Kepemimpinan adalah sebuah seni yang bisa
dipelajari Sebagaimana halnya mempelajari seni lukis, seni patung dan seni
lainnya. Namun untuk menguasainya tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan
waktu, perjuangan dan kerja keras sebagaimana waktu untuk menjadi seorang seniman
yang hebat.
Disamping itu, untuk menjadi pemimpin tidak
cukup dengan keterampilan teknis, tapi juga harus didukung oleh keterampilan
intrapersonal [kepribadian]. Pada akhirnya semua ini akan melahirkan pemimpin
yang efektif. Lalu bagaimana langkah-langkahnya agar bisa menjadi pemimpin yang
efektif?
Pertama, mengakui (Recognize)
Kepemimpinan adalah sesuatu yang terus
berkembang dan bergerak dinamis. Oleh karena itu seorang pemimpin harus terus
belajar dan mengembangkan diri. Seperti lewat buku-buku, pelatihan maupun lewat
internet. Jadi seorang pemimpin harus menjadi seorang pembelajar seumur hidup.
Kedua, menyadari (Realize)
Seorang pemimpin harus sadar bahwa dia tidak
akan sukses tanpa menjalin relasi dengan orang lain. Semua itu harus berawal
dari kepedulian kepada anggota dan orang lain. Pemimpin yang baik sadar bahwa
dia adalah pelayan bagi pengikutnya, bukan orang yang akan mengambil kentungan
dari anggotanya.
Ketiga, mengingat [Remember]
Seorang pemimpin sadar bahwa dia akan
diperlakukan sebagaimana dia memperlakukan orang lain. Ibarat sebuah gema
ketika berteriak di sebuah gua, suara kita akan kembali kepada kita. Oleh karena
itu pemimpin harus hati-hati dalam bertindak karena setiap perilakunya akan
dilihat dan bisa jadi ditiru oleh anggotanya.
Keempat, meniru[Replicate]
Seorang pemimpin yang rendah hati tidak malu
untuk meniru orang lain kalau ada suatu kebaikan. Bahkan dia sengaja belajar
dari pemimpin lain untuk memperbaiki organisasinya. Dia belajar dari kesalahan
orang lain agar tidak masuk ke lubang yang sama dua kali.
Dia tidak mau trial dan eror karena berdampak kepada anggotanya. Dia meniru yang
benar dan meninggalkan yang salah. Hobinya membaca biografi pemimpin-pemimpin
sukses guna mempelajari kelebihan serta kekurangannya.
Kelima, menghidupakan kembali [Resurrect]
Pemimpin yang baik adalah seorang motivator
yang hebat. Dia bisa membangkitkan semangat anggotanya yang kendor akibat
kegagalan, tidak mudah meyalahkan anggotanya bila terjadi kesalahan, memberikan
kesempatan kepada anggotanya untuk memperbaiki kesalahan, serta memberikan
semangat kepada anggotanya untuk bangkit dan maju.
Keenam, menemukan kembali [Reinvent]
Dalam organisasi terkadang terjadi kejenuhan
karena rutinitas yang monoton. Dalam hal ini pemimpin berperan sebagai orang
yang membangkitkan kembali semangat anggotanya agar bangkit kembali. Dia bisa
menemukan spirit baru untuk menyemangati anggotanya. Terkadang dia berpikir out of the box, berpikir dari luar
kebiasaan. Untuk menemukan ide-ide baru dalam menjalankan organisasi.
Sumber : www.kompasiana.com
No comments:
Post a Comment