12 January 2012

Apakah Shalat Kita Sudah Berdampak?



Judul di atas merupakan pertanyaan bagi diri kita sendiri. Untuk mengukurnya bisa kita lihat sejauh mana kita terhindar dari dosa dan kesalahan. Sejauh mana dampaknya terhadap ketenangan jiwa kita. Sejauh mana dampaknya terhadap keluarga kita dan masyarakat di sekitar kita. Ini bisa jadi acuan apakah shalat kita sudah benar atau belum.
Karena ganjaran ibadah shalat tidak hanya di akhirat, tapi di dunia juga sudah kelihatan manfaatnya, baik buat diri kita maupun orang lain. Tentunya shalat yang khusyuklah yang mendatangkan manfaat dan bisa kita rasakan terutama di dunia.
Ini merupakan hal penting karena kekhusyukan adalah kunci utama shalat kita berdampak atau tidak. Orang yang tidak khusyuk ibarat tidak ubahnya ibarat olah raga saja, hanya menggerak-gerakkan tubuh namun secara rohani dia tidak mendapatkan manfaatnya.
Memang masalah kekhusyukan hanya kita dan Allah yang tahu. Orang lain hanya bisa menilai dari perilaku kita. Kalau setelah shalat kita masih suka  bergunjing, menyakiti orang, atau korupsi, bisa jadi shalat kita tidak benar. Karena orang yang khusyuk tidak akan mungkin melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dibacanya waktu shalat.
Orang yang tidak khusyuk bisa jadi dia tidak paham apa arti ayat yang dibacanya, sehingga ketika melakukan dosa mereka tidak merasa bersalah. Padahal dia sudah meminta petunjuk ke jalan yang lurus tapi dia malah ke dukun, misalnya. Padahal jalan yang lurus sudah terbentang di hadapannya yaitu islam.
Untuk mengetahui apakah shalat kita sudah optimal atau belum maka lihatlah dampaknya pada diri sendiri. Berikut diantara ciri-ciri orang yang berusaha memperbaiki shalatnya :
  1. Dia shalat berjamaah di mesjid
  2. Pakaiannya rapi
  3. Menggunakan parfum
  4. Shalatnya tepat waktu
  5. Menjaga adab ketika di mesjid
  6. Setelah shalat dia merasa lebih tenang dari sebelumnya
  7. Akhlaknya baik terhadap jamaah yang lain
  8. Betah berada di mesjid
Itulah diantara ciri orang yang berusaha memperbaiki shalatnya. Kalau ciri-ciri itu ada pada kita bisa jadi kita sudah tergolong orang yang bersungguh-sungguh dalam pandangan Allah. Tapi kalau masih ada yang kurang maka saatnya kita memperbaiki shalat kita. tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.
Kalau perlu kita pelajari kembali bacaan shalat kita apakah sudah benar atau belum. Pahami artinya agar kita bisa lebih khusyuk pada saat shalat. Toh kita bisa belajar dari buku-buku, internet, dan vcd bagi yang tidak memungkinkan belajar secara formal.
Percayalah Allah melihat perjuangan kita. Kalaupun kita meninggal saat sedang belajar dan kita belum bisa membaca dan memahami arti bacaan shalat maka tidak usah hawatir. Pahalanya sudah dicatatkan oleh Allah tidak ada yang terlewat sedikitpun.
Mari kita kembali evaluasi dan introspeksi  shalat kita apakah sudah benar atau belum. Banyak sekali buku-buku yang bisa kita baca untuk meluruskan kembai shalat kita. Sehingga shalat kita benar-benar bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan dampak yang lebih baik. Shalat yang tidak berkualitas tentu akan mendatangkan dampak yang kurang baik pula.
 Kini pilihan ada di tangan kita. Kalau kita ingin lebih baik dan merasakan manfaat shalat maka maksimalkan usaha kita untuk memantapkan shalat kita. Jangan sia-siakan usia selagi masih muda karena kalau kita sudah meninggal tidak ada lagi yang bisa kita perbaiki. Yang tinggal hanya penyesalan. Wallahua’lam.***


No comments:

Post a Comment