Shalat merupakan kewajiaban kita kepada Allah. Namun manfaatnya 100% untuk kebaikan kita. Bahkan shalat menjadi jalan datangnya pertolongan Allah. Apalagi bila dilakukan dengan berjamaah maka dampaknya akan berlipat ganda. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."(QS.2:45)
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk dapat menempa jiwa seseorang dalam menghadapi segala ujian dan cobaan. Karena dalam shalat dia mengakui bahwa Allah penguasa segala sesuatu. Sehingga ia merasa tenang dekat dengan Allah.
Menurut Zakiah Derajat, semakin dekat orang dengan Tuhannya maka semakin mampu ia menghadapi berbagai kekecewaan dan kesulitan hidup. Sebaliknya semakin jauh seseorang dari Allah maka semakin tidak tentram batinnya. Shalat juga merupakan cara-cara pelegaan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa bagi orang-orang yang melakukannya.
Karena shalat itu sendiri berarti doa. Jadi sebenarnya kita sedang berdoa ketika melaksanakan shalat. Tapi doa yang diatur tata cara dan bacaannya. Ketika berdoa tentu kita berdialog dengan Tuhan. Saat itulah kita sampaikan segala permasalahan dan keluh kesah kita sembari berharap pertolongan-Nya.
Yakinlah pertolongan dari Allah akan lebih cepat lagi bila shalat dilakukan secara teratur, minimal 5 kali sehari semalam untuk shalat wajib. Khusus bagi laki-laki tentu lebih utama shalat berjamaah di masjid. Shalat seperti inilah yang akan memberikan dampak buat yang menjalankannya.
Tidak hanya dampak secara spiritual tapi juga bagi kesehatan. Shalat yang dikerjakan dengan khusyuk dan teratur akan memperlancar peredaran darah. Sehingga tubuh terasa lebih rileks dan mendatangkan ketenangan jiwa. Bahkan shalat lebih baik dari yoga yang lagi trend saat ini. Karena di dalam shalat sudah terkandung aspek olah raga, aspek meditasi, aspek auto sugesti, dan aspek kebersamaan. (Djamaludin Antjok:1985)
Aspek auto sugesti sendiri tercermin dari bacaan-bacaan shalat kita. Semuanya merupakan kata-kata yang mengandung kebaikan, menimbulkan efek positif, dan menimbulkan ketenangan. “Kata-kata merupakan conditined stimulus yang bisa mempengaruhi manusia sesuai dengan makna kata tersebut.” (Platonov 1959)
Prof.Dr. Hasbi ash Siddiqy juga memaparkan pendapatnya tentang hikmah luar biasa yang terkandung dalam shalat :
1. Shalat mengingatan kita kepada Allah dengan segala kebesaran dan keagungan-Nya. Hal ini tentu akan memperkokoh keimanan dan menghaluskan budi pekerti kita.
2. Shalat mendidik dan melatih kita untuk menjadi orang yang tenang, menguatkan pendirian, memperkuat kemauan, disiplin diri, dan sifat tidak tergesa-gesa. Karena shalat harus dilakukan dengan tuma’ninah.
3. Shalat menjadi penghalang seseorang dari perbuatan maksiat sehingga takut melakukan dosa.
Disamping itu, shalat berjamaah akan mendatangkan rasa kebersamaan, kehangatan, dan keakraban diantara manusia. Lebih lanjut shalat bisa mengobati seseorang dari perasaan terisolir, terpencil, dan terlupakan. Karena tidak sedikit orang yang merasa asing dan kesepian di tengah keramaian. Namun bila berdialog dengan Allah maka minimal kita merasa ada teman, sehingga tidak kesepian.
Apalagi dengan shalat berjamaah dimana kita berkumpul dengan orang lain yang satu tujuan, sehingga kita merasa ada teman untuk berbagi. Hal ini niscaya akan membuat keberadaan kita diterima dan diakui. Sebaliknya kalau menyendiri biasanya akan timbul perasaan cemas, takut, dan merasa tidak diakui.
Itulah problema masyarakat modern menurut Syafi’i Ma’arif. Manusia modern cenderung semakin tidak bahagia. Karena dia kehilangan makna hidup yang hakiki. Sementara ilmu pengetahuan dan filsafat tidak bisa menjelaskan hal ini secara gamblang. Hanya agamalah yang bisa menjawabnya secara jelas dan tuntas. Makna itu sendiri akan kita dapatkan bila ada iman di hati kita yang salah satunya bisa kita raih dengan shalat berjamaah. Wallahua’lam.***
No comments:
Post a Comment