Shalat merupakan ibadah yang paling agung dan mulia. Inilah ibadah yang banyak disebut dalam al Quran. Bahkan kita diperintahkan untuk mengerjakannya minimal 5 kali sehari. Berbeda dengan ibadah-ibadah lain yang hanya sekali sebagaimana halnya ibadah haji.
Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah kita sungguh-sungguh setiap menjalankan ibadah shalat. Jangan hanya sekedar mengerjakan untuk melepas kewajiban. Karena perintahnya adalah dirikan shalat. “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS.14:31)
Mendirikan shalat jelas berbeda dengan sekedar mengerjakan. Ibarat mendirikan bangunan kita harus mulai dari pondasi. Kemudian setiap tahap harus dibangun dengan rapi dan teratur. Begitu juga dalam shalat, kita harus menyempurnakan setiap tahapan ibadah mulai dari takbir sampai salam. Bahkan wudhu pun tidak bisa kita lakukan asal-asalan karena merupakan pondasi shalat kita.
Hasil dari shalat yang berkualitas adalah terhindarnya diri dari perbuatan keji dan munkar. Karena di dalam hati kita ditanamkan oleh Allah semacam sensor(furqan). Sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Disamping itu kita juga diberikan kecendrungan untuk lebih mengikuti kebenaran walaupun godaan untuk melakukan kejahatan tetap ada.
Begitu istimewanya ibadah shalat sehingga mengundang keingintahuan berbagai kalangan. Salah satunya adalah Prof. Hembing Wijayakusuma, seorang pakar kesehatan Tionghoa. Dari hasil pengamatannya beliau mengungkapkan beberapa keistimewaan ibadah shalat:
- Shalat diperintahkan langsung oleh Allah kepada nabi Muhammad ketika mi’raj. Sedangkan ibadah lain disampaikan lewat wahyu melalui malaikat jibril.
- Shalat adalah tiang agama. Siapa yang mendirikannya berarti telah menegakkan agama. Tapi siapa yang meninggalkannya berarti telah meruntuhkan agama.
- Shalat diwajibkan lima kali sehari semalam sedangkan ibadah lain seperti haji misalnya hanya sekali seumur hidup.
Jelaslah bahwa shalat merupakan ibadah yang istimewa. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kita memperlakukan shalat dengan istimewa pula. Jangan sampai meremehkan dan melalaikannya karena ada ancaman bagi orang yang lalai dari shalatnya. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS.107:4-5) Ya Allah jadikanlah kami orang yang selalu menjalankan shalat dengan khusyuk dan istiqomah. Amin.***
No comments:
Post a Comment