12 May 2018

RENDAH HATI, KARAKTER PEMIMPIN YANG TERLUPAKAN


Selama ini kalau kita bicara tentang pemimpin maka kunci suksesnya selalu mengarah pada kemampuan-kemampuan teknis seperti keahlian memimpin, manajemen, keuangan dan lain-lain. Namun dari hasil penelitian muncul pendapat lain yang mencengangkan.

Di Amerika diadakan penelitian selama 5 tahun terhadap 1.437 perusahaan. Kriterianya ; pertama, perusahaan berhasil meningkatkan kinerja jauh di atas rata-rata kinerja perusahaan. Kedua, mempertahankan kinerja itu selama 15 tahun berturut-turut.

Hasil penelitiannya ditulis dalam sebuah buku “Good to Great”. Buku yang terbit tahun 2003 ini ditulis oleh Prof. Jim Collins yang memimpin penelitian tersebut. Hasilnya menunjukkan kesamaan karakter CEO-nya. Dimana mereka memiliki sifat rendah hati, low profile, tidak suka menonjolkan diri dan mengatakan bahwa kesuksesan perusahaan akibat kinerja bawahannya. Sementara bawahannya ketika disurvei berpendapat bahwa kesuksesan perusahaan ditentukan oleh karakter dan kompetensi pemimpin perusahan.

Penelitian kedua dilakukan oleh mahasiswa S2 Sekolah Manajemen Johnson terhadap eksekutif top 1000 versi fortune. Sekolah milik universitas Comell ini melakukan survei pada tahun 2000. Salah satu pertanyaan survei adalah kompetensi apa yang harus dimiliki pemimpin abad 21? Hasilnya mereka menjawab : pemimpin yang memiliki kemampuan membangun tim dan memiliki cinta kasih.

Sebagaimana kita ketahui, salah satu syarat menjadi team player yang baik adalah sikap rendah hati. Pemimpin yang rendah hati respek dengan apa yang diyakini, dipikirkan dan dirasakan orang lain. Dia mau menjadi pendengar yang baik, peka terhadap apa yang terucap dan tersirat ketika berkomunikasi dengan orang lain. Suasana tersebut menunjang tercapainya keputusan bersama. Sehingga pemimpin yang rendah hati lebih sering menuai hasil yang lebih baik ketimbang orang lain.

Bawahan yang melakukan sesuatu dengan rasa ikhlas akan mencurahkan perhatian dan upaya penuh pada setiap pekerjaan yang dilaksanakannya. Keikhlasan itu memupuk kreativitas dan dedikasi, yakni komitmen terhadap sasaran yang ditetapkan bersama dan kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang berlaku.

Sementara orang yang tinggi hati punya ego yang besar. Dimana ego tersebut akan mengurangi kemampuan seseorang untuk bekerja sama secara harmonis dengan orang lain. Karena dia hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri.

No comments:

Post a Comment