Sebagai seorang entrepreneur kita harus mahir mendorong orang untuk membeli produk kita. Banyak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan menimbulkanlah perhatian orang akan produk kita. Kalau orang sudah perhatian kepada produk kita maka ini sudah merupakan langkah awal yang baik.
Langkah selanjutnya adalah berusaha agar konsumen percaya kepada diri dan produk kita. Ini bisa dilakukan dengan bersikap sungguh-sungguh ketika menawarkan produk.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah menyampaikan fakta dan bukti kongkrit dari kelebihan produk kita. Hal ini tentu akan mendorong orang untuk membeli produk kita.
Keahlian menjual sendiri adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar mau membeli produk kita. Oleh karena itu, keahlian ini merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap entrepreneur muslim. Beberapa strategi yang dapat kita lakukan untuk memengaruhi konsumen adalah:
Pertama, memulai penawaran dengan pujian dan penghargaan. Agar kita bisa mendorong orang untuk membeli produk kita maka hargai dan hormati konsumen. Pujian dan penghargaan yang jujur akan membuat orang merasa dihargai.
Kedua, jangan memaksa konsumen untuk membeli produk kita. Pada dasarnya orang tidak senang dipaksa. Hargai perasaan dan keberatan-keberatan konsumen tentang produk kita dan jawablah dengan penuh empati tanpa membela diri.
Ketiga, antusiaslah selama menawarkan produk. Tanpa antusias, sulit bagi kita untuk mendorong orang membeli produk yang kita tawarkan. Antusias kita benar-benar memiliki daya dorong bagi konsumen untuk membeli produk kita.
Disamping itu, untuk efektifitas komunikasi dengan konsumen, maka perbanyaklah mendengar keluhan dan permasalahannya. Jangan banyak membela diri dan terlalu mendominasi pembicaraan dengan terus menyebutkan kelebihan-kelebihan produk kita. Sudah waktunya sekarang penjual bertindak sebagai konsultan. Penjual harus berusaha memahami kebutuhan konsumen dan membantu untuk memenuhinya.
Masih banyak cara-cara lain yang dapat dilakukan agar komunikasi kita dengan konsumen semakin efektif, antara lain:
- Lakukanlah percakapan yang positif selama menawarkan produk. Hindari menjelek-jelekan produk orang lain atau produk pesaing.
- Berbicaralah dengan bahasa yang mudah dipahami, sederhana, dan mengena.
- Hargai pendapat konsumen. Terimalah pendapat konsumen khususnya mengenai produk kita, walaupun itu merupakan kritikan. Terimalah dengan lapang dada dan jadikan sebagai bahan perbaikan.
- Ada baiknya kita menghafal nama konsumen kita kalau itu memungkinkan. Ini akan mempererat tali silaturahmi dengan konsumen sehingga hubungannya tidak sebatas jual beli tapi mengarah kepada persahabatan. Inilah tingkat hubungan yang lebih tinggi dan efektif dalam bisnis.
- Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Karena dampaknya sangat luar biasa bagi kesuksesan bisnis dan hubungan kita dengan orang lain.
Perlu kita ketahui bahasa yang paling efektif dan mudah dipahami adalah bahasa tubuh. Maka jangan sibuk berbicara karena semua itu tidak akan efektif kalau tidak sesuai dengan kenyataan. Seulas senyum tulus bernilai ribuan kata untuk menunjukkan bahwa kita senang bertemu dengan konsumen kita.
Agar bahasa tubuh kita positif dan mendukung proses penjualan yang berhasil maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
- Sebelum meyakinkan konsumen maka kita harus yakin terlebih dahulu kepada produk kita. Kalau sudah memiliki keyakinan akan kualitas dan keunggulan produk, barulah kita bisa meyakinkan orang lain untuk membeli produk kita.
- Jabatan tangan yang hangat akan memancarkan keyakinan diri kita. Lakukanlah dengan tepat dan proporsional. Jangan terlalu keras dan jangan terlalu lembek.
- Usahakan posisi tubuh kita terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa kita senang dan siap untuk berdialog. Sikap tubuh yang tertutup menunjukkan bahwa kita tidak suka bertemu dengan seseorang.
- Pusatkanlah perhatian kepada konsumen ketika sedang menawarkan produk. Ini akan menunjukkan penghargaan dan keseriusan kita. Jangan hanya melayani konsumen-konsumen yang kita anggap potensial saja tapi berusahalah melayani konsumen dari berbagai kalangan.
- Bicaralah sesuai dengan apa yang kita rasakan dalam hati, jangan hanya rekayasa dengan mulut. Bahasa tubuh akan lebih mudah dipahami konsumen dibanding bahasa kata-kata. Sehingga, kalau hati kita sedang tidak ingin bertemu maka hal itu akan terlihat pada bahasa tubuh kita.
- Antusias dan semangat. Hal ini akan menambah keyakinan orang kepada produk dan diri kita. Antusias juga menunjukkan keyakinan kita akan produk yang sedang kita pasarkan.
- Berempatilah dengan konsumen. Tunjukkan bahwa kita sependapat dengan mereka. Jangan menimbulkan suasana pertentangan dengan menyalahkan konsumen dan membenarkan pendapat kita.
- Ulang-ulanglah penawaran kita karena tanpa disadari akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar konsumen. Pada akhirnya keinginan untuk membeli akan timbul dari dirinya sendiri.
- Untuk lebih meyakinkan konsumen maka gunakan contoh yang umum dan mudah dipahami.
Disamping itu ada beberapa hal yang juga tidak boleh kita lupakan pada saat proses penawaran, khususnya saat kita berusaha menarik perhatian konsumen, diantaranya:
- Timbulkan rasa ingin tahu dan penasaran dari konsumen tentang produk kita. Karena pada dasarnya setiap orang ingin tahu sesuatu yang baru.
- Ceritakanlah pengalaman singkat yang menarik dan mengasyikkan pendengar, khususnya berkaitan dengan produk kita.
- Akan lebih efektif kalau kita membawa sampel produk dan melakukan demo penggunaannya. Ini akan lebih meyakinkan konsumen.
- Ajukanlah pertanyaan untuk memancing minat konsumen. Untuk memecah kebekuan dan suasana tegang, libatkan konsumen dalam pembicaran kita.
- Endorsemen atau tanggapan dari public figure akan sangat efetif mendorong orang memutuskan untuk membeli produk kita. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment