Ayahnya adalah seorang pemuka suku Aus yang
biasa dipanggil Aba Amir sang Durjana, karena dia sangat membenci dan memusuhi Rasulullah.
Namun, hal itu tidak serta merta membuat
anaknya, Hanzalah menjadi pembenci Rasulullah juga. Justru sebaliknya, sang
anak menjadi pecinta dan pengawal setia Rasulullah.
Suatu ketika Hanzalah melamar seorang
wanita pujaannya. Sehari setelah pernikahannya dia mendengar seruan jihad. Pagi-pagi
buta dia langsung berangkat memenuhi seruan jihad. Sampai-sampai dia lupa mandi
wajib karena sudah tidur bersama istrinya di malam pertama.
Dalam peperangan itu dia syahid dan
berpisah dengan sang istri untuk selama-lamanya yang baru satu hari dinikahi.
Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
aku melihat para malaikat langit dan bumi memandikan Hanzalah dengan air hujan
pada bejana besar yang terbuat dari perak.”
Setelah mendengar sabda rasul para sahabat
segera mencari jasad Hanzalah. Mereka dapati kepalanya basah dengan air. Para
sahabat segera menyampaikan keadaan Hanzalah kepada rasul.
Kemudian rasul menyampaikan kepada istri Hanzalah,
Jamilah binti Abdillah bahwa suaminya syahid di medan jihad. Namun dia sudah
dimandikan oleh malaikat karena belum sempat mandi janabah pada saat terbangun dan
mendengarkan seruan jihad.
Beruntunglah Hanzalah dan pemuda-pemuda
yang mengikuti jejak langkah dan perjuangannya.*
No comments:
Post a Comment