Setengah dari
populasi umat Islam di dunia adalah Pemuda. Hal ini diketahui dari survei yang
dilakukan oleh Wei Dedong, seorang profesor studi Buddhis di Sekolah
Tinggi Filsafat di Renmin University of China tahun 2015. Beliau menemukan
bahwa 22.4% dari populasi umat Islam berusia di bawah 30 tahun. Sehingga dia
berkesimpulan bahwa Islam memiliki jumlah pengikut tertinggi dari kalangan kaum
muda dan cenderung memiliki demografis yang lebih muda.
Sebagaimana kita
ketahui pemuda adalah masa depan umat. Mereka memiliki semangat, kemauan, rasa
ingin tahu yang besar dan kamampuan menyerap nilai-nilai kebaikan. Namun di sisi
lain pemuda juga mudah menyerap nilai-nilai kejahatan.
Pemuda sangat
ditentukan oleh pengaruh yang datang kepadanya. Kalau pengaruhnya positif maka
dia akan menjadi baik, kalau pengaruhnya negatif maka dia akan menjadi jahat.
Oleh karena itu, semuanya terpulang kepada pengaruh yang dominan dalam dirinya.
Oleh karena itu kalau kita ingin memperbaiki umat dan masa depan Islam,
berikan lingkungan yang positif kepada generasi muda. Kelilingi mereka dengan
hal-hal yang positif agar menjadi generasi yang berkualitas.
Pemuda Islam memegang peranan penting
dalam kehidupan. Merekalah yang mewarnai aktivitas masyarakat dan umat. Apabila
pemudanya baik maka baik pula masyarakatnya. Sebaliknya bila pemudanya buruk
maka akan buruklah masyarakatnya. Untuk itu ada baiknya kita memahami apa saja
permasalahan anak muda agar kita dapat mengatasi dan mencarikan solusinya.
1] Arus Besar Musuh Islam
Musuh Islam
tidak henti-hentinya menghancurkan pemuda Islam dengan berbagai cara. Mereka
menghantam hati generasi muda dengan mengumbar nafsu syahwatnya. Salah satunya dengan
menyebarkan budaya sekuler lewat media televisi, internet, buku, majalah dan
berbagai media lainnya.
Hal itu jelas
akan meracuni mental pemuda Islam. Karena tidak semua pemuda bisa memilah informasi
yang benar dan yang salah. Tayangan-tayangan di berbagai media itu menawari
kenikmatan nafsu sesaat. Hal itu membuat generasi muda lalai dan larut dalam
pemuasan hawa nafsu sehingga lupa tujuan hidup yang hakiki.
Tidak aneh
bila saat ini banyak generasi muda Islam yang mengikuti gaya hidup sekuler yang
bertentangan dengan Islam. Hal ini disebabkan karena lemahnya pemahaman Islam
generasi muda.
Perang
pemikiran [gazwul fikri] itu dilancarakan antara lain lewat iklan-iklan yang bertebaran
dimana-mana. Pemuda yang mudah terpengaruh dengan perang pemikiran itu adalah
yang hatinya kosong dari ajaran Islam.
Penyelewengan dan Penyimpangan Pemikiran
Hal ini dilancarkan
lewat perang pemikiran [gazwul fikri] melalui berbagai media masa yang notabene
dikuasai oleh mereka. Walaupun ada informasi yang bermanfaat tapi secara
dominan lebih banyak yang negatifnya.
Terbukanya Peluang Untuk Mendapatkan Beasiswa
Tidak
sedikit mahasiswa Islam yang mendapat beasiswa untuk kuliah di barat. Namun
sebagian dari alur pemikirannya berubah menjadi kebarat-baratan. Malah mereka menjadi
pendukung setia program orang kafir. Ketika kembali ke negaranya mereka menularkan
pemikirannya yang sudah diracuni oleh barat.
Meluasnya Kebodobahan
Sebagian
pemuda Islam tidak belajar dengan serius dan menganggap ilmu agama tidak
penting. Mereka hanya mempelajarinya di sela-sela pelajaran umum. Akibatnya
ilmu yang didapat tidak utuh. Apalagi kalau referensi buku Islamnya didapat
dari tulisan para orientalis. Bisa jadi dia akan mendapatkan pemahaman yang
salah tentang Islam.
Solusi
untuk permasalahan di atas adalah dengan pembenahan kurikulum pendidikan Islam agar
merujuk kepada sumber aslinya yaitu al Quran dan hadis, Mengadakan diskusi
rutin antar generasi muda dan ulama yang komitmen terhadap Islam, menyeleksi
setiap tawaran beasiswa ke negeri barat serta mendukung media cetak dan televisi
yang pro Islam.
No comments:
Post a Comment