Motivasi memiliki peranan yang sangat vital dan menjadi penggerak awal dari setiap aktivitas seseorang dalam kehidupan. Tanpa adanya motivasi, orang tidak akan tergerak untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, sudah selayaknya pembahasan tentang motivasi menjadi salah satu prioritas kita.
Sebagaimana kita ketahui manusia adalah makhluk yang bergerak atas motif-motif tertentu dalam dirinya. Manusia berbeda dengan binantang yang bisa dicambuk dan disuruh dengan paksaan. Orang yang bekerja karena terpaksa maka hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan. Sebaliknya, orang yang sudah termotivasi akan mudah digerakkan dan diarahkan.
Banyak cara yang digunakan orang untuk memotivasi. Ada yang memotivasi dengan janji-janji kenaikan gaji, peningkatan bonus, dan motivasi lainnya yang bersifat materi. Padahal ada motivasi yang lebih efektif dari sekedar materi yaitu motivasi spiritual. Motivasi ini datang dari keyakinan dan nilai-nilai yang dianut seseorang. Sebagai seorang muslim, sudah pasti ayat-ayat al-Quran akan menjadi motivator utama kita dalam kehidupan.”Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS al-Jaatsiyah [45]:20)
Hal ini disebabkan karena emosi spiritual berkaitan dengan emosi dan perasaan. Ini adalah motivator utama bagi manusia. Janji-janji bonus atau materi terkadang kurang bisa memotivasi orang untuk melakukan sesuatu dalam jangka panjang. Sedangkan motivasi hakiki datang dari hati dan jiwa bukan dari pikiran dan logika semata. Oleh karena itu, motivasi yang bisa menyentuh hati dan perasaan akan lebih cepat memotivasi kita.
Untuk memotivasi diri dan orang lain maka ada beberapa hal yang perlu kita ketahui.
- Kita harus bisa memotivasi diri. Untuk bisa memotivasi orang lain maka kita harus bisa memotivasi diri terlebih dahulu. Mustahil kita bisa memotivasi orang kalau kita sendiri tidak termotivasi. Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Kalau kita memiliki motivasi maka kita akan bisa memberikannya kepada orang lain.
- Motivasi memerlukan sasaran yang jelas, realistis, dan bisa dicapai. Kalau sasarannya kabur dan tidak realistis maka kitapun sulit termotivasi.
- Motivasi tidak tahan lama. Oleh karena itu, lakukanlah motivasi secara berkala. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku-buku, mengikuti seminar, dan mengikuti pelatihan motivasi.
- Orang akan termotivasi bila ada penghargaan atas pencapaian suatu target. Bila tidak ada penghargaan, orang kurang termotivasi. Begitu juga untuk diri sendiri, ada baiknya kita menyiapkan hadiah bila kita berhasil mencapai sebuah target.
- Kemajuan diri memotivasi kita. Sekecil apapun peningkatan diri atau prestasi yang kita raih maka hargailah. Karena hal itu akan terus meningkatkan motivasi kita.
- Tantangan akan memotivasi kita kalau ada peluang untuk sukses. Untuk itu, buatlah sasaran dan target yang realistis. Jangan menetapkan sasaran terlalu tinggi sehingga sulit untuk dicapai.
- Setiap orang mempunyai sumbu motivasi yang berbeda. Motivasilah orang lain sesuai dengan hal-hal yang membuat dia termotivasi.
- Kesadaran menjadi anggota sebuah kelompok akan memotivasi. Untuk itu, bergabungah dalam sebuah organisasi atau perkumpulan. Hal ini akan memotivasi kita dan akan meningkatkan percaya diri.
- Harapan adalah dasar dari segala motivasi. Teruslah memupuk dan mengembangkan harapan agar kita terus termotivasi. Tidak ada obat yang paling mujarab bagi manusia kecuali adanya harapan akan sesuatu yang lebih baik di masa depan. Yakinlah setiap harapan dan doa kita pasti akan dikabulkan oleh Allah. "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS al-Mu’min [40]:60)***(Yopi Nasir)
No comments:
Post a Comment