17 December 2011

Strategi Memulai Usaha



Banyak strategi bisnis yang telah dipaparkan oleh berbagai pakar. Semua  itu jelas bermanfaat bagi kita yang akan memulai usaha. Kita bisa mengambil kiat-kiat dan tips yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan kita. Berikut beberapa tips dan kiat untuk memulai sebuah usaha.  

1.   Niat yang Ikhlas
Pekerjaan apapun tentu harus diawali dengan niat yang benar. Karena kita mendapatkan apa yang kita niatkan. Niat harus berasal dari hati yang paling dalam dan merupakan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan kita. Tidak terkecuali dalam berwirausaha, kita harus memiliki niat yang berharga untuk diwujudkan. Karena niat baik adalah awal dari kesuksesan. Bahkan seseorang diberi pahala sesuai dengan apa yang diniatkannya.

2. Bergaul dengan Pengusaha
Kalau ingin jadi pengusaha bergaulah dengan pengusaha. Untuk itu, ada baiknya untuk bergabung dengan organisasi bisnis yang ada di daerah Anda. Komunitas ini akan sangat membantu kita agar lebih cepat sukses. Karena satu sama lain akan saling memotivasi terutama ketika mengalami kesulitan.
Banyak komunitas bisnis yang bisa anda masuki. Antara lain HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), KADIN (Kamar Dagang Indonesia), dan JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia). Namun kalau Anda belum percaya diri untuk bergabung, tidak ada salahnya membentuk  komunitas sendiri. Buatlah kelompok kecil dengan teman-teman terdekat sesama pengusaha.

3. Belajar Tiada Henti

Disamping bergaul dengan pengusaha kita juga harus terus menambah wawasan tentang bisnis. Antara lain dengan banyak membaca dan belajar dari pengalaman orang terdahulu. Kebiasaan ini akan membuat kita terhindar dari kesalahan yang pernah dilakukannya tanpa harus terperosok ke lubang yang sama.
     Salah satunya adalah pengalaman yang dipaparkan oleh Purdi E. Chandra dalam bukunya ”Menjadi Entrepreneur Sukses”. Beliau a empat karakter yang akan membuat seseorang menjadi entrepreneur sukses.
  • Adanya keinginan. Seorang entrepreneur memiliki keinginan untuk membuat sesuatu yang kecil menjadi besar dan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
  • Adanya intuisi. Untuk menjadi entrepreneur tidak harus bergelar sarjana dan punya pengalaman. Yang penting memiliki intuisi dan belajar mengembangkannya.
  • Memiliki kemampuan bertahan. Seorang entrepreneur terus bertahan menjalankan bisnis walaupun banyak tantangan bahkan hutang sekalipun.
  • Selalu optimis. Pantang bagi seorang entrepreneur putus asa dan patah semangat. Dia selalu memandang masa depan dengan optimis.
4. Memiliki Tujuan dan Rencana yang Jelas
Seorang entrepreneur menetapkan visi(mimpi) sebagai blue print bisnisnya. Karena visi akan mensugesti seseorang untuk mewujudkan impiannya. Sehingga semua gerak langkah akan terarah ke satu tujuan. Oleh karena itu, hati-hatilah dengan mimpi karena suatu saat dia akan menjadi nyata.
Bill Gates, raja software dari Amerika pernah memimpikan personal computer ada di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya dia bahkan drop out dari studi dan memilih utuk menekuni microsoft-nya. Hasilnya kini kita saksikan komputer ada dimana-mana. Dia berhasil mewujudkan mimpinya, bahkan lebih dari itu dia pernah tercatat sebagai orang terkaya di dunia.
Kisah lainnya adalah Soichiro Honda, pendiri Honda Motor Company. Sejak kecil dia sudah sering bermimpi untuk membuat sepeda motor. Bahkan tidak jarang dia menghayal saat jam pelajaran. Karena kebiasaanya itu dia pernah diusir dari sekolah. Namun dengan keyakinan dan kerja keras akhirnya mimpi Soichiro terwujud. Sehingga saat ini hampir setiap orang  mengenal sepeda motor Honda.
Bill Gates dan Soichiro Honda tidak hanya sekadar bermimpi tapi bertindak untuk merealisasikannya. Oleh karena itu kalau sudah punya mimpi wujudkan  dengan karya nyata, setelah itu bersiaplah menikmati hasilnya.
Agar tujuan kita bisa terwujud maka ada beberapa hal yang perlu  diperhatikan. Pertama, tujuan harus jelas. Karena tanpa kejelasan kita tidak akan sampai kemana-mana. Kedua, buatlah tujuan yang spesifik dengan batas waktu yang terukur. Ketiga, tujuan harus realistis dan bisa diraih. Jangan memiliki tujuan yang terlalu muluk dan mustahil dicapai.

