Setiap orang punya cara tersendiri dalam meraih kebahagiaan. Ada yang bahagia bila memiliki uang yang banyak, memiliki jabatan, populer, dan prestasi-prestasi lainnya. Tapi yang jadi pertanyaan apakah semua itu mendatangkan kebahagiaan yang hakiki?
Inilah yang perlu kita kaji. Kalau semua itu mendatangkan kebahagiaan maka dia akan mempertahankan apa yang telah diraihnya. Tapi kalau semua itu hanya mendatangkan kesenangan semu maka dia akan mencari lagi yang lebih membahagiakannya.
Contohnya orang yang mencari kebahagiaan ke pusat-pusat hiburan malam. Bahkan sampai terjerumus pada penggunaan obat-obat terlarang. Untuk sementara dia mungkin bisa bahagia dan melupakan segala masalahnya. Tapi tidak berapa lama kemudian kebahagiaan itu sirna.
Berbeda dengan orang yang sudah merasakan bahagia yang lebih hakiki. Kesenangannya lebih tahan lama dan bukan sesaat. Lalu bagaimana meraih kebahagiaan yang hakiki itu? Hal ini hanya bisa didapat dengan cara yang dituntunkan oleh Allah sang pencipta kita. Karena Dialah yang tahu cara agar kita bisa bahagia.
Salah satu cara yang dituntunkan dalam islam adalah dengan shalat berjamaah di masjid. Karena banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam shalat berjamaah. Yang jelas kebahagiaan akan lebih mudah diraih dengan bersama-sama.
Hanya dengan melihat teman tersenyum, kita bisa bahagia. Disalami teman dengan penuh kehangatan kita bahagia. Sehingga yang tadinya sedih karena ada masalah, bisa hilang seketika setelah kita berinteraksi dengan sesama muslim di mesjid.
Kalau sendirian belum tentu kita merasakan kebahagiaan yang sama bila kita berjamaah. Biasanya orang yang sendiri lebih melankolis dan mudah ditipu setan. Dia cepat larut dalam kesedihan kalau sedang ada masalah dan suka lupa diri kalau lagi senang.
Tapi kalau shalat berjamaah kita tidak mudah larut dengan masalah kita. Justru dengan pergi ke masjid dan bertemu dengan orang-orang, kita akan terbawa suasana kebersamaan yang akan membuat kita lebih tegar dalam hidup.
Apalagi ketika melihat sebagian teman-teman kita yang memilki keterbatasan fisik sementara kita masih segar bugar. Maka ini akan membuat kita tambah bersyukur dengan karunia Allah yang diberikan kepada kita.
Maka kalau ada orang yang cacat tapi memiliki kemampuan yang kuat maka kita harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk berprestasi. Justru orang-orang yang memiliki kekurangan itulah yang lebih kuat azam dan kemauannya karena dia tidak punya pilihan lain.
Oleh karena itu, satu-satunya yang harus dipilih adalah maju terus pantang mundur bagaimanapun kondisi kita. Karena dimana ada kemauan pasti di situ ada jalan. Keterbatasan fisik hanyalah pelengkap bagi manusia. Bukan mustahil orang yang tidak punya tangan tapi bisa melukis, yaitu dengan mulutnya. Cara mencari kebahagiaan adalah sebanyak manusia itu pula. Tidak ada cara baku. Yang penting kita mau memilih dan berkreasi sendiri. ***
No comments:
Post a Comment