Ungkapan “Pelanggan adalah raja”
terkadang ada benarnya juga. Pelangganlah yang menentukan apakah sebuah perusahaan
akan bertahan atau tidak. Apakah perusahaan akan maju atau bankrut. Makanya orang
akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan pelanggan.
Namun ada pelanggan yang
mengungkapkan kekecewaannya dengan cara yang tidak baik bahkan menjelek-jelekan
produk. Sebaliknya juga ada konsumen yang memuji setinggi langit karena
mendapatkan kepuasan setelah membeli produk kita. Tentu ini akan menjadi
masukan berharga bagi kita. Tapi kalau sifatnya kritik harus ada strategi khusus
untuk menanggapinya. Kalau salah, bisa jadi bumerang bagi kita.
Berikut ini akan dipaparkan tips-tips
dari seorang pakar penjualan, Kurt Newman dalam menanggapi pelanggan yang sulit.
Pertama, jangan menanggapi dengan emosional
Tonjolkan akal jernih bukan
emosi. Dengan akal jernih kita bisa menangkap permasalahan sesungguhnya, sehingga
kita bisa memberi jawaban dan solusi
yang tepat. Kalau sudah emosi kita sulit melihat persoalan sesungguhnya. Akhirnya
permasalahan justru semakin meruncing.
Dalam menghadapi pelanggan yang
sulit terkadang kita kehilangan kesabaran. Tapi ini bukan pembenaran untuk menumpahkan
kemarahan. Kalau pelanggan mengritik dengan kata-kata kasar jangan pernah
membalas dengan kasar pula. Setiap kritikan tajam harus dibalas dengan yang
lebih baik walaupun itu butuh perjuangan. Setiap tanggapan yang emosional
justru akan semakin memperuncing permasalahan.
Kalau ada kritikan pelanggan terhadap
produk jangan dianggap sebagai serangan ke pribadi kita. Yang mereka kritik hanya
produk yang kita jual. Kritikan mereka hanya dalam kontek bisnis. Jadi tidak
perlu membalas kritikan pelanggan. Justru kita harus berterimakasih atas
kritikannya. Karena sepedas apapun kritikan tidak ternilai harganya.
Kedua. Pujilah pelanggan
Teori ini memang mudah diucapkan
tapi tidak semudah melaksanakannya. Namun kalau kita lakukan pelanggan akan
merasa dihargai. Untuk itu ucapkan terimakasih atas masukan dan kritikannya. Karena
bisa jadi dia akan memberikan masukan lainnya bila kita mau mendengar. Tidak ada
yang untung dari semua ini kecuali diri kita sendiri. Ketahuilah pujian dan
penghargaan akan menurunkan emosi konsumen sehingga bisa meredakan ketegangan.
Ketiga. Dengarkan kritikan dengan sungguh-sungguh
Terkadang kita merasa berat
mendengar kritik pelanggan. Tapi perasaan ini harus kita lawan. Justru kita harus
memasang telinga dan mencatatnya, supaya pelanggan merasa dihargai dan didengar
masukannya. Jangan mendengar sambil membuang muka karena akan membuat konsumen
tersinggung dan semakin emosi.
Biasanya kalau pelanggan kita beri
kesempatan menumpahkan unek-uneknya maka dengan sendirinya ketegangan akan berkurang
dan mereda. Apabila kita membantah dan menjawabnya justru akan membuat suasana semakin
panas.
Keempat, Empati kepada pelanggan
Pelangan akan merasa diharga bila
kita berempati dengan keluhannya. Oleh karena itu tunjukan empati dengan serius
mendengarkan. Tanyakan apa permasalahan sebenarnya. Terkadang orang yang emosi sulit
berbicara secara runtun dan jelas, sehingga kita sulit menangkap maksudnya. Tataplah
matanya untuk menunjukkan perhatian. Jangan membuang muka karena menunjukkan kita
tidak suka atau bosan.
Kelima, berikan solusi dan minta masukannya
Kalau anda bisa menjawab kritikan
konsumen maka sampaikan apa adanya tanpa membela diri. Mintalah masukan dari konsumen
kalau-kalau dia memiliki solusinya, agar permasalahannya tidak terulang kembali.
Kalau kita tidak berkompeten menjawabnya,
arahkan konsumen kepada orang yang lebih berwenang dan menguasai permasalahannya.
Biasnya atasan kita akan lebih bijak menghadapi kritikan dan masukan konsumen.
Bahkan kalau perlu kita mengganti
dengan produk yang baru yang lebih baik. Ini tentu akan memberikan image positif
bagi pelanggan.
Kenam. Tidak lanjuti
Kalau kita belum bisa menjawab maka
mintalah waktu untuk mencari solusinya. Janjikan kapan anda bisa memberikan
jawaban dan solusinya. Tindaklanjuti persoalan dan jangan didiamkan karena akan
membuat konsumen kecewa.
(Sumber : www.ayopreneur.com)
No comments:
Post a Comment