Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang membahas tentang kepemimpinan. Salah satunya adalah dalam surat an-Nisa ayat 34 ”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).” (QS an-Nisa [4]:34) Hal ini menunjukkan bahwa al-Quran memberikan perhatian khusus tentang masalah kepemimpinan.
Dalam dunia bisnis khususnya, kepemimpinan merupakan masalah yang vital. Sebuah perusahaan bisa hancur gara–gara pemimpinnya tidak amanah dan tidak bertanggung jawab. Begitu banyak cerita-cerita tragis tentang bangkrutnya sebuah perusahaan besar karena pemimpinnya tidak menjalankan fungsinya sebagai pemimpin.
Kenyataan saat ini banyak sekali orang yang ingin menjadi pemimpin, baik menjadi pemimpin partai politik, pemimpin daerah, dan pemimpin organisasi kemasyarakatan. Tapi tidak dipungkiri mereka banyak yang lupa dengan amanah yang harus dipikul setelah menjadi pemimpin. Akibatnya tidak sedikit kepemimpinan yang berakhir degan kegagalan. Bahkan tidak sedikit pemimpin diturunkan oleh orang yang mengangkatnya menjadi pemimpin.
Oleh karena itu, penting sekali bagi seseorang untuk mengetahui apa saja tugasnya sebagai seorang pemimpin agar kepemimpinannya berjalan dengan sukses.
- Berpikirlah tentang visi masa depan. Visi yang terus dibayangkan akan menuntun langkah kita sehingga kita tidak kehilangan arah. Visi yang terus dibayangkan akan mempercepat kita sampai pada tujuan.
- Luangkan waktu untuk merenung dan berpikir. Tetapkan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Berpikir sejenak akan membuat pekerjaan kita lebih terarah.
- Seorang pemimpin harus menetapkan target yang akan dicapai pada awal kepemimpinannya. Target itu harus disampaikan kembali secara berkala agar tidak kehilangan arah.
- Pemimpin harus terus melalukan perbaikan, baik terhadap diri maupun organisasinya.
- Pemimpin mengharapkan kritik dan masukan dari orang lain. Tanpa kritikan yang membangun, sulit bagi seorang pemimpin untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
- Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mensinergikan potensi bawahannya sehingga melahirkan sebuah tim yang solid.
Bagi Anda yang ingin menjadi pemimpin atau sudah diamanahi sebagai pemimpin, ada baiknya juga untuk mengenali syarat-syarat menjadi seorang pemimpin.
- Seorang pemimpin mencintai orang lain. Sulit bagi seorang pemimpin untuk bisa berhubungan baik dengan bawahannya kalau dia tidak mencintai bawahannya.
- Seorang pemimpin harus mampu memimipin dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memimpin orang lain.
- Terpercaya adalah sifat wajib seorang pemimpin. Bila hilang kepercayaan maka hilanglah kepemimpinan seseorang. Maka mati-matianlah mempertahankan kepercayaan. Tepati setiap janji dan jangan pernah ingkar janji.
- Seorang pemimpin yang memiliki kecakapan manajemen akan lebih mudah dalam menjalankan organisasinya. Oleh karena itu, ada baiknya seorang pemimpin yang belum menguasainya, meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu manajemen.
- Seorang pemimpin ada baiknya memiliki keahlian yang memadai di salah satu bidang. Keahlian yang dimiliki akan membuat kredibilitasnya diakui.
- Pemimpin harus pandai berhubungan dengan bawahan. Terutama dalam mendelegasikan program kerja. Pada dasarnya seorang pemimpin bisa menyelesaikan tugas dan pekerjaannya lewat orang lain. Pemimpin tidak bisa bekerja sendiri.
- Seorang pemimpin harus ahli dalam berhubungan dengan manusia. Oleh karena itu perlakukanlah seseorang sebagai manusia bukan sebagai pekerja atau buruh yang bisa diperas tenaganya tanpa mempedulikan perasaan dan hatinya.
- Seorang pemimpin harus yakin dengan prinsipnya dan memiliki misi dan target yang jelas. Inilah yang menjadi awal kesuksesan seorang pemimpin.
- Seorang pemimpin mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Karena hampir 90% aktifitas pemimpin adalah berkomunikasi. Komunikasi menjadi senjata utamanya dalam menjalankan kepemimpinannya. oleh karena itu keahlian berkomunikasi menjadi penting bagi seorang pemimpin.
- Seorang pemimpin memiliki kemampuan memotivasi dirinya sendiri. Dengan ini dia bisa memotivasi bawahannya. Mustahil bagi pemimpin yang tidak bisa memotivasi dirinya akan mampu memotivasi orang lain.
- Pemimpin berani berbuat melebihi tanggungjawab. Dia tidak membanding bandingkan dengan apa yang didapatkan tapi dia berikan sepenuhnya dari apa yang dapat diberikan. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment