Seorang pemimpin akan menjadi
panutan dan tauladan bagi anggotanya. Kalau tindakannya baik maka akan kembali
kepadanya. Sebaliknya kalau salah justru akan menjadi bumerang baginya.
Namun hubungan antara pemimpin
dan anggota sebenarnya adalah hubungan saling menguntungkan (simbiosis
mutualisma). Mereka saling membutuhkan dan saling menguatkan. Pemimpin tanpa pengikut
tidak akan bisa berbuat apa-apa. Anggota tanpa pemimpin ibarat roda tanpa
mesin. Roda tidak bisa bergerak kecuali digerakan oleh mesin(pemimpin).
Oleh karena itu, siapapun anda
memiliki peluang untuk menjadi pemimpin. Tapi untuk menjadi pemimpin yang
sukses atau tidak terpulang kepada diri masing-masing. Karena untuk menjadi
pemimpin yang baik ada beberapa kriterianya, antara lain:
Pertama, memiliki tujuan (visi
misi)
Pemimpin ibarat seorang nakhoda
kapal yang tahu kemana tujuannya. Kemudian dia menyampaikan kepada timnya agar bergerak
untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedua, memiliki karakter yang
kuat.
Pemimpin yang baik memiliki
karakter yang kuat. Dia berani mengambil resiko dan yakin dengan pilihannya.
Kalau pilihannya salah dia siap bertanggungjawab walaupun resikonya akan dicaci
oleh anggotanya.
Seorang pemimpin yang baik juga memiliki
pertimbangan yang matang setiap mengambil keputusan. Bahkan dia mengambil
pelajaran dari masa lalu sebagai cerminan untuk melangkah ke depan.
Ketiga, sigap dan cekatan.
Pemimpin yang baik sigap dan cekatan.
Dia bisa mengambil keputusan dengan cepat dalam situasi apapun.
Keempat, fokus
Seorang pemimpin fokus pada tujuannya.
Kalau tidak akan membuat anggota bingung mana yang harus diutamakan. Dengan adanya
fokus mereka tetap pada tujuannya walaupun ada pengaruh dari kiri kanan.
Kelima, mengenali kelebihan dan
kekurangan
Sebelum mengenali kelebihan dan
kekurangan anggota, seorang pemimpin yang baik siap mengakui kelemahan dan
kekurangan dirinya terlebih dahulu karena dia sadar tidak ada orang yang
sempurna.
Kalaupun dia melakukan penilaian
terhadap anggotanya bertujuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangannya agar
bisa ditempatkan pada bidang yang tepat serta untuk mengembangkan potensi dan
kelebihan anggotanya.
Keenam, rendah hati.
Seorang pemimpin tidak merasa
lebih dari anggotanya hanya karena jabatannya lebih tinggi. Dia merasa jabatanya
hanya pembagian tugas. Dia membaur dan menyerap informasi langsung dari anggotanya
untuk mengetahui keinginan dan permasalahannya. Dengan ini komunikasi akan terjalin
dari hati ke hati. Hubungan yang baik ini tentu akan memperlancar berbagai
urusan organisasi dan meningkatkan loyalitas tim kepada pimpinan.
Ketujuah, mendengarkan anggota dan
memberikan pengakuan.
Seorang pemimpin yang baik
mendengarkan aspirasi dari anggotanya. Setiap mengambil keputusan dia
mempertimbangkan keinginan anggota bukan keinginan pribadinya. Disamping itu pemimpin
juga memberikan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi anggotanya sehingga akan
meningkatkan motivasi dan semangat kerja.
sumber : www. id.linkedin.com
No comments:
Post a Comment