Menurut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (2017-2022)
pemimpin adalah kotak pos-nya kritikan. Jadi pemimpin harus siap menampung
berbagai kritikan bahkan cacian dan makian. Lalu bagaimana tip-tips dalam
menghadapinya?
Hakikatnya kita lebih mudah mengingat cacian dan hinaan
orang dari pada pujiannya kepada kita. Terbukti pujian-pujian orang selama ini
jarang yang melekat di benak kita. Tapi cacian orang beberapa tahun yang lalu
terkadang masih berbekas dan terasa pedihnya sampai sekarang.
Berdasarkan hasil penelitian, sesuatu yang dimasukkan
dengan penuh emosional ke dalam otak akan lebih berkesan dan mudah direkam oleh
memori kita. Itulah sebabnya orang masih mengingat cacian orang lain kepadanya
beberapa tahun yang lalu karena disampaikan secara emosional.
Lain halnya bila orang memberi masukan dengan baik dan
sopan. Terkadang hal ini tidak terlalu mengusik emosi dan perasaan sehingga
tidak terekam oleh memori kita.
Oleh karena itu, kenapa kita tidak membiasakan diri
menerima cacian dan makian orang lain? Toh itu semua bermanfaat
untuk memperkuat mental dan memperbaiki kesalahan kita.
Di dalam memimpin suatu organisasi tidak sedikit cacian,
hinaan, dan komplain yang kita rasakan. Apakah dari anggota, orang lain atau
pesaing kita. Namun semua itu bermanfaat untuk peningkatan kualitas mental
kita.
Semakin terbiasa kita dengan kritikan maka semakin banyak
kekurangan yang bisa kita perbaiki dan semakin banyak kejelekan yang kita
sadari. Karena tanpa kritikan terkadang kita tidak sadar dengan kekurangan
kita.
No comments:
Post a Comment