03 December 2011

Belajar dari Cacian



Kita bisa saja mengambil pelajaran dari pujian orang lain kepada kita. Tapi sebenarnya kita lebih mudah mengingat cacian dan hinaan orang kepada kita dan mengambil hikmahnya. Terbukti pujian-pujian orang selama ini jarang yang melekat di benak kita. Tapi cacian orang beberapa tahun yang lalu terkadang masih berbekas dan terasa pedihnya sampai sekarang.
Berdasarkan hasil penelitian, sesuatu yang dimasukkan dengan penuh emosional ke dalam otak akan lebih berkesan dan mudah direkam oleh memori kita. Itulah sebabnya orang masih mengingat cacian orang lain kepadanya beberapa tahun yang lalu.  
Lain halnya bila orang memberi masukan dengan baik dan sopan. Terkadang hal ini tidak terlalu mengusik emosi dan perasaan sehingga tidak terekam oleh memori kita.
Oleh karena itu, kenapa kita tidak membiasakan diri menerima cacian dan makian orang lain? Toh itu semua bermanfaat untuk  memperkuat mental kita dan bisa jadi ada benarnya.
Di dalam bisnis tidak sedikit cacian, hinaan, dan komplain yang kita rasakan. Apakah dari konsumen, rekan kerja, atau  pesaing kita. Namun semua itu baik adanya untuk peningkatan kualitas mental kita.
Semakin terbiasa kita dengan kritikan maka semakin banyak kekurangan yang bisa kita perbaiki dan semakin banyak kejelekan yang kita sadari. Karena tanpa kritikan terkadang kita tidak sadar dengan kekurangan kita.
Untuk itu, sudah saatnya membiasakan diri dengan kritikan dan cacian dari orang lain. Semua itu adalah obat yang rasanya sedikit pahit tapi sangat ampuh untuk meningkatkan stamina mental kita. Wallahua’lam. ***


No comments:

Post a Comment