11 January 2012

Makna dan hakikat ibadah shalat



Allah Swt. telah menjadikan shalat sebagai sarana untuk mendekat kepada-Nya. Shalat merupakan cara paling efektif untuk membangun keselarasan dengan Allah. Tidak tanggung-tanggung, untuk menerima perintah ini nabi Muhamad diundang ke Sidratul Munthaha.
Berbeda halnya dengan ibadah lain yang langsung diperintahkan Allah lewat malaikat Jibril. Ini menunjukkan bahwa shalat memiliki arti khusus dalam pandangan Allah. Shalat yang merupakan mi’rajnya orang islam ini tentu sangat besar manfaatnya untuk kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kita harus serius memperhatikan shalat-shalat kita. apakah sudah kita laksanakan dengan sungguh-sungguh? Kalau sudah tentu shalat akan mendatangkan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Sehingga shalat benar-benar mewarnai kehidupan dan menuntun langkah-langkah hidup kita.
Bahkan karena kemuliaan ibadah shalat kita harus berwudhu terlebih dahulu,  berpakaian yang bersih, tempatnya harus bersih, dan yang tidak kalah pentingnya adalah membersihkan hati serta pikiran dari segala sesuatu selain Allah (khusyuk).
Shalat juga merupakan ibadah yang paling banyak dilakukan orang islam. Minimal 5 kali sehari umat muslim melaksanakan shalat wajib. Belum lagi bila ditambah dengan shalat-shalat sunat. Sehingga hampir setiap waktu bisa diisi dengan shalat. Mulai dari waktu fajar, subuh, dhuha, siang, sore, dan malam ada shalat-shalat yang bisa kita lakukan, baik wajib maupun sunnah.
Orang yang benar-benar mengerjakan shalat, hidupnya pasti akan merasakan ketentraman dan kebahagiaan karena setiap shalat dia berzikir kepada Allah. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.13:28)
Jelaslah bahwa dengan shalat kita bisa meluruskan berbagai kekusutan dalam hati dan pikiran, meminta petujuk kepada Allah, dan memohon pertolongan-Nya. Sehingga kita siap mengatasi segala permasalahan hidup dengan lebih tenang.
Ini tentu kalau shalatnya dilakukan dengar benar. Karena saat ini banyak yang shalat tapi sekedar melepas kewajiban sehingga tidak berdampak kepada kehidupannya. Akibatnya sepulang dari mesjid malah mencuri sendal, masih suka bergunjing, atau korupsi di kantor. Ini menunjukkan bahwa kita belum memahami makna shalat yang sesungguhnya.
Karena shalat yang benar justru mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Sehingga orang yang shalat itu tidak akan berbuat hal-hal yang dilarang. “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS.29:45)
Seharusnya selesai shalat kita harus menebar keselamatan kepada orang lain sesuai dengan ikrar yang kita ucapkan saat mengakhiri shalat. Kita  menoleh ke kiri dan ke kanan sambil mengucapkan : Assalamu’alaikum” (Keselamatan bagi anda sekalian).
Disamping itu, shalat juga merupakan sarana untuk merendahkan diri di hadapan Allah. Sehingga kesombongan dan keangkuhan kita bisa terkikis dengannya. Dengan meletakkan kening kita sejajar dengan telapak kaki menunjukkan bahwa tidak pantas kita sombong di hadapan Allah.
Sungguh banyak hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat yang kalau kita kaji tidak akan ada habis-habisnya. Ini semua menunjukkan kepada kita akan kemuliaan shalat dan keutamaanya dibanding ibadah-ibadah lainnya. Kalau dipelajari dan diyakini, semua aktifitas shalat itu mengandung hikmah dan makna yang sangat mendalam.  “Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.29:45)
Belum lagi kalau kita kaji makna gerakan shalat dan juga makna bathinnya. Semuanya bermafaat bahkan untuk kesehatan tubuh kita. itulah pentingnya memperdalam ilmu dan pemahaman kita tentang shalat. Agar kita menjalankan dengan sungguh-sungguh dan merasakan manfaatnya dengan optimal. Wallahua’lam.***

No comments:

Post a Comment