Kehidupan hakiki bukanlah di dunia.
Dunia tidak abadi dan hanya tempat ujian yang sifatnya sementara. Sedangkan manusia
diciptakan abadi maka tempat hidupnya juga tempat yang abadi [akhirat]. “Dan tiadalah
kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya
akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” [QS.29:64].
Kalau diumpamakan dengan seorang
murid, maka nasibnya ditentukan saat ujian. Kalau bisa menjalani dengan baik
maka dia akan naik kelas. Begitu juga dengan manusia, dunia adalah tempat ujiannya, surga adalah tingkatan yang lebih tinggi
dan neraka adalah tingkatan yang rendah. Kalau kita lulus ujian di dunia maka akan
naik ke kelas ke tingkat yang lebih tinggi [surga]. Kalau kita gagal di dunia maka
akan turun ke tingkat yang lebih rendah [neraka].
Dunia tidak cocok untuk manusia karena dunia itu fana sementara manusia abadi.
Tempat hidup manusia yang cocok adalah akhirat yang kekal. Surga buat orang
yang baik, neraka buat orang yang jahat.
Mati hanyalah sekadar batas akhir perjalanan hidup di dunia. Mati
bukanlah akhir dari kehidupan manusia tapi hanya masa transisi. Panah kematian sudah
diarahkan kepada kita sejak lahir dan akan mengenai kita saat ajal sudah
sampai.
Al Quran sendiri menyebutkan bahwa siklus hidup manusa berawal dari mati,
hidup, mati [dimatikan], dan hidup kembali. Sebagaimana firman-Nya, “Mengapa kamu kafir
kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian
kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” [QS.2;28]
Oleh karena itu kita harus ridha diwafatkan oleh Allah kapan saja. Orang
yang takut mati berarti tidak suka dengan perbuatan Allah. Padahal Allah maha
pengasih, maha penyayang dan maha lembut kepada hamba-Nya. Kecuali orang yang
takut karena merasa bekalnya belum cukup. Seharusnya itu memotivasi dia untuk
meningkatkan amalanya.
Bahagialah bila anda diwafatkan, karena anda sedang dipanggil oleh
Allah. Siapa yang tidak senang dipanggil oleh Sang kekasih yang selama ini
selalu dirindukan? Dipanggil oleh presiden saja kita senang apalagi dipanggil
oleh Allah. Lalu kenapa kita takut?
Apalagi orang yang beriman, seharusnya senang dipanggil oleh Allah. Karena
setelah mati di dunia tidak ada lagi kematian. Kita akan hidup selamanya di
surga. Kematian di dunia adalah gerbang keabadian akhirat. “Mereka tidak akan
merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka
dari azab neraka.” [QS. 44.56]
Alam Kubur [barzakh]
Fase kehidupan di alam kubur [barzakh] sangatlah singkat. Sehingga ketika
mayat dimasukkan ke dalam kubur disebut berziarah yang artinya sebentar.
Hakikatnya kematian hanyalah perpindahan dari satu alam ke alam lain. Namun
kita sering lalai akan kematian dan kehidupan setelahnya. Baru tersadar setelah
kita mati ketika ditampakkan seluruh rahasia oleh Allah. “Sesungguhnya kamu berada
dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang
menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” [QS.50:22].
Di alam Barzakh mayit mempunyai daya tangkap terhadap sesuatu. Oleh
sebab itu dia bisa merasakan azab kubur yaitu ketika Allah memperlihatkan
siksaan yang akan ditimpakan kepadanya. Kepada mayat orang kafir diperlihatkan
neraka pada pagi dan petang. Inilah yang membuat mayit merasa tersiksa sehingga
dia berputus asa.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan
penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa
terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam
kubur berputus asa.” [QS. 60:13]
Jadi ketika mati orang bisa melihat dan mendengar tapi tidak bisa
mengungkapkan. Makanya ketika memasuki pekuburan kita disuruh mengucapkan salam
kepada ahli kubur. Karena dia bisa mendengar salam kita namun kita tidak bisa
mendengar jawabannya.
Penyesalan Akhirat
Di akhirat nanti orang kafir minta dikembalikan ke dunia karena ingin
beramal saleh. Tapi tidak bisa karena dia sudah berada di alam barzakh. Tidak ada
satupun orang yang bisa kembali ke alam dunia. Maka sebelum sampai di alam
barzakh banyak-banyaklah beramal agar tidak menyesal.
Kehidupan dunia hanya sebentar. Allah bertanya: "Berapa tahunkah
lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi)
sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung" [QS. 23:112-113]
Kehidupan dunia hanya ujian sementara. Sebagaimana firman Allah, “Yang menjadikan
mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.” [QS.67:2]
Namun tidak seorangpun tahu dimana dia akan mati. “Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” [QS.31:34]
Kondisi Orang Yang Husnul Khatimah
Ciri orang yang husnul khatimah tercantum dalam al Quran, “(Yaitu)
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan
(kepada mereka): ‘Salaamun´alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan
apa yang telah kamu kerjakan’". [QS.16:32].
Dia akan disambut oleh malaikat rahmat dengan ucapan salam dan kabar gembira bahwa dia akan dimasukkan
ke dalam surga lantaran amal yang sudah dia lakukan. Inilah yang membuat mayat tersenyum
ketika meninggal.
Kondisi Orang Yang Husnul Khatimah
Sedangkan orang yang suul khatimah akan ketakutan karena melihat
malaikat azab mengancamnya dengan neraka. Sebagaimana firman-Nya, “Kalau kamu
melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): ‘rasakanlah olehmu siksa neraka
yang membakar’, (tentulah kamu akan merasa ngeri).” [QS.8:50]
Di ayat lain juga digambarkan kondisi orang yang suul khatimah. “Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu’ di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang
tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.”
[QS.6:93]
Diantara ciri suul khatimah adalah wajah mayit yang muram dan ketakutan
karena diperlihatkan kepadanya neraka. Jadi mayit bisa melihat tempatnya di
neraka sebagaimana diungkap oleh al Quran, “Maka mengapa ketika nyawa sampai di
kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat dan kami lebih dekat kepadanya
dari pada kamu tetapi kamu tidak melihat.” [QS. 56:83-85]
Hikmah Dirahasiakannya Kematian
Hikmahnya adalah agar setiap saat orang bersiap untuk mati kapan dan
dimanapun. Kita tidak bisa memajukan dan menunda ajal kita yang telah
ditetapkan oleh Allah. Tapi kita yakin satu-satunya yang menyebabkan kita mati adalah
karena ajal kita sudah sampai dan kita percaya ketentuan Allah selalu yang
terbaik buat kita.
Sebagaimana firman Allah, “Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa mendatangkan
kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang
dikehendaki Allah’. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal
mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
(pula) mendahulukan(nya).” [QS.10:49]
No comments:
Post a Comment