Islam memaklumatkan perang melawan kemiskinan demi keselamatan akidah, moral, dan akhlak manusia. Untuk itu kita diperintahkan untuk bekerja dan menyebar di muka bumi guna mencari rezeki dari Allah. Inilah cara yang praktis dan efektif untuk mengatasi kemiskinan.
Bekerja juga merupakan faktor utama untuk memperoleh penghasilan dan memakmurkan bumi Allah. ”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekinya…”(QS al Mulk [67]: 15)
Islam sendiri menyingkirkan semua penghalang yang menghambat seseorang untuk berusaha di muka bumi. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi umat islam untuk tidak mau bekerja.
Hidup zuhud bukan berarti mengisi hari-hari dengan berzikir semata. Zuhud berarti bekerja keras tapi hati tetap ingat kepada Allah. Kita tidak boleh pasrah degan keadaan dan kemudian berdalih ingin hidup zuhud. Padahal itu hanya alasan karena kita tidak mau bekerja keras mencari karunia Allah.
Yakinlah bahwa Allah akan membimbing kita bila bermohon kepada-Nya. Allah akan menunjukkan jalan-jalan rezeki-Nya, asalkan kita bersungguh-sungguh dalam berikhtiar. ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. ”(QS Alam nasyrah[94]: 5-8)
Bahkan nafkah yang kita berikan kepada keluarga dinilai sebagai sedekah. Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan setiap yang dimakan dari tanaman itu merupakan sedekah, dan yang dicuri darinya merupakan sedekah, dan tidaklah dikurangi oleh seseorang melainkan hal itu menjadi sedekah baginya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Di hadis yang lain disampaikan bahwa, ”Allah merahmati orang yang berusaha(mencari penghidupan) yang baik, membelanjakan harta dengan hemat dan menyisihkan kelebihan untuk menghadapi masa fakir dan membutuhkan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam bekerja dan berikhitar pun tidak ada batasan umur dan waktu. Bahkan kalaupun besok kiamat, kita tidak boleh berhenti mencari karunia Allah. ”Apabila kiamat datang dan di tangan seseorang diantara kamu ada benih pohon, jika ia bisa menanamkannya sebelum bangkit maka tanamlah.” (HR Bukhari)
Allah pun sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri untuk menjaga diri dari tidak meminta minta. ”Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari hasil kerja tangannya. Dan sesungguhnya nabiyullah Dawud memakan makanan dari hasil kerjanya sendiri.” (HR Bukhari)
Disamping itu kehormatan seorang muslim juga ditentukan oleh kemandiriannya dalam bekerja. Inilah sifat asasi yang harus dimiliki oleh orang yang beriman yaitu berusaha mencari maisyah. Karena mencari maisyah merupakan sebaik-baik ibadah dan merupakan sunnah para nabi.
Hal ini telah dibuktikan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka menjadi ahli-ahli ibadah sekaligus menjadi pebisnis dan saudagar yang tangguh. Bahkan sepuluh orang sahabat nabi yang dijamin masuk surga pernah berprofesi sebagai pengusaha. Mereka itu adalah Abu bakar ash shiddiq, Umar bin khattab, Utsman bin affan, Ali bin abi thalib, Abdurahman bin auf, Zubair bin awwam, Amru bin ash, Sa’ad bin abi waqqas, Abdullah bin rawahah, dan Thalah bin ubaidillah. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment