Amal seseorang tidak semuanya dibalas di dunia, tapi disempurnakan
nanti di akhirat. Bahkan bisa jadi di dunia kita belum mendapatkan balasannya.
Tapi jangan khawatir, di akhirat akan dibalas oleh Allah dengan adil. Begitu
juga bagi yang melakukan kejahatan. Bisa jadi dia terhindar dari hukum dunia
tapi dia tidak akan bisa lari dari hukum akhirat yang sangat teliti.
Banyak kita saksikan orang yang korupsi berhasil kabur ke luar
negeri sehingga terbebas dari hukum dunia. Tapi yakinlah dia tidak akan bisa
lari dari hukum akhirat. Sebaliknya ada orang yang berbuat kebaikan justru
difitnah hingga masuk penjara. Maka di akhirat dia akan mendapatkan balasan
dari Allah yang maha tahu mana yang benar dan salah.
Oleh karena itu, nasib seseorang tidak ditentukan oleh ujung
kehidupannya di dunia, tapi bagaimana keadaannya di akhirat. Orang yang masuk
surga adalah orang yang sukses dan beruntung. Sebaliknya orang yang masuk
neraka adalah orang yang gagal dan rugi. Masuk penjara di dunia belum tentu
rugi kalau memang dia tidak bersalah. Namun terbebas dari penjara dunia karena
berhasil melarikan diri juga bukan suatu keuntungan karena dia tidak akan bisa
lari dari penjara akhirat.
Oleh sebab itu kesenangan dunia adalah kesenangan yang menipu dan
memperdayakan. Belum tentu orang yang kita lihat senang merasakan kesenangan.
Dan belum tentu orang yang kita lihat susah merasakan kesusahan. Bisa jadi
sebaliknya. Orang yang kita lihat susah justru merasa senang dan orang yang
kita lihat senang justru merasa susah.
Bukankah kita menganggap orang yang sedang naik mobil mewah adalah
orang yang senang dan bahagia? Tapi kenyataannya bisa jadi dia sedang pusing memikirkan
cicilan mobilnya. Bisa jadi orang yang tinggal di rumah mewah adalah orang yang
senang menurut kita tapi bisa jadi dia sedang menderita karena besarnya biaya
untuk perawatan rumahnya.
Sebaliknya, mungkin saja kita kasihan melihat orang yang hanya
naik sepeda kemana-mana. Tapi bisa jadi dia merasa bahagia karena tidak harus
memikirkan bensin untuk kendaraannya. Jadi pandangan mata dunia ini benar-benar
menipu. Sesuatu itu tidak sebagaimana yang kita lihat. Allahlah yang maha tahu
hakikatnya.
“Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” [3:185]
Siksa Kubur
Sebagai
seorang muslim kita meyakini adanya siksa kubur. Itulah sebabnya nabi menyuruh
kita berdoa untuk mayit bila melewati kuburan. Salah satu siksa kubur adalah
diperlihatkannya neraka bagi orang yang berdosa setiap pagi dan petang.
Lalu
bagaimana caranya agar kita terbebas dari siksa kubur? Perbanyaklah menabung
pahala sebelum kita diwafatkan. Pelajari agama dan jauhi dosa-dosa besar
seperti berdusta, mengadu domba, khianat dan tidak bersuci setelah buang air
kecil.
Di hadist
lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi, juga diungkap penyebab orang disiksa dalam
kubur. “Sesungguhnya azab kubur itu adalah dari tiga sebab; karena mengumpat,
bergunjing, dan tidak pernah bersuci setelah buang air kecil. Maka hendaklah
kamu jauhi dari hal yang tersebut. [HR. al Baihaqi]
Oleh
karena itu, kita disuruh oleh Allah mempersiapkan bekal untuk kematian kita.
Tapi jangan lupakan kenikmatan di dunia. “Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…”[QS. 28;77]
Kita
disuruh bekerja mencari akhirat seolah-olah kita akan mati besok. Untuk itu
kita harus bersungguh-sungguh karena lusa bisa jadi kita sudah mati. Namun
karena Islam adalah agama yang seimbang [wasatan], ketika mencari dunia kita
disuruh melakukannya dengan semagat seolah-olah kita akan hidup selamanya. “Bekerjalah
engkau untuk duniamu seolah olah engkau akan hidup selama lamanya, dan
bekerjalah untuk akhiratmu seolah olah engkau esok akan mati.” [HR. Ibnu
Assakir]
Allah
memberikan banyak pilihan amal yang bisa kita lakukan selama di dunia.
Diataranya ada amal yang spesial yang pahalanya tidak akan putus walaupun kita
sudah meninggal. Amalan tersebut adalah sedekah jariah, ilmu yang manfaat dan
anak sholeh yang mendoakan kita. “Apabila mati anak Adam putuslah segala
amalnya kecuali tiga; Sedakah jariah [wakafnya semasa hidup], Ilmu yang manfaat
[yang diajarkannya atau ditulisnya] dan Anak shaleh yang mendoakannya.” [HR
Muslim]
Tips lain
aga kita terhindar dari azab kubur adalah dengan meningkatkan pemahaman kita
tentang kematian dan kehidupan di alam kubur[barzakh]. Berikut akan dipaparkan sebagian
dari ayat-ayat Quran yang berkaitan dengan kematian.
- Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia maha perkasa lagi maha pengampun. [QS. 67;2]
- Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? [QS. 21;34]
- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. [QS. 21;35]
- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan. [QS. 29;57]
- Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. [QS. 16;61]
- Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu). [QS. 23;43]
- Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS. 15;5]
- Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).[QS. 10;49]
- Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." [QS. 62;8]
- Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". katakanlah: "semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun. [QS. 4;78]
- Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. [QS. 3;145]
- Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. [QS. 16;61.]
- Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS. 15;5]
- Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS. 3;185]
No comments:
Post a Comment