Dalam menjalani
bisnis online harus ada sistem bisnis karena kita tidak bisa bekerja sendiri.
Apalagi yang masih sekolah, tentu ada waktu-waktu untuk belajar dan mengerjakan
tugas.
Agar usaha terus
berjalan kita harus menyiapkan sistemnya agar bisa dikerjakan oleh tim. Kalau tidak
punya sistem, bisnis otomatis berhenti karena hanya kita sendiri yang tahu alur
bisnisnya.
Sebenarnya sistem
bisnis online sama saja dengan sistim bisnis ofline. Perbedaannya, bisnis
online tidak bertatapan muka langsung dengan konsumen dan lebih banyak bekerja
di depan gadget atau laptop.
Untuk diketahui, dalam
bisnis kita harus bekerja secara tim tidak bisa bekerja sendiri. Apalagi bagi
anda yang masih sekolah dan berstatus pelajar, bisnis sifatnya sampingan. Jadi
jangan sampai mengganggu pelajaran.
Alangkah baiknya anda
mempunyai tim. Tidak harus orang lain tapi bisa orang tua, kakak atau adik. Namun,
walaupun saudara sendiri, mereka tetap butuh sistem dan aturan kerja yang jelas.
Divisi bisnis online
Dalam bisnis online yang
masih kecil ada beberapa divisi yang perlu disiapkan.
Pertama, divisi customer service(CS)
Divisi ini fokus
melayani konsumen. Tugasnya antara lain:
1. Costumer handling. Menjawab semua pertanyaan konsumen
tentang produk, cara pembelian, cara pembayaran, diskon, pilihan warna atau
komplain.
2. Purchasing. Melayani pembelian. Tugasnya
antara lain menerima order lewat chatting(WA, sms atau email), memastikan
ketersediaan stok barang, mengonfirmasi pesanan dan membuat PO ke gudang.
3. Menghandle komplain dari konsumen. Seperti: pesanan belum sampai atau
terlambat, warnanya tidak sesuai, barangnya cacat atau rusak. Kemudian CS mengkonfirmasi
ke divisi terkait dan menyampaikan solusinya kepada konsumen.
Kedua, divisi marketing, traffic dan research.
Yaitu divisi yang
berkaitan dengan marketing dan riset. Tugasnya antara lain:
1.
Membuat
materi promosi untuk postingan dan iklan. Termasuk merancang iklan
berbayar(paid traffic).
2.
Meningkatkan
traffic dari search engine dengan SEO(Search Engine Optimization).
3.
Membuat
dan meng-update konten di sosmed seperti facebook, instagram, twitter, youtube
dan blog.
4.
Membuat
materi promo bulanan.
5.
Mengadakan
riset pesaing, riset pasar, dan riset pelanggan untuk bahan pertimbangan
mengambil keputusan.
6.
Membuat
list building atau bank data SMS, BBM, Email.
Ketiga, divisi keuangan dan pembelian
Tugasnya adalah:
1.
Mengelola
pemasukan dan pengeluaran.
2.
Pengadaaan
stok barang. (pembelian stok dari distributor)
3.
Order
approval(mencatat order dari CS) kemudian meneruskannya ke divisi
pengiriman/gudang.
4.
Membuat
laporan keuangan.
Keempat, divisi gudang dan pengiriman
Tugasnya adalah :
1.
Mengelola
dan mengatur stok di gudang.
2.
Pengemasan
(packing) pesanan.
3.
Pengiriman
barang ke konsumen.
Kelima, divisi manajemen internal dan pengembangan
Tugasnya adalah:
1.
Membuat
keputusan manajemen.
2.
Mengatur
agar setiap divisi bisa bekerja dengan optimal.
3.
Membuat
perencanaan bisnis ke depan.
Tapi bagaimana kalau
saya masih pemula, apakah sistim dan divisi di atas dibutuhkan? Bagi pemula
yang masih sendiri tentu tidak membutuhkan divisi di atas karena semua masih dikerjakan
sendiri. Tapi kalau usaha anda sudah membesar dan order semakin banyak maka
tidak ada pilihan lain anda harus membuat sistem dan tim bisnis.
Lalu kapan persisnya saya
harus membuat divisi tersebut? Alangkah baiknya divisi dan tim itu dirancang
dari awal namun penerapannya dilakukan secara bertahap. Untuk order 1-10/ hari
mungkin masih bisa anda tangani sendiri dengan bantuan adik atau kakak. Untuk
order 10-30/hari sudah saatnya anda membutuhkan satu orang CS. Sedangkan tugas
lain bisa anda tangani sendiri. Untuk order 30-50/hari dibutuhkan 2 orang CS, 1
marketing dan 1 bagian pengiriman. Jumlah ini bisa disesuaikan dengan
perkembangan usaha anda.
(Referensi
: www. marketplays.id)
No comments:
Post a Comment