yang optimis akan memengaruhi fisiologi kita untuk selalu bersikap positif dan produktif. Allah mengajarkan kepada kita untuk selalu berharap yang terbaik. ”Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).” (QS al-A’raf [7]:56)
- Jadikanlah Rasulullah saw. sebagai teladan utama dalam kehidupan. Beliau adalah panutan dan contoh kita dalam setiap kondisi. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasululah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS al-Ahzab [33]:21)
Kedua, mengubah cara kita berkomunikasi. Kiatnya adalah :
- Berbicaralah dengan tegas dan jelas. Lakukan setiap ada kesempatan berbicara terutama dalam forum-forum yang dihadiri oleh orang banyak. Hal ini berguna untuk melatih keberanian dan melatih kelancaran berbicara.
- Jangan gunakan kata-kata yang melemahkan atau meragukan. Bicaralah dengan mantap, jelas dan terukur. Hindari kata-kata; mungkin, kira-kira, kayaknya dan kata-kata lainnya yang menimbulkan kesan kurang yakin.
- Perbanyak kosa kata kita agar bisa memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat dan benar. Tidak jarang karena keterbatasan penguasaan kosa kata, kita berbicara dengan bahasa yang tidak tepat sehingga menimbulkan salah pengertian.
- Gunakanlah kalimat-kalimat yang pendek dan kuat. Kalimat yang panjang dan beranak-pinak akan mengaburkan inti permasalahan yang akan kita sampaikan.
- Bicarakanlah hal-hal yang positif dan menarik karena ini bisa memengaruhi susana hati kita. Banyak bicara positif maka hasilnya juga akan positif, begitu sebaliknya.
- Jangan berbicara tentang kesehatan yang buruk dan cuaca yang jelek dengan nada mengeluh. Hal ini akan dapat merusak suasana hati. Berbicaralah tentang sesuatu yang positif dan membangun.
- Sesuaikanlah perkataan dengan perilaku karena hal ini akan membuat kita dipercaya oleh orang lain. Bahkan Allah sudah mewanti-wanti dalam al-Quran, ”Sungguh amat besar kemurkaan di sisi Allah bagi orang-orang yang berkata-kata apa-apa yang tidak diperbuatnya.” (QS al-Anbiyaa [21]:3)
Ketiga, mengubah cara kita bertindak. Kiatnya adalah
- Teruslah melatih diri dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian kita akan kuat bila dilatih dengan mengatasi kesulitan-kesulitan hidup.
- Aktif dalam kegiatan-kegiatan bersama orang lain. Kepribadian kita akan terbentuk dan teruji bila berbaur dengan orang lain. Untuk itu bergabunglah dengan kegiatan-kegiatan sosial dan organisasi kemasyarakatan.
- Berusahalah untuk selalu energik. Kondisi fisik tidak bisa diabaikan karena antara fisik dan jiwa akan saling memengaruhi. Ketika fisik kita dalam keadaan fit maka jiwa kitapun akan terbawa fit dan enerjik. Begitu pula ketika jiwa kita sedang gelisah maka fisik pun akan terbawa tidak tenang.
- Jangan suka bertengkar karena ini akan membuat kita kehabisan energi. Bertengkar lebih banyak didorong oleh nafsu dari pada mencari kebenaran. Orang yang suka bertengkar lebih mudah ditipsu oleh setan dan sering terjerumus kepada kemaksiatan. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment