Berbisnis di medsos(media sosial)
seperti facebook, instagram, twitter dan lain-lain membutuhkan pengetahuan dan strategi
khusus. Namun kenyataannya banyak yang langsung berbisnis di medsos walaupun
belum paham aturannya.
Tidak jarang ada yang akunnya tiba-tiba
diblokir oleh facebook, misalnya. Alasannya karena mereka menggunakan akun
personal untuk berbisnis. Hal ini jelas melanggar ketentuan dari facebook itu
sendiri. Disamping itu masih banyak kesalahan-kesalahan lainnya yang biasa
dilakukan oleh pebisnis online di sosmed, antara lain:
Pertama, berbisnis karena ikut-ikutan
Ketika berselancar di medsos kita
sering melihat akun-akun yang berjualan produk tertentu. Karena tergiur
keuntungan yang didapat kita pun ikut-ikutan menawarkan produk. Namun hasilnya
jauh dari harapan, tidak ada satupun yang tertarik membeli produk kita.
Hal ini disebabkan karena kita
belum tahu ketentuan dan cara-caranya. Strategi yang dilakukan orang lain tidak otomatis akan berhasil bila
kita terapkan pada produk kita. Karena setiap produk memiliki karakter dan cara
pemasaran tertentu.
Kedua, membeli
follower
Di bisnis online biasanya kita dianjurkan untuk
memiliki follower sebanyak-banyaknya agar orang percaya. Namun cara yang dilakukan
tidak alami tapi dengan cara instan (membeli follower). Padahal tidak ada jaminan
bila kita membeli follower. Karena tidak jelas siapa follower-nya apakah cocok
dengan konsumen sasaran kita atau tidak.
Misalnya kita menjual kerudung dan busana muslimah.
Kemudian karena ingin banyak follower kita beli dari orang yang menjual jasa
follower. Ternyata hampir semua follower yang dijual berjenis kelamin laki-laki.
Jelas tidak cocok dengan konsumen sasaran kita. Inilah kelemahannya kalau
memperbanyak folower dengan cara membeli bukannya dengan cara yang wajar.
Bahkan ada yang menjual follower, ternyata akunnya
tidak aktif. Ini pasti akan ketahuan oleh orang lain. Misalnya followernya
sudah 20.000 tapi dari postingannya yang like cuma 5 orang. Tidak ada komentar dan
tidak ada interaksi dengan follower. Maka orang akan tahu kalau followernya tidak aktif. Jadi jangan ada niat untuk
mengelabui konsumen dengan cara yang tidak benar karena konsumen sudah semakin
cerdas.
Ketiga, tidak mau mem-follow
akun lain
Sebagian kita ingin di follow oleh orang tapi
kita sendiri tidak mau mem-follow orang lain. Justru kitalah terlebih dahulu
yang mem-follow orang baru orang pun akan melakukan hal yang sama. Apalagi bagi
kita yang masih pemula. Akun kita belum dikenal lalu bagaimana orang akan mem-follow
akun kita? Jangan samakan dengan brand-brand yang sudah terkenal. Dia banyak
follower karena memang sudah dikenal sebelumnya.
Untuk itu setiap ada yang follow akun kita maka
follow back akunnya. Berinteraksilah dengan mereka. Berikan like dan komentar
pada postingannya. Bangun hubungan pertemanan dengan mereka. Karena orang akan
senang membeli sesuatu kepada orang yang dianggap temannya, bukan kepada orang
asing yang tidak dikenal walapun dia follower kita.
Keempat, membuat
konten asal-asalan
Sebagian orang membuat status yang asal-asalan
dan tidak terencana. Makanya tidak jarang kita melihat status orang yang isinya
keluhan saja. Mengeluh karena hujan, karena panas, karena banjir dan berbagai
keluhan lainnya. Maka konsumen tidak akan tertarik berbelanja kepada orang yang
suka mengeluh.
Atau orang yang suka komentar negatif di postingan
orang lain. Jadi jangan memposting status yang tidak produktif. Justru kalau
kita ingin menarik perhatian konsumen, buatlah status dan postingan yang
kreatif dan menarik.
Apalagi saat memposting foto produk tidak
menggunakan foto asli tapi mengambil dari google. Terkadang fotonya kurang
bagus atau tidak sesuai dengan aslinya. Atau fotonya diedit agar terlihat lebih
bagus dari aslinya. Ini jelas menipu konsumen. Ditambah lagi keterangan
produknya tidak lengkap dan tidak jelas.
Kesalahan lain adalah postingan yang monoton,
penuh dengan foto produk dan keterangan yang terlalu panjang. Kalaupun
produknya sama maka buatlah keterangan (caption) berbeda agar tidak
membosankan. Itulah bedanya bila kita menggunakan sosmed untuk bisnis. Kalau
akun pribadi boleh bebas tapi kalau untuk bisnis harus ada aturannya.
Lima, kurang responsif
Untuk diketahui, akun sosmed kita
tidak akan bisa populer dalam waktu singkat walaupun dengan cara-cara instan.
Tetap kita butuh waktu dan strategi untuk dikenal. Salah satunya adalah dengan
cepat merespon postingan, komentar, dan DM orang lain. Jangan sampai terlambat
atau kelamaan karena orang senang dengan respon yang cepat. Kalau kita lambat
merespon maka orang akan beralih ke penjual lain yang lebih cepat pelayanan dan
responnya.
6. Tidak menganalisis audiens
Kita harus memahami bagaimana
perilaku konsumen dalam bermedsos. Tujuannya agar kita bisa mengenal domisilinya
dan bagaimana perilakunya dalam menanggapi postingan kita. Postingan seperti
apa yang disukai, jam berapa saja mereka berkunjung, dan dari daerah mana yang
banyak merespon.
Hal ini bisa kita jadikan acuan
untuk membuat postingan berikutnya. Kita bisa langsung membidik konsumen di
daerah tertentu. Semua itu dapat kita lihat di fitur insights, khusus untuk
akun bisnis bukan akun pribadi.
Bahkan di instagram kitapun bisa
mengetahui di mana lokasi follower, usia dan jenis kelaminya. Bahkan berapa lama
dia melihat-lihat instagram kita. Namun karena banyak yang belum tahu, fitur
ini jarang digunakan.
Demikianlah beberapa kesalahan
yang sering dilakukan oleh penggiat bisnis online di medsos. Mudah-mudahan kita
bisa mengantisipasi sebelum terjun ke bisnisnya.
sumber : www.entrepreneurcamp.id
No comments:
Post a Comment