03 December 2011

Bersahabat dengan Ketidakpastian



Di tengah krisis ekonomi global yang sedang melanda dunia, terkadang kejadian dan peristiwa tidak bisa diprediksi dan  diduga. Sebagaimana baru-baru ini kita mendengar perusahaan sebesar Sony harus merumahkan 16.000 orang karyawannya karena krisis keuangan.
Organisasi bisnis yang dulu dianggap sebagai perusahaan yang mapan dan stabil tiba-tiba harus mengalami kebagkrutan gara-gara krisis ekonomi. Begitulah, segala sesuatunya tidak bisa lagi diprediksi. Semua serba mendadak dan tiba tiba. Itulah salah satu ciri abad 21, yaitu abad yang penuh dengan ketidakpastian. 
Untuk itu sudah saatnya bersahabat dengan ketidakpastian, apalagi dalam mengelola sebuah bisnis. Kita bisa saja membuat perencanaan dan prediksi ke depan, tapi semua itu bisa saja meleset.  Untuk itu rencana alternatif harus dibuat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
Tidak logis rasanya mengatasi  permasalahan yang baru dengan cara dan teori yang sudah usang. Perubahan begitu cepat terjadi. Permasalahan saat ini selayaknya diatasi juga dengan cara-cara terkini. Oleh karena itu jangan terlalu kaku dan bergantung kepada aturan-aturan lama.
Begitupun dengan bisnis kita, atasi segala permasalahannya dengan cara-cara yang up to date. Kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Untuk itu sudah seharusnya kita bersahabat dan terbiasa dengan kekacauan dan ketidak pastian.
Pada waktu-waktu tertentu mungkin kita harus melepaskan segala pengalaman dan keilmuan kita dalam memecahkan suatu masalah. Kita dituntut untuk mencari teori dan dalil terbaru. Karena setiap bisnis adalah unik dan butuh cara-cara penanganan yang unik pula.

No comments:

Post a Comment