10 November 2011

Darwis Triadi, ikon fotografi Indonesia





 Darwis Triadi, siapa yang tidak kenal dengan beliau. Kalau mendengar namanya orang langsung ingat fotografi. Ya dia adalah ikon fotografi tanah air. Sulit orang untuk tidak menyebutkan namanya bila bicara fotografi Indonesia. Itulah brand yang melekat pada dirinya yang sudah beliau bangun selama ini, sehingga orang mengenalnya sebagai seorang fotografer handal.
Beliau sendiri bukanlah seorang yang berlatar belakang pendidikan fotografi. Karirnya berawal dari seorang pilot di sebuah perusahaan penerbangan carter flight. Namun karena tidak betah 1,5 tahun rasaya cukup untuk berkiprah dalam dunia penerbangan. Akhirnya beliau memutuskan untuk keluar dan fokus menggeluti hobinya yang sudah lama terpendam yaitu dunia fotografi.
Beliau memberanikan diri mengambil keputusan untuk keluar dari zona aman. Penghasilan dan fasilitas yang cukup besar sebagai seorang pilot beliau tinggalkan. Dia terjun ke dunia fotografi yang belum populer saat itu dan belum jelas penghasilannya. Tapi karena sudah menjadi keputusan beliau tidak peduli dengan segala resikonya. Resiko justru dijadikan sebagai chalenge(tantangan) yang ingin dia taklukkan.
Begitulah, kalau orang sudah ketemu dengan minat dan hobinya. Tidak peduli susah atau pun senang, yang penting dia menikmati pekerjaannya. Pelan tapi pasti, hobi yang kita tekuni dengan konsisten akan menghasilkan dampak yang luar biasa. Namun bagi orang yang bekerja tidak sesuai dengan hobinya, maka ketika sukses dia senang tapi ketika gagal dia putus asa dan menghindar dari kesulitan serta berpaling ke pekerjaan lain.
Dari kisah perjalanannya tampak sekali bahwa kesuksesan seseorang diawali dari keberaniannya mengambil keputusan. Setiap saat kita dihadapkan dengan keputusan-keputusan yang harus kita ambil. Keputusan ini akan menentukan masa depan kita, apakah sukses atau gagal. Kalau kita mengambil keputusan yang salah maka peluang gagal akan lebih besar. Sebaliknya, jika kita mengambil keputusan yang benar maka peluang suksesnya akan lebih besar.
Kalaupun ada tantangan dari orang lain maka itu harus dianggap sebagai bentuk kepedulian dan perhatian  mereka kepada kita. Jangan ditanggapi dengan emosional tapi jadikan sebagai penguat dan pemantap keputusan kita. Jadikan tantangan sebagai alat uji keyakinan kita, apakah kita sudah mantap atau belum. Karena keyakinan yang teguhlah yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan.
Namun, di balik keteguhan itu jangan lupa untuk tetap mengevaluasi diri, sejauh mana keberhasilannya dan di mana letak kekurangannya. Teruslah belajar secara mandiri dengan membaca berbagai buku dan mengikuti kursus-kursus serta pelatihan yang berkaitan dengan bidang yang sedang kita geluti. Bahkan seorang Darwis Triadi pun terus belajar hingga ke negera Swiss dan Jerman untuk mengikuti short course lighting dan teknik kamera.
Ketika memulai usahapun tidak usaha khawatir dengan modal. Darwis Triadi pun mulai dengan modal seadanya. Order-order kecil beliau kerjakan dengan senang hati walaupun hanya dibayar 50.000 rupiah pada awal karirnya. Beliau tetap menikmati dan menekuni usahanya karena dia memiliki harapan yang besar akan kesuksesan di masa depan.
Untuk meningkatkan usahanya beliau terus memasarkan diri secara proaktif. Inilah langkah efektif bila kita hendak memasarkan suatu produk terutama dalam bentuk jasa. Kita harus bisa menimbulkan kepercayaan orang dan menunjukkan profesionalitas kita. Hal ini akan tampak sekali dari penampilan dan kepribadian kita.
Bagi sahabat-sahabat yang tertarik dengan dunia fotografi, tidak usah ragu-ragu karena peluangnya masih terbuka lebar. Dengan karya foto, kita bisa memotret kebesaran ciptaan Allah berupa makhluk hidup dan alam sekitar. Tanpa kita sadari, foto-foto itu dapat membangkitkan rasa kagum kita kepada Allah SWT. Ujung-ujungnya akan menambah kedekatan kita kepada Allah SWT. Wallahua’lam.


No comments:

Post a Comment