12 January 2012

Dakwah Shalat Berjamaah



Kalau kita lihat di masyarakat sekarang ini, shalat berjamaah tidak menjadi sesuatu yang prioritas lagi. Lihat saja masjid-masjid yang sepi setiap waktu shalat tiba. Masjidnya memang besar dan megah tapi jamaahnya bisa dihitung dengan jari.
Anehnya untuk pembangunan masjid orang tidak segan-segan menyumbang uang jutaan rupiah. Tapi ketika diajak untuk shalat berjamaah di mesjid beratnya minta ampun. Lalu buat apa mesjid dibangun kalau tidak ada yang mau memakmurkannya? Karena bangunan masjid tidak akan bisa menolong kita di akhirat nanti. Yang bisa menolong adalah bila kita memakmurkannya dengan shalat berjamaah.
Mungkin sebagian kita beranggapan kalau kita membangun mesjid di dunia maka kita akan dibangunkan istana oleh Allah di surga. Maksudnya tentu bukan sekedar membangun fisik mesjidnya. Tapi yang paling penting justru membangun pribadi orang yang mendirikan mesjid tersebut.
Inilah yang perlu diluruskan kembali dalam pengamalan ibadah shalat di kalangan umat. Sudah selayaknya kita harus bahu-membahu untuk saling mengingatkan agar bisa sama-sama menjalankan shalat berjamaah di masjid. Kalau kita membantu orang lain agar mau shalat berjamaah di masjid maka kitapun pasti akan ikut terpanggil untuk melaksanakannya.  
Tentunya kekurangan yang kita saksikan saat ini bukan untuk diratapi tapi untuk diperbaiki. Mari sama-sama kita sempurakan shalat kita dan biasakan shalat berjamaah di masjid.
Apalagi shalat subuh dan isya yang sangat ditekankan oleh rasul. Karena dua shalat itu menjadi pembeda antara orang islam dengan orang munafik. Jangan sampai kita tergolong sebagai orang munafik karena tidak shalat subuh dan isya berjamaah di masjid.
Walaupun di KTP kita beragama islam tapi itu tidak berlaku di akhirat nanti. Allah punya catatan sendiri tentang diri kita. Apakah kita islam munafik atau tergolong orang yang kafir. Na’uzubillahiminzalik.
Disamping itu juga perlu ditingkatkan pemahaman dan penambahan wawasan umat tentang fadilah shalat berjamaah. Umat harus terus disuplai dengan tausiah dan pengajaran akan pentingnya shalat berjamaah. Tentu dibarengi dengan hal-hal yang membuat umat tertarik ke mesjid.
Tentu kita tidak bisa menafikan berbagai alasan yang menyebabkan orang enggan ke mesjid. Mulai dari mesjidnya tidak nyaman, wc-nya bau, sajadah yang kotor, dan imam yang sudah uzur, dan berbagai alasan lainnya. Inilah hal-hal yang perlu kita benahi saat mengajak orang datang ke mesjid.
Untuk itu, mari kita sama-sama membuat mesjid senyaman mungkin untuk beribadah. Tidak harus mewah dan besar yang penting bersih. Kalau kita bisa melakukan ini mudah-mudahan membuat orang tertarik ke mesjid. Oleh karena itu, program utama kita adalah menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
Kita bisa belajar dari Masjidil haram yang bersih, nyaman, dan tenang sehingga membuat orang betah berlama-lama di sana untuk beribadah. Bahkan seharian pun orang tidak akan bosan. Begitu juga dengan masjid Nabawi yang rapi, bersih, dan sejuk. Kita harus berusaha membuat mesjid-mesjid kita seperti Masjidil haram dan masjid Nabawi, minimal dari segi kebersihannya.
Tidak dipungkiri terkadang orang malas ke mesjid karena menurutnya shalat di rumah lebih nyaman dan lebih khusyuk. Tapi ini memang tidak bisa disalahkan karena sebagian memang realitanya begitu. Tapi kita pun harus berpikir apa yang telah kita lakukan untuk membuat masjid dekat rumah kita senyaman mushala di rumah kita?
Disamping itu yang tidak kalah pentignya setelah orang tertarik ke mesjid adalah mengadakan kajian-kajian dan ceramah dari ustad yang kompeten. Tujuannya agar setelah orang datang ke mesjid bisa betah berlama-lama karena disuguhi dengan kegiatan tausiah yang menentramkan jiwa. Semoga langkah-langkah sederhana ini bisa kita wujudkan. Amin. Wallahua’lam.***

No comments:

Post a Comment