Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia visi berarti apa yang tampak dalam khayal. Di
samping itu, ada juga yang mengartikan bahwa visi adalah mimpi atau sesuatu
yang masih bersifat harapan akan masa depan yang lebih baik. Orang yang
memiliki visi adalah orang yang bisa melihat sesuatu yang belum terwujud (masa
depan) dan mampu mengelolanya.
Seorang
pemimpin harus menetapkan visi organisasi terlebih dahulu di awal
kepemimpinannya. Visi itu sendiri sangat berperan dalam menentukan arah organisasi
dalam meraih kesuksesan. Dengan adanya visi, pengikut memiliki kejelasan ke
mana akan melangkah dan mengapa harus melangkah ke sana.
Visi juga akan membuat pemimpin tahan terhadap berbagai tantangan
organisasi. Hal ini terungkap dari kisah Khobab bin Arts salah seorang sahabat
Nabi Muhammad saw. Pada suatu ketika beliau datang kepada Nabi mengeluhkan
siksaan yang dialaminya karena mempertahankan keislamannya. Nabi Muhammad saw.
berkata kepadanya, ”Wahai Khobab, bersabarlah. Demi Allah sesungguhnya aku
melihat sebentar lagi apa yang kita perjuangkan akan memperoleh hasilnya. Aku
melihat Islam akan dipeluk oleh seluruh orang di Jazirah Arab ini sehingga
orang akan bepergian dengan aman tanpa merasa takut diganggu sedikitpun.”
Visi ini membuat Khobab tahan menghadapi segala penderitaan yang
dialaminya. Hasilnya beliau tercatat sebagai salah seorang sahabat
Nabi yang sukses di dunia (menjadi gubernur) dan sukses di akhirat (mati
syahid). (Hadi Lubis, 2002:53)
Merumuskan
visi merupakan langkah awal untuk menapaki kesuksesan kepemimpinan. Dengan
adanya visi yang jelas maka 50% kesuksesan sudah diraih. Disamping itu visi
akan menuntun apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Visi juga akan
mempertegas peran organisasi dalam kehidupan sehingga lebih terarah, memiliki
tujuan yang jelas, tidak mudah terombang ambing, dan tetap berada di
rel menuju cita-cita.
Peran
visi
visi
memiliki beberapa peranan. Pertama, Visi akan memengaruhi harapan dan cita-cita
di masa depan. Kalau visi jelas maka cita-cita pun akan jelas. Ujungnya, apa
yang didapatkan adalah apa yang dilihat dalam visi . Kedua, visi akan
melahirkan energi dan menjadi motor penggerak organisasi dalam meraih
kesuksesan. Ketiga, pemimpin yang memiliki visi yang jelas akan lebih tahan
dalam menghadapi kesulitan dan tantangan organisasi. Keempat, visi akan membuat
pemimpin memiliki harapan akan sesuatu yang lebih baik di masa depan.
Visi
yang baik harus lahir dari dalam diri pemimpin bukan paksaan dari orang lain.
Disamping itu visi yang baik harus didasarkan pada potensi dan bakat yang dimiliki
oleh seorang pemimpin.
Salah
satu cara agar pemimpin bisa membuat visi dengan mudah adalah dengan latihan
bermimpi. Mimpikan sesuatu yang ingin diraih di masa depan. Caranya adalah:
- Bayangkan kesuksesan, cita-cita dan segala harapan yang selama ini menjadi impian sudah tercapai.
- Bayangkanlah berapa lama lagi hal itu akan tercapai. Apakah akan terwujud dalam satu tahun, lima tahun, atau sepuluh tahun ke depan?
- Bayangkanlah ukuran yang jelas dari keinginan. Misalnya ingin menjadi presiden indonesia pada tahun 2040, misalnya.
- Bayangkanlah kondisi kesuksesan yang diinginkan secara berulang-ulang. Apabila ini bisa dilakukan maka tanpa disadari kelemahan-kelemahan pribadi akan berkurang. Hasilnya seorang pemimpin dipenuhi oleh harapan yang meluap-luap akan kesuksesan di masa depan.
No comments:
Post a Comment