18 December 2011

Bekerja dalam Pandangan Islam


Walaupun perintah islam sangat gamblan tentang bekerja, namun masih ada sebagain umat yang enggan berusaha. Dengan alasan tawakal dan pasrah kepada Allah, mereka hanya berdiam diri sambil menunggu belas kasihan orang lain.
Padahal pasrah kepada Allah bukan berarti meninggalkan amal dan usaha namun harus tetap berikhtiar. Rezeki yang telah dijamin oleh Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan bekerja. Siapa yang mau bekerja akan memperoleh rezeki, sedangkan yang malas tidak akan mendapatkannya. Allah berfirman, ”Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah.” (QS al Jumuah[62]: 10)
Sesungguhnya aktivitas bekerja akan mendatangkan pahala di sisi Allah. Bahkan seseorang yang berusaha memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga sama halnya dengan berjihad di jalan Allah. Tentu bila usahanya dilandasi niat baik, dilakukan dengan tekun, dan sejalan dengan aturan islam.
Banyak sekali dalil-dalil yang mendorong orang untuk bekerja, diataranya:
1.   Allah menyejajarkan orang yang mencari karunia Allah(bekerja) dengan orang yang berjihad. ”Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah…” (QS. Al Muzzammil [73]: 20)
2.   Rasulullah pernah bersabda, “Keadaan yang paling saya senangi setelah berjihad di jalan Allah adalah maut datang menjemput ketika sedang mencari karunia Allah.”(HR Said bin Manshur)
3.   Pedagang yang jujur akan masuk surga bersama para nabi dan syuhada. “Pedagang yang lurus dan jujur kelak akan tinggal bersama para nabi, siddiqin, dan syuhada.” (HR Tirmizi)
4.   Allah mengampuni orang-orang yang kelelahan setelah mencari rezeki. ”Siapa yang lelap kelelahan karena mencari rezeki yang halal ia lelap dalam ampunan.”(HR Ibnu asakir)
5.   Barang siapa ingin dimudahkan Allah rezekinya atau dipanjangkan Allah umurnya maka hendaklah ia memperhubungkan silaturahmi (hubungan kasih sayang).” (HR Bukhari)
6.   “Allah mengasihi orang yang murah hati ketika menjual, ketika membeli, dan ketika menagih.” (HR Bukhari)
7.   ”Jika penjual dan pembeli berlaku benar, baik dalam tindakan, ucapan, atau keterangan maka jual beli keduanya diberkati Allah. Jika keduanya bersikap menyembunyikan dan dusta maka keberkahan jual beli keduanya dihapus.” (HR Bukhari)
8.   ”Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS al Baqarah [2]:275)
9.   Jangan kamu makan harta yang ada di antara kamu dengan jalan batil, melainkan dengan cara jual beli suka sama suka.” (QS Annisa [4]:29)
10.        “Sumpah itu melariskan dagangan tetapi menghapus keberkatan.” (HR Bukhari)
Dari uraian di atas jelaslah bahwa islam sangat memperhatikan urusan mencari nafkah. Lukmanul hakim pernah menasihati anaknya, ”Wahai anakku, berusahalah untuk menghilangkan kemiskinan dengan usaha yang halal. Sesungguhnya orang yang berusaha dengan cara yang halal tidak akan menderita kemiskinan.”
Bahkan bekerja mencari nafkah adalah ibadah dan akan mendatangkan pahala sebagaimana ibadah lainnya asal dilakukan dengan benar. Kalaupun kita mendapatkan kekayaan dari hasil usaha, tidak berarti kita boleh hidup bermewah-mewahan. Kaya dalam islam justru identik dengan infaq, sedekah, dan berbagi dengan orang lain.
Namun di sisi lain masih ada orang yang tidak mau bekerja karena menganggap remeh pekerjaan tertentu. Padahal dalam pandangan Allah tidak ada pekerjaan yang hina asal tidak melanggar aturan Allah.
Sebagian orang ada juga yang malas bekerja. Mereka bertahan menjadi orang miskin sambil berharap sedekah dan zakat dari orang lain. Padahal kalau dia masih mampu bekerja maka mereka tidak berhak menerima zakat. ”Tidak  ada bagian dalam zakat buat orang berkecukupan dan orang kuat yang mampu berusaha.”(HR Ahmad) Bahkan dalam sebuah hadis dikatakan, ”Sedekah tidak boleh diberikan kepada orang yang berkecukupan atau orang yang kuat dan tidak cacat.” (HR Tirmizi)
Kalaupun di tempat kita tidak ada lapangan pekerjaan maka Allah menyuruh kita untuk hijrah. Jangan hanya bertahan tanpa berusaha mencari pekerjaan di tempat lain. Rasulullah bersabda ”Bepergianlah, kamu akan berkecukupan.” (HR Thabrani) Bahkan dalam al Quran Allah berfirman ”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak…”(QS An Nnisa[4]: 100). Wallahua’lam.***

No comments:

Post a Comment