Ide bisnis
Untuk mencari ide tidak usah jauh-jauh. Cukup dengan menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Kalau ide anda sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka ide itu akan menjadi peluang bisnis yang potensial untuk dikembangkan. Kalau belum dapat ide maka meniru usaha orang lain boleh-boleh saja. Dalam bisnis, meniru adalah suatu hal yang lumrah dan tidak ada larangan asal tidak merugikan orang lain.
Untuk itu rajin-rajinlah mengamati bisnis orang lain. Biasanya inspirasi muncul ketika melihat sebuah bisnis yang sedang berkembang. Tapi pada dasarnya ide bisa datang dari mana saja. Yang penting kita harus jeli melihat peluang dalam setiap kondisi. Apalagi didorong dengan kemauan yang kuat untuk berwirausaha, peluang itu pasti akan terlihat dan berkembang menjadi sebuah bisnis.
Kiat lain untuk mendatangkan ide adalah dengan mengembangkan kreativitas. Ciptakanlah kondisi yang mendorong timbulnya gagasan baru. Jangan terjebak dengan rutinitas dan sesuatu yang monoton.
 Jangan lupa kalau sudah mendapatkan ide maka segera direalisasikan. Ide yang tidak diwujudkan akan ditangkap oleh orang lain. Karena di dunia ini banyak orang yang punya ide besar tapi amat sedikit yang besar dan kaya dengan ide-idenya. Hal ini disebabkan karena banyak orang menunda merealisasikan idenya.

Tujuan bisnis
Tujuan bisnis bagi orang islam sendiri adalah mencari ridha Allah. Keuntungan atau profit bukan menjadi tujuan akhir. Keuntungan bagi seorang muslim digunakan untuk mendekat kepada Allah dan sebagai sarana menghambakan diri kepada Allah.
Di dalam buku Kode Etik Dagang Menurut Islam disebutkan beberapa hal yang melandasi tujuan kita dalam berusaha agar bernilai di sisi Allah.
1.   Untuk membina ketenteraman dan kebahagiaan keluarga. Dengan ini keluarga akan lebih tenang dalam beribadah dan mengabdi kepada Allah.
2.   Untuk memenuhi nafkah keluarga. Hal ini terutama ditujukan bagi laki-laki. Karena salah satu kewajiban seorang mukmin laki-laki yang sudah berkeluarga adalah menafkahi istri dan anak-anaknya. ”Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada mereka (ibu-ibu), dengan cara yang ma’ruf.” (QS. Al Baqarah[2]:233)
3.   Memenuhi hajat masyarakat. Dengan bekerja dan berusaha kita bisa membantu memenuhi hajat kebutuhan orang banyak.
4.   Sebagai sarana ibadah. Dengan hasil usahanya seorang mukmin bisa melaksanakan ibadah-ibadah lain yang membutuhkan biaya besar seperti halnya ibadah haji.
5.   Shadaqah. Dengan penghasilan yang cukup kita bisa bersedekah, infak dan zakat.
6.   Bisa menolak kemungkaran. Ketika kita menganggur dan tidak bekerja sering datang godaan untuk melakuan hal-hal yang dilarang seperti mencuri, menipu dan  korupsi.***






No comments:

Post a Comment