Salah satu keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah keterampilan soft skill (intrapersonal).
Yang termasuk keterampilan ini antara lain kemampuan negosiasi, diplomasi,
adaptasi, membangun semangat dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Tidak
jarang keterampilan inilah yang menjadi kunci sukses seorang pemimpin.
Kalau sekadar keterampilan teknis
banyak orang yang bisa mempelajarinya. Bahkan persoalan-persoalan teknis akan
lebih mudah diselesaikan dengan dukungan keterampilan intrapersonal. Namun sekali
lagi keterampilan inilah yang sering diabaikan dan tidak diperhitungkan.
Hal ini disebabkan karena
keterampilan ini tidak kasat mata dan sulit diukur. Tapi justru inilah kunci
sukses seorang pemimpin. Oleh karena itu wajib bagi seorang pemimpin untuk
menguasainya. Untuk itulah berikut akan diuraikan keterampilan soft skill yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Pertama, komunikasi.
Pemimpin akan lebih mudah
mengekspresikan dirinya dengan berkomunikasi. Karena dengan komunikasi efektif dia
bisa mempengaruhi orang lain ke arah yang lebih baik, menyampaikan ide-ide dan
gagasan serta visi masa depan.
Seperti kita ketahui untuk menyampaikan
visi dibutuhkan keahlian berkomunikasi dan meyakinkan orang. Keahlian ini bisa
dipelajari seperti halnya1 belajar naik sepeda. Kalau setiap hari dilatih lama-kelamaan
pasti bisa.
Untuk mengajak orang kepada
sesuatu yang sudah terlihat tidak perlu pemimpin. Karena orang bisa melihat
langsung tujuannya dan bisa bergerak sendiri. Tapi mengajak orang kepada cita-cita
yang belum terlihat dibutuhkan keterampilan berkomunikasi untuk mempengaruhi
dan meyakinkan. Makanya seorang pemimpin sangat membutuhkan keterampilan
komunikasi.
Kedua, kemampuan bernegosisasi.
Negosiasi adalah keterampilan
yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Karena setiap saat dia bernegosiasi
baik dengan teman, keluarga, anggotanya dan orang lain.
Seorang negosiator yang baik
adalah orang yang memperhatikan kepentingan orang tanpa mengabaikan
kepentingannya. Kepentingan orang dan dirinya bisa berjalan beriringan tanpa ada
yang dikalahkan. Sehingga negosiasi yang dilakukan saling menguntungkan kedua
belah pihak.
Kemampuan negosisasi sangat
ditunjang oleh keahlian berkomunikasi. Orang yang jago komunikasi biasanya juga
jago bernegosiasi. Dengan kemampuan bernegosiasi seorang pemimpin bisa
mempengaruhi orang lain untuk meraih tujuan organisasi tanpa paksaan.
Ketiga, kemampuan mendelegasikan
tugas.
Seorang pemimpin memahami setiap
tugas yang diberikan kepada anggotanya. Namun bukan berarti dia harus
mengerjakannya sendiri. Karena pemimpin bukan superman yang bisa melakukannya
sendiri. Pemimpin yang melakukan semua pekerjaan sendiri tidak akan membuat dia
tampak hebat di mata anggotanya.
Pemimpin tidak hanya bertugas
untuk menyelesaikan berbagai agenda organisasi, tapi juga mendidik anggotanya
menjadi pemimpin. Untuk itu dia harus memiliki kepercayaan kepada anggotanya dengan
cara mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Tanpa delegasi sebuah organisasi
tidak akan bisa mencapai tujuanya.
Keempat, intuitif
Seorang pemimpin harus tahu
apakah sebuah visi bisa dicapai dan dapat dijalankan. Dalam hal ini dibutuhkan
intuisi yang baik. Intuisi juga dibutuhkan saat mengambil keputusan. Tentunya
berdasarkan data-data yang peroleh.
Kelima, pendekatan personal.
Dengan kemampuan ini seorang
pemimpin mampu mengenali setiap anggotanya, mengetahui permasalahanya, apa
kebutuhannya dan memberikan solusi yang tepat.
Kemudian memobilisasi anggotanya sesuai dengan keahlian dan kemampuan
anggotanya masing-masing.
Dengan pendekatan personal
pemimpin juga bisa memotivasi anggotanya dan memberikan kritikan yang efektif
karena dia memahami anggotanya. Tanpa pendekatan personal terkadang kritikan bisa membuat karyawan jadi demotivasi dan pesimis.
Keenam, pemberi solusi.
Terkadang dalam sebuah organisasi
ditemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan seolah-olah menemui jalan buntu.
Disinilah dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki keahlian untuk memberikan solusi
yang tepat dan efektif.
Pemimpin bisa mengelola kelemahan
anggota menjadi sebuah kekuatan yang solutif. Jangan sampai ketika anggota
menemui jalan buntu, pemimpin ikut ikutan mengalami kebuntuan pikiran sehingga
tidak ada solusi.
Namun untuk memiliki semua
keahlian itu tentu tidak mudah. Dan tidak semua pemimpin memilikinya. untuk
menguasainya pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun semakin anda
menguasai semua keterampilan di atas maka semakin efektiflah kepemimpinan anda.
sumber : www.finansialku.com
No comments:
Post a Comment