Dakwah
adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk
beriman dan taat kepada Allah Swt.
Tujuan
utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan
di akhirat. Nabi Muhammad Saw. mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan
berbagai cara, baik melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan.
Dakwah pun
beliau lakukan secara bertahap, mulai kepada istrinya, keluarganya dan
teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara
raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius
dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi
dari Habasyah (Ethiopia).
Lalu
bagaimana dengan metode dakwah Rasulullah? Berikut enam metode dakwah yang beliau
ajarkan dan bisa kita praktekkan di masa sekarang.
Pertama, dakwah
Fardiah yaitu dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang)
atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Kedua, dakwah
Ammah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada
orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Contohnya dengan menyampaikan
khotbah (pidato).
Ketiga, dakwah
bil-Lisan yaitu penyampaian dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi
langsung antara subyek dan obyek dakwah).
Keempat, dakwah
bil-Haal yaitu dakwah dengan perbuatan nyata.
Kelima, dakwah
bit-Tadwin yaitu melalui tulisan yang mengandung pesan dakwah, baik dengan
menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran dan lain-lain.
Keenam, dakwah
bil Hikmah yaitu berdakwah dengan cara arif bijaksana dengan melakukan
pendekatan sedemikian rupa sehingga obyek dakwah mampu melaksanakan ajaran
islam atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan dan tekanan. (sumber : www.republika.co.id)
No comments:
Post a Comment